Quantcast
Channel: Ayo Berkarya dan Berbagi
Viewing all 468 articles
Browse latest View live

Transformasi Blog yang ‘menjual’

$
0
0

Mewakili Bali Blogger Community, kemarin aku berbicara tentang potensi blog didepan komunitas fotografer Bali, dalam rangkaian acara yang dihelat oleh EO Insomnia Production (iPro) menggelar eksebisi photography dan talkshow blog di Hall Kutabex, Kuta – Bali, 22-24 Juni 2012.

Tema ngeBlog sepertinya diberikan sebagai porsi tambahan sebagai pendongkrak minat photography. Menurut Bli Guntara dari iPro, fotografer butuh muara akhir untuk tampilkan hasil karya nya. Mereka punya data digital foto ber giga gigabytes, namun kadang hanya tersimpan saja di komputer. Maka muaranya adalah show up hasil karya melalui blog.

Kalau cuma mengenalkan blog saja sepertinya kurang menarik. Aku yakin mereka semua (para fotografer) sudah mengenal dunia internet dan tahu tentang blog. Dan ternyata benar. Beberapa dari mereka punya blog dan jarang di update. Kemudian yang tidak punya, memilih FB/Flickr sebagai tempat pajangan hasil karya. Namun ada juga yang kena musibah yakni FB nya kena bobol orang. Ribuan teman menguap. Nah lo.

Maka, dalam presentasi kemarin, aku berupaya tunjukkan potensi ngeBlog kepada mereka. Bahwa ngeBlog pun bisa berpotensi menghasilkan uang. Blog mereka pun pada akhirnya banyak dikenal teman/orang lain.

Kenapa sih orang itu ngeBlog? Tujuannya apa ?. Mayoritas tujuan ngeBlog adalah dokumentasikan dan menyebarkan pengalaman, media publikasi hobi, promosikan pekerjaannya, memperjelas eksistensinya dalam bermasyarakat dan para blogger biasanya terbiasa berbagi. Membagi pengetahuan dan pengalaman.

Tujuan diatas bisa kita sisipi dengan komersialisasi diri. Bukan berarti jual diri lho. Artinya dengan ngeBlog pun kita bisa menawarkan sisi profesional kita. Blog bisa dijadikan media ‘company profile’ diri kita. Jadi, gimana caranya meramu blog agar bisa ‘jual diri’. Yaitu:

1. Bangkitkan semangat ‘narsis’ agar selalu eksis dalam tulisan. Menulislah tentang apa saja yang kamu sukai. Tidak bisa menulis?. Lah, ketika kamu SMS an, BBM an, Twitter an, FB an itu kan sudah menulis. Ya to?. Kemampuan menulis hanyalah perkara jam terbang. Bisa karena terbiasa. Buat judul yang sesuai pasar, atau sesukamu lah.
2. Buatlah kategorisasi dalam tulisan. Hal ini akan mempermudah pembaca untuk memilih topik tulisanmu. Misal, kategori: Alam, maka isinya tulisan yang berkaitan dengan alam. Kategori Photography, maka berisi tulisan tentang hal tersebut. Dll.
3. Bikin satu halaman sendiri khusus tentang kemampuan profesionalmu atau tentang produk yang akan kamu jual.
4. Pasanglah banner yang menarik. Bisa di sidebar blog atau di bawah tulisan, agar bisa tampil dimana-mana dalam blog. Banner ini adalah produk yang kamu jual, jadi link kan ke halaman jualanmu. Gimana cara bikin banner? Belajar photoshop. Contoh banner seperti apa sih?, tuh dibawah tulisan ini. Aku berbisnis hosting murah, domain name dan web design.
5. Sekarang waktunya publikasi. Buatlah kartu nama, isikan alamat blog dan emailmu. Bagikan ke semua orang yang kamu kenal. Ini metode tradisional namun ini adalah upaya sebarkan ke alam dan salah satu ciri orang profesional adalah punya kartu nama. Sebarkan tulisanmu ke social media (FB, Twitter, Google+, dll). Jadi, punya social media jangan hanya pasang status lebay, alay dan galau saja. Kemudian, manfaatkan situs sharing berita, misal lintas.me, digg.com, dll. Submit tulisanmu disana.
6. Blogwalking dan commenting di blog teman/orang lain. Salah satu tujuannya agar pemilik blog atau pengunjung disana tahu blog mu.
7. Aktif di forum dan milis yang sesuai minat atau profesi mu. Manfaatkan fasilitas signature disana untuk pasang alamat blog mu. Begitupula email, pasang signature dan cantumkan alamat blog mu. Komunikasi email sering kita lakukan dengan banyak orang. Manfaatkan.
8. Jika mempunyai dana, gunakanlah jasa iklan Pay Per Click, misal pada Google Adwords, FB Ads, dll.

Begitulah kurang lebih nya tentang optimasi blog agar bisa menjual sesuai dengan profesinya masing-masing.


Kemudahan Transaksi Ciptakan ‘Bisnis Duduk Dapat Uang’

$
0
0

Kerjanya duduk dan dapat uang. Kedengarannya asyik ya?. Ya, aku bersyukur diberi oleh Allah SWT Tuhan Semesta Alam sebuah bisnis yang sehat, hemat energi, dan ramah lingkungan. Tentunya dalam bisnis ada yang namanya tantangan, namun ku rasa itu sebagai sebuah kewajaran dan resiko. Tapi dalam tulisan ini kucoba membahas tentang sisi menariknya saja. Ujud bersyukur kepadaNya.

Semenjak tahun 2003 bersama dengan teman-teman seperjuangan Noviar dan Komang, kami mendirikan sebuah perusahaan jasa web hosting, pendaftaran domain name, dan jasa pembuatan website bernama Bali Orange Communications (BOC). Semakin lama, kami harus menambah SDM seperjuangan dan bergabunglah Antok, Didi, Ojie, Surya, Shiro, Arip, Bu Kadek, Indra, dan Dedi.

Aku bersyukur bahwa BOC dari awal berdiri sampai sekarang mempunyai pelanggan tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Ya, dari seluruh Indonesia dan beberapa dari luar negeri. Para pelanggan tahu BOC dari website, karena tempat jualan kami sejatinya di dunia online. Segala proses order, pembayaran, aktivasi produk dan technical support semuanya berbasiskan internet. Inilah sisi menariknya, karena kami tidak harus beranjak dari tempat duduk dan akhirnya menyaksikan uang itu masuk ke rekening.

Alurnya begini: calon pelanggan mayoritas mengetahui kami melalui search engine (Google, Bing, Yahoo, dll), dan ada juga yang tahu dari iklan BOC di forum ataupun dari website rekanan afiliasi. Mereka memilih paket-paket hosting melalui website BOC, kemudian order disertai dengan mengisikan identitas diri, termasuk emailnya. Sistem order BOC secara otomatis akan menyimpan transaksi dan mengirimkan tagihan (invoice) ke calon pelanggan.

Calon pelanggan melakukan pembayaran dan selanjutnya konfirmasikan melalui formulir konfirmasi dalam website BOC. Data konfirmasi pembayaran masuk ke email kami. Selanjutnya departeman billing BOC periksa pembayaran itu melalui internet banking. Setelah benar, melalui sistem order online kami tinggal lakukan beberapa klik untuk mendaftarkan dan menciptakan produk yang telah di order, kemudian sekali klik mengirimkan dokumen aktivasi ke email pelanggan dan klik lagi untuk mengirimkan kwitansi digital ke email pelanggan pula. Dan … beres, selanjutnya tinggal technical support. Itupun melalui fasilitas chatting dari Yahoo Messenger.

Semua proses diatas kami lakukan sambil duduk di depan laptop yang terkoneksi ke internet. Aku bersyukur juga semua proses diatas tidak lepas dari kemudahan transaksi yang diberikan oleh Bank Central Asia (BCA), dimana mayoritas transaksi keuangan usaha menggunakan fasilitas mereka.

Pelanggan dari seluruh Indonesia bisa transfer untuk bayar order melalui produk perbankan yang mereka ikuti, misal transfer melalui jaringan ATM bersama, sms banking dan internet banking ke rekening kami di BCA. Kemudian, kami disini hanya masuk ke internet banking BCA untuk cek transferan masuk pelanggan melalui fasilitas mutasi rekening. Itu kemudahan pertama. Jadi kami tidak perlu repot harus antri ke BCA hanya untuk mencetak buku tabungan.

Kemudahan kedua dalam layanan perbankan BCA adalah dengan internet banking nya, juga mampu buatku tidak beranjak dari kursi untuk melakukan pembayaran bahan baku usaha. Begitupula membayar tagihan-tagihan kantor. Bahan baku usaha disini adalah web server dan domain name yang harus kami order dari luar negeri. Ada 3 negara tempat bahan baku kami berada, yaitu USA, Singapore dan India. Maka untuk pembayarannya harus menggunakan kartu kredit. Lagi-lagi kartu kredit BCA yang kugunakan. Dengan fasilitas informasi kartu kredit dalam internet banking BCA, aku bisa mengetahui limit penggunaan kartu kredit dan bisa melakukan pembayaran tagihan kartu kredit BCA tersebut. Akupun bisa melihat tanggal, jenis, dan nama merchant dalam transaksi kartu kredit itu. Kuanggap ini solusi perbankan yang memudahkan terjadinya perdagangan bebas.

Untuk tagihan-tagihan usaha seperti bayar iklan, bayar cicilan, ya semuanya kulakukan dalam internet banking BCA. Semua proses usaha inilah yang kunamakan ‘bisnis duduk-duduk dapat uang’. Asyik, dan kata beberapa temanku, sebenarnya inilah ‘dream job’ itu. Ya mungkin saja, namun yang kutahu adalah aku harus bersyukur kepada Allah SWT atas kemudahan ini.

Kegiatan bisnis yang kupaparkan diatas kuanggap ramah lingkungan, karena salah satunya antara kami dan pelanggan tidak menggunakan kertas (paperless) dalam semua transaksi. Mulai lembar tagihan, formulir konfirmasi, dokumen aktivasi produk, dan sampai kwitansi pun tersaji dalam data digital. Semua berakhir di email pelanggan. Kalaupun pelanggan mencetak dalam kertas, itu urusan mereka.

Bisa hemat energi karena peralatan kantorku menggunakan laptop yang sangat low voltage. Bahkan kami mayoritas berada di kantor, bisa menghemat pemakaian bensin. Datacenter kami berupa komputer server yang online 24 jam, berada di 3 lokasi, yaitu 2 kota di USA, Singapore dan Jakarta. Kami tidak perlu berkunjung kesana hanya untuk melakukan operasional komputer. Cukup dilakukan di kantor Bali dan semuanya bisa di remote dari jarak jauh. Mau install program, transfer data, restart, bahkan copy paste pun bisa dilakukan dari kantor kami di Bali. Hemat dan praktis :) .

Trus, apa tidak beranjak dari kursi?. Ya iya dong. Beranjak dari kursi itu ketika aku harus ke warung, mandi, belanja, berkunjung ke teman, ke komunitasku, pertemuan bisnis, olahraga, dan berangkat tidur. Artinya dengan kemudahan yang kudapatkan diatas, langkah selanjutnya adalah berfikir kreatif untuk menuju kepada sesuatu yang diidam-idamkan manusia, yaitu kebebasan finansial. Sekali lagi ini yang kuanggap menarik :) .

Aku masih punya bayangan tentang masa depan, dimana tidak ada lagi uang fisik. Yang ada adalah data-data digital jumlah uang kita keluar dan masuk saja. Meski beberapa sudah menerapkan namun untuk warung-warung kecil di pasar ataupun pinggir jalan ternyata masih belum bisa. Andaikan bisa maka dalam dompet nanti isinya cuma KTP dan ATM saja. Kayaknya mungkin saja sih ini sebagai rencana masa depan nya BCA. Ayo …

Akademi Berbagi Bali #7, Tips Dapat Beasiswa ke Luar Negeri

$
0
0

Pembicara nya memang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di Perancis sana. Beliau sukses lolos berkat terapkan tips dapat beasiswa ke luar negeri. Siapa sih pembicaranya ini? Ternyata oh ternyata beliau berasal dari Bajera, Kabupaten Tabanan, bernama Suci Lestari Yuana. Nih akun twitter nya: @geknana. Nih blog nya.

Kupanggil Geknana saja dalam tulisan ini. Meski belum bisa banyak bicara dengan Geknana, semoga tulisan ini bisa memberikan sesuatu bagi yang baca, terutama yang ingin dapat beasiswa ke luar negeri.

Geknana memberikan kalimat kunci begini di akhir acara, “Pantaskanlah dirimu jika ingin dapat beasiswa ke luar negeri”. Contohnya mulai sekarang belajar bahasa inggris, juga sesuaikan dengan prasyarat beasiswa yaitu pantaskan skor IELTS atau TOEFL mu. Kemudian berburu informasi tentang perguruan tinggi kesukaanmu. Usahakan sudah tahu nama universitas nya, jurusannya dan bahkan dosen nya. Berlatihlah menghadapi wawancara. Bahkan urus pasport mulai sekarang juga.

Kalau kupikir, ucapan Geknana ini seperti “Law of Attraction”, sebarkan ke alam tentang keinginanmu. Bila perlu tempel gambar universitas itu di kamarmu. Ceritakan keinginanmu itu ke orang tua dan teman-teman mu. Ajak mereka untuk mendoakan cita-citamu. Tentunya kamu juga harus berdoa dong, sehingga melalui kuasaNya akan didekatkan semuanya kepadamu.

Beberapa tips menurut Geknana untuk berburu beasiswa ke luar negeri seperti ini :

Lebih baik kamu sudah memiliki pengalaman kerja dulu, minimal 2 tahun dan minta surat keterangan kerja. Bisa juga aktif di organisasi atau menjadi volunter di kegiatan sosial. Ini penting untuk referensi dan memperkuat posisimu dimata pemberi beasiswa.

Ketika menjelaskan hobi, hindari hobi yang bersifat individualis. Jelaskan hobi yang sifatnya berhubungan dengan orang lain atau komunitas, misal futsal, main bola, menari, bersosial, dll. Jangan kamu tulis hobi nge-game, main catur, mancing. Itu individual. Soalnya kamu di luar negeri sana bakal berinteraksi dengan banyak orang.

Usahakan belajar bahasa selain Inggris sebagai nilai tambah. Misal bahasa pengantar yang diakui oleh PBB, misal Mandarin, Arab, Perancis, Spanyol.

Dalam menuliskan CV, jelaskan dirimu semenarik mungkin, to the point dan spesifik. Jangan menulis misal, “I’m easy going person”. Tonjolkan social skill. Jangan lampirkan photo diri. Hindari hal-hal yang bersifat negatif.

Kebanyakan orang gagal dapat beasiswa karena tidak memperhatikan timeline. Telat mengumpulkan persyaratan. Harus tahu batas waktu test TOEFL dan skor yang keluar. Biasanya skor keluar setelah 3 minggu setelah testing. Perhatikan ini.

Ada lagi Geknana menjelaskan tentang beberapa pertanyaan umum yang keluar dalam tes wawancara beasiswa. Namun aku tidak catat dan belum dapat materi presentasi dari Geknana.

Gini aja, kontak langsung ke Geknana karena beliau terbuka untuk diajak diskusi dan mau untuk membantu/review untuk para generasi muda yang ingin dapat beasiswa ke luar negeri.

Email Geknana adalah : betterindonesia2020@gmail.com
Semoga Geknana juga membaca tulisan ini dan mau menambahkan lagi melalui komentar dibawah hehehe.

Oke, sampai jumpa di kelas ke 8 Akademi Berbagi Bali. Pantengin terus twitter @akberbali untuk informasi kelas-kelas mendatang.

Kelas Akberbali #7 terselenggara di Rumah Pintar, Jl. Kamboja No. 4, Denpasar. Thanks Tuhan YME, Geknana, Pemkot Denpasar atas suksesnya kegiatan berbagi ini.

Pentingkah menerapkan Target ?

$
0
0

Ada pertanyaan menarik dari salah satu member Diskusi Web Hosting (DWH) tempatku biasanya mangkal berdiskusi. Begini :

Sekedar pengen tau aja. rekan rekan hoster se indonesia ada target gak ya dalam sebulan harus bertambaah berapa xx klien perbulan?
Sudah wira wiri ke mana aja marketingnya?

Begini jawabanku: Pertanyaan yang simple dan bagus. Ya, kami menggunakan target. Berapa ? Maaf aku tidak kemukakan persisnya namun berikan petunjuknya saja, diatas jumlah hari dalam 1 bulan. Namun jelas angka nya. Tebak aja sendiri.

Antara target dan kualitas layanan itu harus sinergi namun dia 2 hal yang beda sistem. Sistem target lebih ngepush kepada usaha sales marketing. Sistem kualitas layanan lebih ngepush kepada sikap dan aksi semua teamwork. Jadi jelas, divisi sales marketing harus mencapai target bahkan lebih. Semua divisi harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan. Bikin tertulis dan sebarkan ke teamwork. Sebut berkali-kali dalam setiap meeting. Ini adalah usaha untuk afirmasi kepada hati dan akal para teamwork agar selalu waspada kepada rules perusahaan.

Aku penganut Islam dan positivisme dalam berbisnis. Maaf bagi pemeluk agama lain. Soalnya sudah dijelaskan semua dalam kitab suci dan hadist tentang tata cara hidup dan relasinya untuk berdagang.

Menciptakan target adalah doa, keinginan, harapan yang aku sebarkan kepada teamku, sekaligus itu afirmasi kepada Tuhan YME. Believe it or not, it’s work guys! Kita selalu over target. Jika kita faham, bahwa dalam berbisnis, yang ada adalah doa, usaha dan sedekah. Doa sampaikan harapannya kepada Tuhan YME dan teamwork, bahkan sampaikan kepada orangtua, saudara dan teman-teman. Kemudian usaha, bikin sistem sales marketing, sistem pelayanan yang profesional, mulai dari hulu ke hilir. Mulai dari tatacara order sampai aftersales.

Sekali lagi maaf bagi DWHer yg beragama lain, aku sampaikan dalil nya disini:
“Setiap orang akan memperoleh sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HR Bukhari Muslim)
“Aku mengikuti prasangka hambaKu, jika prasangkaannya baik maka baiklah yang didapatkan, jika prasangkaannya buruk maka buruklah yang didapatkan.” (Hadits Qudsi)
“Aku bersama sangkaan hambaKu padaKu, maka hendaklah ia berprasangka dengan apa yang ia inginkan (bukan yang ia risaukan atau hawatirkan).” (Hadits Qudsi)
“Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?” (QS Al Baqarah 33)

Dan masih banyak lagi. Sudahkah para sahabat disini membaca buku The Secret ? Konsep The Law Of Attraction.

Jadi, aku tidak mau memberikan afirmasi kalimat-kalimat negatif dalam setiap eksyen hidup, dalam hal ini berbisnis. Misal, fokus kepada total loss, lah ini kata-kata negatif. Maaf itu bukan aku, jika ada yang menganut itu silahkan. Bebas. No debate.

Itu … (tunjuk ala Mario Bross)

[MindSet] Mental, Pola Pikir, Sikap dan Cara Pandang mu kemana ?

$
0
0

Seorang kawan di sebuah forum melemparkan topik seperti ini :

Ada yang memperhatikan tidak kalo di indonesia ini banyak banget bermunculan hoster2 baru,,dan anehnya banyak juga yang kemudian tiarap dan menyatakan diri bubar atau di beli hoster lain,,coba anda lihat di kaskus contohnya

Bagus sih jika mereka punya jiwa entrepreneur yang tinggi,,tp kenapa juga harus gulung tikar secepat itu..
apa mereka cuma coba2,hanya belajar atau memang kekurangan modal..
sejak thn 2010 saya sudah melihat beberapa hoster yg berdiri dan sekrang sdh bubar,,termasuk kenalan saya dikaskus dulu,,blm ad setahun sdh bubar

Jadi tergelitik untuk komentar di trit ini karna selama perjalananku menjumpai hal seperti ini. Web hoster yang dulunya semangat, bersanding, gencar promosi, lama kelama’an meredup, stagnan, mati suri bahkan ada beberapa yang kolaps, kehabisan stamina.

Berkaca pada diriku sendiri sepertinya ada yang keliru dalam ‘mindset’ mereka dalam menjalankan usaha tersebut. Mindset ini ada pendongkrak nya, yaitu :
- Reason
- Dream
- Believe
- Passion
- Persistent

Kita harus tahu reason (alasan) nya, kenapa mau berbisnis web hosting ? Apa alasannya ?. Bisnis hosting ini hanya untuk coba-coba atau memang the way of living ?. Pola pikir negatif atau positif akan bertahta disini. Jika coba-coba, pola pikir menanamkan diri untuk kawatir, berhitung dan bahkan ada ketakutan. Jika memang the way of living, kau akan terus berpikir untuk memajukan usaha, kreativitas dan segala aspek positif akan menyertai.

Dream bukanlah keinginan, namun lebih kepada cita-cita. Tempatnya jelas dan pencapaiannya jelas. Cita-cita mu apa ketika menjalankan usaha web hosting?.

Believe. Harus yakin. Disini berlaku prinsip believe kepada manusia, alam dan Tuhan. Bahwa dalam menjalankan bisnis harus merangkul ketiga aspek tersebut. Keyakinan tanpa perasaaan hanyalah menghasilkan pemikiran. Keyakinan dengan perasaan akan menghasilkan niat. Keyakinan dengan tindakan adalah hidup

Passion. Benar pendapat kawan-kawan DWH diatas, jika kita mempunyai passion maka bakal tahan banting, bakal tetap cinta dan bakal tetap melakukan yang terbaik bagi bisnis kita.

Terakhir adalah persistent yaitu melakukan sesuatu yang berulang-ulang tanpa mengenal lelah dan tanpa tahu putus asa. Misal kegiatan persistent adalah membagikan kartu nama. Setiap orang yang kita jumpai, kasih kartu nama. Terus menerus.

Aku rasa komponen diatas adalah modal dasar yang harus dimiliki oleh para pebisnis agar memperoleh mindset yang baik dan benar. Persoalan modal adalah nomor kesekian. Aku pribadi bisa membuktikan bahwa bisnis hosting berawal dari kreatifitas. Bisa mulai dan berjalan berdasarkan pikiran kreatif kita. Tanpa harus ada modal kapital (uang) terlebih dahulu.

Demikian kawan. CMIIW.

Ilustrator Wajah

Cara Menyetir Mobil Irit BBM

$
0
0

Menyetir mobil adalah perkara yang mudah, bagi yang bisa. Tapi menyetir dan akhirnya konsumsi BBM mobil jadi irit adalah prestasi.

Sejatinya tidak ada istilah mobil itu boros. Yang ada adalah cara menyetir yang salah, artinya cara memperlakukan putaran mesin yang tidak tepat. Itu yang dikatakan oleh teknisi GBT, sebuah bengkel mobil terkenal di Surabaya, Jawa Timur.

Pendapat itu mengemuka dalam technical meeting sebelum perlombaan Fun Rally Surabaya – Trowulan yang diadakan oleh Lions Club Surabaya pada 16 Desember 2012 kemarin. Teknisi mobil dari GBT itu memberikan tips cara menyetir irit dan aman bernamakan Smart Driving.

Pada acara Fun Rally, aku dan istriku serta kedua anakku menggunakan mobil BOC, Nissan Grand Livina 1.5 XV, bermesin 1500 cc keluaran tahun 2009. Istriku lah yang pegang kendali stir, ingin buktikan resep dari teknisi GBT itu. Salah satu penilaian dalam Fun Rally Smart Driving itu adalah menyetir mobil seirit mungkin dalam sebuah konvoi bersama, dipimpin oleh mobil polisi didepan sana.

Kita diberi sebuah kartu kendali yang digunakan untuk mencatat angka kilometer terakhir pada saat tangki mobil full. Peserta Fun Rally diberangkatkan dari Puspa Agro, Taman, Sidoarjo (pinggiran Surabaya) menuju daerah wisata arkeologi Trowulan, Mojokerto. Berjarak kurang lebih 50 km.

Sekitar 1 km sebelum finish, peserta digiring ke sebuah stasiun pompa bensin. Disana mobil-mobil itu harus mengisi full lagi tangki BBM nya, diawasi oleh panitia rally. Kembali lagi dicatat untuk angka kilometer terakhir dan volume BBM yang tertera di kwitansi. Akhirnya mobil kita butuh 2 liter BBM untuk mengisi tangki kembali full. Waw, istriku mampu menjalankan mobil dengan konsumsi BBM 25 km per 1 liter.

Setelah prosesi kegiatan yang diadakan oleh Lions Club Surabaya, waktunya pengumuman pemenang Fun Rally Smart Driving. Juara 1 direbut oleh pengendara mobil Daihatsu Taruna. Dia mampu menjalankan mobilnya di angka 29 km per 1 liter. Juara 2 adalah istriku … hahaha, sesuatu yah. Nissan Grand Livina 1.5 XV jalankan 25 km per 1 liter BBM dengan kondisi full AC selama perjalanan.

Resep nyetir irit ini kuterapkan untuk jarak tempuh 450 km, yaitu dari Mojokerto ke Denpasar. Hasilnya ?, konsumsi BBM cuma butuh 20 liter saja. Jadi aku mampu habiskan 1 liter BBM untuk jarak tempuh 25 km. Hmm, sesuatu ya. Padahal aku biasanya butuh 30 liter untuk jarak tempuh itu. Jadi irit 10 liter lho. Kondisi selama perjalanan adalah 70% waktu selama perjalanan pakai AC. Efek samping menerapkan Smart Driving ini waktu tempuh jadi lama. Butuh waktu sekitar 15 jam. Biasanya cuma 10-12 jam saja.

Ingin tahu cara nya ?. Jalankan putaran mesin mobil pada kisaran 2000 – 2500 RPM (Round Per Minute). Perpindahan gigi 1, 2 dst sampai 5 hanya di kisaran RPM itu. Jangan melebihi dari 2500 RPM. Namun kadangkala kugeber putaran mesin sampai maksimal 3000 RPM jikala kondisi menyalip truk/bus. Untuk Nissan Grand Livina 1.5 XV, putaran mesin pada gigi 5 di angka 2500 RPM mampu melesat 80 – 90 km/jam.

Selamat mencoba.

Sikap dan Keyakinan Ketika Makan Minum di Bali

$
0
0

Lahirnya tulisan ini setelah aku melahap nasi campur Bali yang super enak, beli di warung Bali depan kantor BOC. Lauk nya ada betutu panggang, ayam suwir, sate lilit, telur rebus, sayur plecing dan sambal cabe bawang goreng.

Pas menikmati makanan itu, aku ingat kekawatiran teman-teman muslim di Bali sendiri dan Jawa tentang makan di warung non muslim (Hindu, Nasrani, dll). Sudah tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa penduduk Bali mayoritas Hindu. Tidak perlu berdebat lagi bahwa Babi, Lawar darah adalah menu favorit masyrakat Bali yang Hindu. Dan tidak perlu berdebat lagi bahwa yang muslim memang tidak boleh makan Babi dan Lawar darah. Dan tidak perlu ditanyakan lagi bahwa teman-teman muslim dan beragama Hindu sudah tahu menahu soal hal ini dan saling beri toleransi atasnya.

Sikapku atas perbedaan di Bali adalah agamaku adalah agamaku, agamamu adalah agamamu, dan makananmu adalah makananmu. Agama dan ritualnya adalah urusan pribadi dengan Tuhan.

Masakan nasi campur Bali, Betutu, Sate Lilit, Plecing adalah beberapa menu favoritku. Makan atau nongkrong di warung/restoran Bali (pemilik warung beragama Hindu) seringkali kulakukan bersama teman-teman di Bali (beragam agama). Ilmu agama Islam ku pun belumlah sempurna. Namun selama itu yang ada dalam hati adalah keyakinan bahwa yang terhidang bukanlah Babi ataupun makanan-makanan yang tidak diperbolehkan oleh agamaku, Islam. Selama aku tidak melihat hidangan (makanan dan minuman) yang diharamkan oleh Islam, aku sikat dan menikmatinya.

Pertanyaan yang sering mengemuka dari teman-temanku muslim hanya sebatas pada praduga saja jika harus makan di warung non muslim. Salah satu praduga/kekawatiran adalah pada alat masaknya, berpraduga jika sebelumnya digunakan untuk memasak Babi, memasak darah dll.

Dan ternyata Islam tidak anggap penting praduga-praduga itu. Praduga adalah hal yang samar. Aku mencoba cari tahu kembali tentang keyakinanku itu, dan ternyata selama ini keyakinanku adalah benar. *Sorak*

Makan dan minum di warung Bali (non muslim) diperbolehkan selama itu tidak melanggar hal yang diharamkan. Sebagian ulama ungkapkan: Nahnu nahkumu bizh-zhawahir wallahu watawallas-sarair. Kita menetapkan hukum berdasarkan apa yang nampak (lahiriyah), sedangkan yang tidak nampak menjadi urusan Allah.

Kalau mengikuti kaidah itu, kita tidak dibebani untuk terlalu mendalami asal usul makanan yang dihidangkan. Setiap muslim tidak diwajibkan sampai menanyakan sejauh itu, apalagi sampai bertanya kepada pembantunya. Seharusnya kita cukup berhusnudzdzan dengan apa yang dihidangkan, tanpa dibebani dengan kewajiban untuk bertanya terlalu jauh.

Adapun bila kita hanya berpraduga secara umum, misalnya kita bilang, ‘jangan-jangan piring ini pernah digunakan untuk wadah daging anjing atau babi’, sebetulnya dugaan itu belum mengubah status hukum. Karena sebuah status hukum itu harus didasarkan pada sesuatu yang nyata dan terbukti, tidak cukup hanya dengan dugaan.

Kalau kita pernah lihat langsung, atau si non muslim itu jujur mengatakan bahwa piring itu pernah dipakai untuk wadah anjing atau babi, barulah saat itu status hukumnya menjadi pasti. Dan barulah saat itu kita diharamkan menggunakan piring itu sebelum kita sucikan sesuai syariah.

Namun selama kita masih menduga-duga, apalagi bahkan si pemilik piring pun menampik bahwa piring itu pernah digunakan untuk wadah anjing atau babi, maka status hukum piring itu masih sesuai asalnya, yaitu tidak najis. Atau minimal sesuai dengan keadaan pisik yang anda lihat, bersih dan suci.

Kita tidak akan dimintai pertanggung-jawaban dari Allah SWT atas segala hal yang di luar yang nyata di hadapan kita. Kalau secara lahiriyah piring itu suci, maka hukumnya suci. Seandainya diam-diam teman kita yang non muslim itu secara sengaja berbohong untuk menjebak kita, insya Allah kita terbebas dari dosa.

Jadi siapa yang mau sajian kuliner enak didepan kantorku?. Nasi campur Bali nya whuuuenak!

Diramu dari berbagai sumber:
- Eramuslim, eramuslim.com
- Konsultasi Syariah, konsultasisyariah.com
- Rumah Fiqih, rumahfiqih.com


Asal Usul Sejarah Orang dan Hindu Bali

$
0
0

Aku ini tinggal di Bali sejak 1996 dan sudah jadi warga Bali, tapi pengetahuanku soal sejarah Bali masih perlu dipertajam lagi. Dibawah ini adalah sumber dari berbagai website dan komentar yang kukumpulkan untuk tujuan dokumentasi diri pribadi. Juga akan menyertakan sumber nya dibawah sana. Sudah kubaca dan semoga yang mampir disini juga menemukan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Jika dirasa tulisan ini kurang atau keliru menurut versi sejarah yang dianut, mohon maaf dan terbuka untuk koreksi/menambahkannya dibawah sana.

Menurut I Wayan Kaler, peradaban di Bali ada 3 periode :

1. Bali Mula
Yaitu Bali yang belum mendapat pengaruh dari luar, dimana masyarakat Bali lebih banyak melakukan ritual untuk menyembah leluhur. Perdaban Bali Mula masih ada sampai sekarang di desa Tenganan Pegringsingan, desa Trunyan dll, dimana di Desa tersebut Dewa yang disembah berbeda dengan Dewa dewa di luar desa tersebut
Sampai sekarang.

2. Bali Aga ( awal masehi )
Yaitu. Sewaktu Rsi Markandia dari India Datang ke Bali, yang mana sebelum Beliau Ke Bali, Beliau bertapa di suatu gunung di Jawa timur dan mengajak Suku Aga dari Jawa Timur untuk membuka hutan di Besakih ( Gunung Agung ). Orang Bali Aga sekarang Kebanyakan tinggal di pegunungan dan daerah lainnya di Bali.

3. Bali Majapahit ( 1300 Masehi )
Yaitu sewaktu sebelum dan sesudah Ekspedisi Gajah Mada ke Bali. Dan Gelombang kedua adalah sewaktu runtuhnya Majapahit.

Waktu. Jatuhnya kerajaan Bedahulu, Bali tahun 1343, Gajah Mada, Arya Damar dll balik ke Majapahit. Sedangkan Panglima perang yaitu para Arya seperti Arya Kenceng, Arya Sentong dll tetap di Bali dan dikasi rakyat dan daerah kekkuasaan di beberapa daerah di Bali. Sedangkan yang diangkat sebagai Raja di Bali adalah Sri Dalem Ketut Kresna Kepakisan dari Jawa. Keturunan Beliau yang menjadi raja sekarang adalah bergelar Ida Dalem Semaraputra yang beristana di Puri Agung Klungkung, sebelah uatara Kerta Gosa. Mungkin Bapak ( Bapak Raden ? ) Masih ada hubungan dengan Beliau.

Hubungan Jawa Bali memang tidak habis habisnya untuk dibahas, karena sekarang Orang Bali lagi bersemangat mencari jejak leluhur di Jawa dan saya tidak tahu apakah Orang Jawa juga demikian.

Percampuran Jawa Bali melahirkan Tokoh tokoh besar Nusantara yaitu ;

MAHA RAJA AIRLANGGA
Keturan Raja Udayana ( Dinasti Warmadewa Bali ) dan Gunapria Dharmapatni ( Putri Darmawangsa Teguh raja Kahuripan Jawa Timur ) . Dimana semasa pemerintahan beliau menghasilkan karya Sastra, sistim irigasi dan menurunkan Raja raja yang besar.

RADEN ARYA WIRARAJA
Putra Manik Angkeran dari Bali dengan Putri Empu Pinatih dari Jawa timur. Beliau adalah Pahlawan besar di Pemekasan dan Lumajang. Keturunan Beliau di Bali dikenal dengan Arya Wang Bang Pinatih yang sekarang menjalin hubungan denngan keturunan Beliau di Jawa.

RATU TRIBUANA TUNGGADEWI
Keturunan Raden Wijaya dengan seorang Putri dari Bangli, Bali yang bernama Tri Buana.

UNTUNG SURAPATI
Seorang Budak dari Bali yang sebenarnya keturunan bangsawan Bali yaitu I Gusti Ngurah Jekantik ( keturunan Arya Kepakisan VI ). Beliau kawin dengan beberapa Putri Bangsawan Jawa dan melahirkan Pahlawan Pahlawan jaman Penjajahan Belanda.

BUNG KARNO
Ibunya adalah seorang putri Brahmana dari Buleleng Bali dan ayah beliau adalah keturunan Bangsawan Jawa. Siapa yang tidak kenal Bung Karno.

Saya yakin, banyak saudara saaudara Bapak di Bali. Dan memang benar apa kata Sopir Taxi, bahwa sebagian besar leluhur orang Bali tertulis di Lontar ( Babad / Prasasti ) dan dipuja seperti memuja Dewa Dewi. Dan orang Bali tahu betul asal leluhurnya di Jawa kalau memang leluhurnya dari Jawa.

Asal-Usul Bali dan Pura Besakih (Maha Rsi Markandeya dan Orang Bali Aga)

Orang-orang keturunan Austronesia telah menyebar di seluruh wilayah Bali. Mereka tinggal berkelompok-kelompok dengan Jro-jronya (pemimpin-pemimpinnya masing-masing). Kelompok-kelompok inilah nantinya yang menjadi desa-desa di Bali mereka adalah Orang Bali Mula, dan mereka dikenal dengan nama Pasek Bali.

Ketika itu, orang-orang Bali mula belum menganut Agama, mereka hanya menyembah leluhur yang mereka namakan Hyang. Menurut para ahli, kondisi spiritual masyarakat Bali pada saat itu masih kosong. Keadaan yang demikan ini berlangsung hingga awal tarih masehi kurang lebih sekitar abad pertama masehi. Dengan keadaan Bali yang demikian maka mulailah berdatangan orang-orang dari luar Bali ke pulau ini. Disamping untuk mengajarkan agama Hindu, mereka juga ingin memajukan Bali dalam segala sektor kehidupan. Untuk hal tersebut datanglah seorang rsi ke Bali yang bernama Maharsi Markandeya.

Menurut sumber–sumber berupa lontar, sastra, dan purana, Maharsi Markandeya berasal dari India. Seperti dinyatakan sebagai berikut dalam Markandeya Purana, “Sang Yogi Markandeya kawit hana saking Hindu” yang artinya “sang yogi Markandeya asal mulanya adalah dari India”. Dari data-data yang di dapatkan nama Markandeya bukan nama perorarangan, melainkan adalah nama perguruan atau nama pasraman seperti halnya juga nama Agastya. Perguruan atau pasraman adalah lembaga yang mempelajari dan mengembangkan ajaran-ajaran dari guru-guru sebelumnya. Kebiasaan secara tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi untuk melanjutkan tradisi dari guru sebelumnya, yaitu dari guru ke murid dan seterusnya. Garis perguruan turun temurun ini di sebut Parampara, dan tiap-tiap parampara menyusun pokok-pokok ajarannya, dari parampara yang telah mengangkat guru dan murid untuk melanjutkan garis perguruan ini dinamakan Sampradaya. Dari tiap-tiap sampradaya menyusun pokok-pokok ajarannya dari sumber-sumber yaitu, Catur Weda, Purana, Upanisad, Wedanta Sutra, dan Itihasa. Walaupun memiliki pandangan yang berbeda, namun mereka mengambilnya dari Weda dengan tradisi turun-temurun yang sama dalam menafsirkan dan mengajarkan pokok-pokok ajaran di dalam Weda. Demikian akhirnya, pustaka-pustaka suci tersebut disebarkan, dimana di antaranya adalah Markandeya Purana, Garuda Purana, Siva Purana, Vayu purana, Visnu Purana dan lain sebagainya. Bahkan dari tiap generasi ke generasi terdapat nama diksa (inisiasi) yang sama dengan nama pendahulunya. Jadi sang Maharsi Markandeya adalah seorang rsi dari garis perguruan yang namanya sama dengan nama pendahulunya di India, beliau datang ke Indonesia untuk menyebarkan agama Hindu, terutama paham Waisnava (pemuja Wisnu).

Ketika tiba di Indonesia, Maharsi Markandeya berasrama di wilayah Pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Lalu beliau ber-dharmayatra ke arah timur, dan tibalah di Gunung Raung, Jawa Timur. Disini beliau membuka pasraman dimana beliau di dampingi oleh murid-murid beliau yang di sebut Wong Aga (orang-orang pilihan). Beberapa tahun kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke timur, tepatnya ke pulau Bali yang ketika itu masih kosong secara spiritual. Disamping untuk mengajarkan agama Hindu, beliau juga ingin mengajarkan teknik-teknik pertanian secara teratur, bendungan atau sistem irigasi, peralatan untuk yajna dan lain-lain. Perjalanan beliau diiringi oleh 800 orang murid-muridnya.

Saat datang pertama kali ke Bali, beliau datang ke Gunung Tohlangkir. Disana beliau dan murid-muridnya merabas hutan untuk lahan pertanian, tetapi sayangnya banyak murid-muridnya terkena penyakit aneh tanpa sebab, ada juga yang meninggal diterkam binatang buas seperti mranggi (macan), ada yang hilang tanpa jejak, bahkan ada yang gila. Melihat keadaan demikian, Maharsi Markandeya memutuskan untuk kembali ke Gunung Raung, lalu beliau beryoga untuk mengetahui bencana yang menimpa murid-muridnya ketika ke Bali. Akhirnya beliau mendapatkan petunjuk bahwa terjadinye bencana tersebut adalah karena beliau tidak melaksanakan yajna sebelum membuka hutan itu.

Setelah mendapatkan petunjuk, Maharsi Markandeya kembali lagi datang ke Bali tepatnya ke Gunung Tohlangkir. Kali ini beliau hanya mengajak 400 orang muridnya. Tapi sebelum merabas hutan dan kembali mengambil pekerjaan sebelumnya, Maharsi Markandeya melakukan upacara ritual, berupa yajna, agni hotra, dan menanam panca datu di lereng Gunung Tohlangkir, Nyomia, dan upacara Waliksumpah untuk menyucikan dan mengharmoniskan tempat tersebut. Demikianlah akhirnya semua pengikut beliau selamat tanpa kurang satu apapun. Oleh karena itu, Maharsi Markandeya kemudian menamakan wilayah tersebut dengan nama Wasuki, kemudian berkembang menjadi nama Basukian dan dalam perkembangan selanjutnya orang-orang menyebut tempat ini dengan nama Basuki yang artinya keselamatan. Hingga saat ini, tempat ini dikenal dengan nama Besakih dan tempat beliau menaman panca datu akhirnya di dirikan sebuah pura yang diberi nama Pura Besakih. Dan Maharsi Markandeya mengganti nama Gunung Tohlangkir dengan nama Gunung Agung. Tidak hanya itu saja, Maharsi Markandeya akhirnya menamakan pulau ini dengan nama Wali yang berarti persembahan atau korban suci,  dan dikemudian hari dikenal dengan nama Bali Dwipa atau sekarang dikenal dengan nama Bali, dimana semua akan selamat dan sejahtera dengan melaksanakan persembahan yajna atau korban suci. Setelah beberapa tahun lamanya beliau akhirnya menuju arah barat untuk melanjutkan perjalanan dan sampai di suatu daerah datar dan luas, sekaligus hutan yang sangat lebat. Disanalah beliau dan murid-muridnya merebas hutan. Wilayah yang datar dan luas itu dinamakan Puwakan, kemudian dari kata puakan berubah menjadi Kasuwakan, lalu menjadi Suwakan dan akhirnya menjadi Subak.

Di tempat ini beliau menanam berbagai jenis pangan dan semuanya bisa tumbuh dengan subur dan menghasilkan dengan baik. Oleh karenanya tempat ini di namakan Sarwada yang artinya serba ada. Karena keadaan ini dapat terjadi karena kehendak Tuhan lewat perantara sang maharsi. Kehendak bahasa Balinya kahyun, kayu bahasa sansekertanya taru, kemudian dari kata taru tempat ini dikenal dengan nama Taro dikemudian hari, yang terletak di kabupaten Gianyar. Di wilayah ini Maharsi Markandeya mendirikan pura sebagai kenangan terhadap pasramannya di gunung raung. Pura ini dinamakan Pura Gunung Raung, bahkan hingga saat ini di bukit tempat beliau beryoga juga di dirikan sebuah pura yang kemudian dinamakan Pura Luhur Payogan, yang letaknya di Campuan, Ubud. Pura ini juga disebut pura Gunung Lebah. Selanjutnya Mahasri Markandeya pergi ke arah barat dari arah Payogan dan kemudian membangun sebuah pura yang diberi nama Pura Murwa, sedangkan wilayahnya dan sebagainya di beri nama Parahyangan kemudian orang-orang menyebutnya dengan sebutan Pahyangan. Dan sekarang tempat tersebut dikenal dengan Payangan.

Orang-orang Aga, murid-murid maha rsi markandeya menetap di desa-desa yang dilalui oleh beliau, mereka membaur dengan orang-orang Bali mula, bertani dan bercocok tanam dengan cara yang sangat teratur, menyelenggarakan yajna seperti yang di ajarkan oleh Maharsi Markanadeya. Dengan cara demikian terjadilah pembauran orang-orang Bali mula dan orang-orang Aga, kemudian dari pembauran ini mereka dikenal dengan nama Bali Aga yang berarti pembauran penduduk bali mula dengan orang-orang aga, murid Maharsi Markandeya,  dengan adanya hal ini, maka Hindu dapat diterima dengan baik oleh orang-orang Bali mula ketika itu. Sebagai rohaniawan (pandita) orang-orang Bali Aga dimana Maharsi Markandeya menjadi pendirinya, maka orang-orang Bali Aga dikenal dengan nama Warga Bhujangga Waisnava.

Dalam jaman kerajaan Bali, terutama zaman Dinasti Warmadewa. Warga Bhujangga Waisnsava selalu menjadi purohito (pendeta utama kerajaan) yang mendampingi raja, antara lain Mpu Gawaksa yang dinobatkan oleh sang ratu Sri Adnyadewi tahun 1016 M, sebagai pengganti Mpu Kuturan. Ratu Sri Adnyadewi pula yang memberikan wewenang kepada sang guru dari Warga Bhujangga Waisnava untuk melaksanakan upacara Waliksumpah ke atas, karena beliau mampu membersihkan segala noda di bumi ini, bahkan sang ratu mengeluarkan bhisama kepada seluruh rakyatnya yang berbunyi : “Kalau ada rsi atau wiku yang meminta-minta, peminta tersebut sama dengan pertapa, jika tidak ada orang yang memberikan derma kepada petapa itu, bunuhlah dia dan seluruh miliknya harus diserahkan kepada pasraman. Dan apa bila terjadi kekeruhan di kerajaan dan di dunia, harus mengadakan upacara Tawur, Waliksumpah, Prayascita (menyucikan orang-orang yang berdosa), Nujum, orang-orang yang mengamalkan ilmu hitam haruslah sang guru Bhujangga Waisnava yang menyucikannya, sebab sang guru Bhujangga Waisnava seperti angin, bagaikan Bima dan Hanoman, itu sebabnya juga sang guru Bhujangga Waisnava berkewajiban menyucikan desa, termasuk hutan, lapangan, jurang. Oleh karena sang guru Bhujangga Waisnava sebaik Bhatara Guru, boleh menggunakan segala-galanya dan dapat melenyapkan hukuman”.

Kemudian pada masa pemerintahan Sri Raghajaya tahun 1077 M yang diangkat menjadi purohito kerajaan adalah Mpu Andonamenang dari keluarga Bhujangga Vaisnava. Lalu Mpu Atuk di masa pemerintahan raja Sri Sakala Indukirana tahun 1098 M, kemudian Mpu Ceken pada masa pemerintahan raja Sri Suradipha tahun 1115–1119 M, kemudian Mpu Jagathita pada masa pemerintahan Sri Jayapangus tahun 1148 M. Untuk raja-raja selanjutnya selalu ada seorang purohito raja yang diambil dari keluarga Bhujangga Waisnava dan seterusnya hingga masa pemerintahan Sri Dalem Waturenggong di Bali. Saat itu yang menjadi purohito adalah dari griya Takmung dimana beliau melakukan kesalahan selaku acharya kerajaan yang telah mengawini Dewi Ayu Laksmi yang tidak lain adalah putri Dalem sendiri selaku sisyanya. Atas kesalahannya ini sang guru Bhujangga akan dihukum mati, tapi beliau segera menghilang dan kemudian menetap di daerah Buruan dan Jatiluwih, Tabanan.

Semenjak kejadian tersebut, dalem tidak lagi memakai purohito dari Bhujangga Waisnava. Sejak itu dan setelah kedatangan Danghyang Nirartha di Bali, posisi purohito di ambil alih oleh Brahmana Siwa dan Budha. Bahkan setelah strukturisasi masyarakat Bali ke dalam sistem wangsa oleh Danghyang Nirartha atas persetujuan Dalem, keluarga Bhujanggga Waisnava tidak dimasukkan lagi sebagai warga brahmana. Namun peninggalan kebesaran Bhujangga Waisnava dalam perannya sebagai pembimbing awal masyarakat Bali, terutama dari kalangan Bali Mula dan Bali Aga masih terlihat sampai sekarang. Pada tiap-tiap pura dari masyarakat Bali Aga, selalu ada sebuah pelinggih sebagai sthana Bhatara Sakti Bhujangga. Alat-alat pemujaan selalu siap pada pelinggih itu. Orang-orang Bali Aga/Mula cukup nuhur tirtha, tirtha apa saja, terutama tirta pengentas adalah melalui pelinggih ini. Sampai sekarang para warga ini tidak pernah/berani mempergunakan atau nuhur Pedanda Siva. Selain itu, para warga ini tidak pernah mempersembahkan sesajen dari daging ketika diadakan pujawali dan biasanya mereka menggunakan daun kelasih sebagai salah satu sarana persembahan selain bunga, air, api dan buah.

Warga Bhujangga Waisnava, keturunan Maharsi Markandeya sekarang sudah tersebar di seluruh Bali, pura pedharmannya ada di sebelah timur penataran agung Besakih di sebelah tenggara pedharman Dalem. Demikian juga pura-pura kawitannya tersebar di seluruh Bali, seperti di Takmung, kabupaten Klungkung, Batubulan, kabupaten Gianyar, Jatiluwih di kabupaten Tabanan dan di beberapa tempat lain di Bali.

Demikianlah Maharsi Markandeya, leluhur Warga Bhujangga Waisnava penyebar agama Hindu pertama di Bali dan warganya hingga saat ini ada yang melaksanakan dharma kawikon dengan gelar Rsi Bhujangga Waisnava. Sedangkan orang-orang Aga beserta keturunakannya telah membaur dengan orang-orang Bali Mula atau penduduk asli Bali keturunan Bangsa Austronesia, dan mereka dikenal dengan nama orang-orang Bali Aga.

Sumber:
- I Gede Agus Suprapto
- Asal-Usul Bali dan Pura Besakih di website http://hyangsari.wordpress.com/asal-usul-bali-dan-pura-besakih/
- Orang Bali itu keturunan Majapahit ? di website http://adimust.wordpress.com/omong-kosong/orang-bali-itu-keturunan-majapahit/
- Babad Dalem Majapahit di website http://www.babadbali.com/pustaka/babad/babad-dalem-majapahit.htm

Saya suka Belanja di Modern Store, Tapi Lebih Utamakan Toko Kecil Tetangga

$
0
0

Ada tulisan menarik dari FB Page milik Bali Mekarya dan langsung kusambar dengan pendapatku yang yakin pro rakyat #tsaaaah! *ikat-udeng-merah-putih-pake-bambu-runcing*. Baca dulu tulisannya, pendapatku dibawah sana. Sayang kalau nggak didokumentasikan karena kuyakin ini baik dan bermanfaat.

IND*MARET, Cir*le K, ALF*MART vs MiniMart lokal
——————————————————
Pernahkan anda mencoba membandingkan 3 ‘Modern Market’ ini? Apa yang membedakan ketiganya dengan modern market lain?

IND*MARET :
- Penataan barangnya hampir sama di semua cabang. Ini memudahkan pelanggan mencari kebutuhan yang sering dicari meski di Ind*maret berbeda.
- Pencahayaan super terang. Layaknya ikan-ikan di laut yang berkumpul dekat mercusuar. Anda akan secara otomatis ‘tersugesti’ untuk mampir, walaupun pada akhirnya anda bingung untuk membeli apa :D (pengalaman pribadi banget)

CK:
- Coba tanya yang hobi minum Bier + Ngrok*k, kemana mereka biasa membelinya? Yup, karena CK memang di ‘Branding’ untuk kalangan ‘itu’.

ALF*MART:
- Anda mungkin juga berpikir seperti tyang ALF*MART replika dari IND*MARET. Tapi memiliki penataan toko yang buruk & pelayanan yang jauh dari memuaskan. Oh….tidak, ALF*MART memang di desaign untuk orang-orang yang hobi berbelanja kepasar & berdesak-desakan kalau sedang ada obral baju 2nd :D . Dengan nuansa sembrawutnya.

So, buat yang punya usaha MiniMarket, modal uang banyak tidak cukup untuk membuat anda sukses dalam industri ini.

- Keep Healthy & Terus Berkarya -
————————————————–

Ada komentar dari tulisan diatas yang berbunyi: “Betul saya juga suka belanja di Indomaret, dimanapun kyak udah tau aja letak barangnya ..”

Kemudian dibalas dengan komentar lagi: “Maka dari itu mbok Tut, kalo Pasar Tradisional tidak ada niat MOVE ON, kayaknya susah banget mengkampanyekan “Ajeg Pasar Traditional”. ^^”

Trus ini pendapatku, ada di 2 komentar :

Saya mulai mengurangi belanja ke modern store itu. Dulu belanja bulanan ke lottemart biasa jutaan. Saat ini saya lebih utamakan belanja ke tetangga saya. Meski lebih mahal beberapa ratus perak, saya ikhlas. Tujuan belanja itu utk sedekah dan membantu dia hidup.

Jika di toko sebelah nggak ada, baru saya belanja di modern store. Saya lebih utamakan kasih rejeki ke pedagang kecil drpd yg sudah kaya/modal kuat. Itu sikap saya, semoga yg lain jg sepakat.

Jangan suka menuntut mereka yg tradisional, namun benahi mental/mindset kita utk belanja ke si tradisional tadi. Saya yakin setelah dapat untung banyak, si tradisional akan berbenah. Sapa sih yg nggak ingin hidup bersih, teratur, dan nyaman?. Ini hanya masalah modal saja.

Gimana mau majuin mereka, lha wong yg kaya belanjanya ke modern store. Mental feodalis dan kapitalis tuh! Maaf jika keras tapi yakin deh, ini demi kemajuan bersama.

————————————————–

Bagaimana pendapatmu ??. Mana ekonomi kerakyatanmu!

Trus kutambahkan lagi ya. Kalian kalau belanja semangka, buah, sayur, ataupun belanja di pasar/pinggir jalan pasti suka menawar. Kadang tawaran kalian itu bikin perut si pedagang mules. Kasihan lho.

Trus, kalau di modern store, AKU TANTANG KALIAN UNTUK MENAWAR BELANJA AN MU! Di kasir pas mau bayar, TAWAR BELANJA’ANMU!. BERANI! ?? AH PENGECUT SEMUANNYA! KALIAN TUH MENTAL BORJU! KAPITALIS! FEODALIS!

Ya kadang aku juga seperti itu kalau di modern store, mati kutu. Maaf atas omonganku yang kasar diatas. Aku yakin demi kebaikan bersama kok :) . Maaf ya. Cheers *bersulang*

Lekas Sembuh Taf!

$
0
0

1 Januari 2013, doi divonis kena typus dan demam berdarah. Yah, opname deh. Setelah 3 hari berjuang melawan sakit yang dikira flu batuk pilek biasa. Pesan dokter, jika 3 hari belum sembuh harap kembali lagi. Ya, Altaf kembali untuk jalani tes darah. Trombosit dan sel darah putih berkurang. Dokter sarankan opname. Oke. Lekas sembuh ya Taf!, kau kuat kok. Allah menguji kita dan akan kita jalani dengan penuh tawakal kepadaNya. Ya Allah, beri anakku kesembuhan, berikan kekuatan lahir dan batin untuk menjalani ujian Mu ini. Amin.

Papi dan mami mu tidak meneruskan tonton Habibie dan Ainun, kamu menyalak rewel didalam bioskop dan kita jalan-jalan untuk hibur kamu lho, tuh nonton sinderela dan pose narsis ama mister smartpren. Lekas sembuh ya.

Beberapa hari sebelum kau opname Taf!, kakak-kakak menggodamu hehehe.

1 hari sebelum kebebasanmu dari RS itu, bernyanyi :)

Ngeblog lewat Android

$
0
0

Listrik mati di menteng dalam, Jakarta. Baterei laptop dah habis. Bingung. Kabar lewat twitter, listrik bermasalah di pasar minggu sana. Ada kaitan nya dengan banjir rendaman air. Entahlah.

Syukur ada G note, iseng-iseng ke Android market, nemu WordPress untuk Android. Install dah dan testing. Mungkin aku telat tahu ttg hal ini, biar dah hehehe. Ya ini, aku nulis lewat handsetku. Ngetes. Lumayan lah. Usir ke galau gelapan.

Ini aplikasinya.

image

Setelah instalasi selesai, ini tampilannya
image

Jika punya blog pribadi yg gunakan hosting sendiri, pilih yg ketiga, paling bawah.

image

Klik save dan selamat menikmati. Semoga tulisan ini tidak diketawai bli pandebaik.com sang master of Android di Bali hehehe.

5 Ber

$
0
0

Ketika akan berangkat menuju kampus Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, terlintas pertanyaan, apakah kalimat-kalimat kunci yang harus kusampaikan didepan para mahasiswa itu. Agar memotivasi diriku sendiri dan mereka.

BOC sebagai institusi swasta dipercaya oleh Bapak Made Sukana, M.Par, salah satu dosen di fakultas itu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran. Sudah 2 kali ini dalam 2 tahun, aku dan teamku bertandang kesana selama 1 semester. Tiap seminggu sekali kita ke kampus itu. Kadang aku yang hadir, kadang Noviar.

Para mahasiswa diajarkan cara membuat website, melengkapi isi yang orisinal dan desain tata letak yang menarik dan marketable. Mereka harus merasakan susah nya cari data, menemui sumber data, dan belajar mudah membuat website dengan program CMS (Content Management System) yang ada. Tidak hanya hal teknis tentang website dan cara marketing saja yang kami berikan, kadang mereka kami beri cerita nyata dan bumbu-bumbu motivasi untuk masa depan nya.

Mereka masih ‘hijau’, sama seperti jamanku kuliah dulu. Namun mereka kurasa beruntung sekali mendapatkan rangsangan wirausaha ini. Tidak seperti aku dulu, isinya kuliah text book, pratikum, demo, dan nongkrong. Piss yow. (Maaf Bapak dan Ibu .. hiks).

Akupun senang bercerita tentang masa lalu ku dan tentang beberapa hal ‘ajaib’ yang kurasakan ketika terjun berwirausaha bersama sabahat-sahabatku di BOC. Kami di BOC hanya bermodalkan ‘dengkul dan otak’ saja. Cara kreatif yang kita tempuh. Namun harus ada kalimat kunci yang bisa merangkum perjalanan kami itu, dan tersampaikan kepada para mahasiswa.

Pada akhirnya, aku memilih kalimat ini, “Dalam berwirausaha, akan hadapi ketidakpastian (kecuali PNS). Yang ada hanya bertindak untuk tetap bergerak, berstrategi, berprediksi, bersedekah dan bertawakal”.

Yang tahu pasti masa depan adalah Allah SWT. Benar nggak?. Trus apakah manusia tahu masa depan nya ?. Manusia hanya bisa beryakin diri bahwa masa depan nya baik, cerah, sukses dan mulia.

Sebagai wirausahawan, haruslah tetap bertindak (bekerja) dengan bergerak (maju), upayakan cara-cara jitu dalam sales marketing, technical support, bangun kekuatan internal, membangun jaringan dan lain sebagainya yang disebut dengan strategi.

Harus pula mempunyai ilmu untuk membaca arah pasar, arah keuangan, arah kekuatan team, harapan team dan pelanggan dimasa datang. Ini yang kunamakan kekuatan dalam membuat prediksi.

Bagaimana dengan bersedekah?. Aku pikir kita semua diajarkan bahwa rejeki yang kita dapat sebagian adalah hak para fakir miskin/kaum dhuafa. Ini harus kita penuhi agar kita mendapatkan restu dan rejeki balik dari Allah SWT. Ini yang kadang kuplesetkan menjadi ‘Berbisnis dengan Tuhan’. Hasilnya keren, bikin merinding. Coba deh.

Bertawakal adalah sholat/sembahyang, doa, bersyukur, berserah diri kepadaNya. Kita manusia mampu untuk berbuat seperti yang kujelaskan diatas. Hasilnya serahkan kepadaNya pula. Berlindunglah kepadaNya dari rasa kawatir dan rasa takut.

Begitu sih … yo silakan menambahkan …

Touchdown! DK BOC di Jakarta

$
0
0

Ini adalah ambisi kami bersama. Ingin tumbuh, besar dan bisa dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Maka tawaran untuk pameran di arena Pesta Wirausaha TDA 2013 kami diskusikan secara internal dalam team BOC, dan deal!.

Sebelumnya aku ikut milis komunitas bisnis Tangan Diatas (TDA). Karena di milis maka untuk ikutan berdiskusi harus menggunakan email. Meski berbentuk komunitas, namun TDA sangat solid dalam kegiatan-kegiatan mentoring kewirausahaan. Mereka yang tadinya berdiskusi akhir nya menjadi anggota komunitas, tersebar di seluruh Indonesia. Akupun berjibaku dengan komunitas TDA Bali.

Kegiatan pesta wirausaha ini sudah terselenggara kali ke 4 pada 8-10 Februari 2013 di JIExpo Kemayoran Jakarta. Format acara adalah ada seminar 3 hari yang diisi oleh tokoh-tokoh bisnis ataupun yang berpengaruh di Indonesia. Semisal Jusuf Kala, Chaerul Tanjung, Dahlan Iskan, Hendy Setiono, Reynald Kasali, Yusuf Mansyur dan banyak lagi. Pada pesta wirausaha ini ada juga kelas-kelas kecil yang berbagi tentang wirausaha, diisi oleh pelaku-pelaku bisnis semisal Saptuari, Rangga Umara, Arif Budiman, dan banyak lagi. Lebih lengkapnya di www.pestawirausaha.com.

Selain agenda diatas, panitia menyediakan stan-stan pameran yang diisi oleh anggota TDA se Indonesia. Panitia mentargetkan 19.000 pengunjung pada kegiatan kali ini. Dan memang benar, membludak!.

Dengan mobil kantor, kami (aku, didi dan viar) membabat habis rute Denpasar – Jakarta PP. Butuh hampir 2 hari untuk sekali trayek. Sebuah pengalaman yang melelahkan dan sekaligus menyenangkan karena berhasil ujudkan salah satu eksyen untuk tumbuh dan besar tadi. Ya, kami ingin Indonesia dalam perjuangan kami :)

Semoga Allah SWT selalu memberikan jalan, kemudahan bagi kami untuk menjadi team yang bermanfaat, sukses dan mulia! Amin!.

  • Hendra, Didi dan Viar, ready for you!
  • Hendra di Hall Seminar utama. Tampak dibelakang Bapak Reynald Kasali memberikan Business Wisdom kpd peserta seminar dari seluruh Indonesia.
  • Arena seminar utama pada Pesta Wirausaha TDA 2013. Wirausahawan seluruh Indonesia hadir Tampak Bapak Dahlan Iskan memberikan Business Wisdom.
  • Konsultasi bersama Nyoman Harry Sudana :) Yuk Bisnis Online!
  • Hendra, Viar, Didi dan Komang. Ready for you!
  • 'Nyawa' kami :)
  • Listening and problem solving kepada partisipan dari Sumatera Barat.
  • Bertemu dengan sahabat lama dari TDA Kalimantan Timur
  • Siapkan 'senjata' pameran
  • Semangatnya beliau yg luar biasa! Bisnis online!
  • Mas Hendy dari TDA Yogyakarta, konsultasi dengan Hendra.
  • Closing, pelanggan baru dari Aceh :)
  • Stan BOC.CO.ID diantara peserta pameran lainnya
  • Rame ya :)
  • Komang dan peserta seminar dr TDA Surabaya
  • Didi menjelaskan ttg Nebula
  • Viar interaktif dengan pengunjung pameran
  • Hendra dan DK BOC nangkring didepan JIExpo Kemayoran, Jakarta. 1 hari sebelum pameran.
  • Viar dan DK BOC nangkring di depan gedung JIExpo Kemayoran
  • Pelataran parkir JIExpo Kemayoran, Jakarta. Hari H Pesta Wirausaha TDA 2013
  • Marketing kreatif dari peserta pameran lain
  • Berikan konsultasi kepada peserta Pesta Wirausaha TDA 2013 dari Makassar.
  • Viar n pengunjung pameran, menjelaskan produk BOC.
  • Stan-stan pameran di arena Pesta Wirausaha TDA 2013
  • Kelas kecil di arena Pesta Wirausaha TDA 2013.
  • Salah satu pengunjung pameran yang beli langsung domain dan hosting, dapat hadiah. Selamat ya :)
  • Ribuan kilometer kami tempuh. Dari Denpasar ke Jakarta untuk ujudkan misi diri menjadi perusahaan web hosting Indonesia yang handal dan terpercaya untuk masyarakat Indonesia. Touchdown di kilometer nol Jakarta, Tugu Monas :)

Video We Are Family 2012

$
0
0

Ini yg dinanti-nanti, video kegiatan We Are Family 2012 dari Bali Outbound Community. Cerita kegiatan bisa dilihat di website Bali Outbound Community berjudul Negara Alam Semesta. Merinding!

Bisa juga versi besar!, klik tanda persegi panjang disebelah kanan tulisan HD. Kereeen!

Credited music: Superman Is Dead dan White Lion. Terima Kasih ya. Tuhan yang membalas :) Salam berbagi.


Melali dan Berbagi (Coin A Chance) di Desa Tunjuk, Tabanan

$
0
0

Aku ajak Wahyu, salah satu anak magang di BOC untuk pulang ke kampung nya dia di Br. Beng, Desa Tunjuk, Tabanan. Sekalian mau serahkan koin (recehan) kepada anak yang membutuhkan nya bantu biaya sekolah. Koin ini terkumpul dari tahun 2009 kemarin milik teman-temanku dan dari acara amal Bali Facebook Community. Lama juga ya. Sebenarnya koin ini gelombang ke 2, setelah koin pertama sudah kuserahkan ke Panti Asuhan di Tabanan.

Dari kantor BOC, kami menuju daerah pedesaan di Tabanan. Wuih, lama rasanya tidak lihat terasiring, pepohonan yang rimbun dan hamparan hijau dimana-mana. Sudah tidak terhitung berapa kali aku hela nafas dalam-dalam. Dadaku kembali lapang mengembang :) . Itulah kampung halaman nya Wahyu aka Dek Wah.

Ibu Wahyu kelihatan senang sekali mendapati anak nya pulang. Beragam hidangan beliau keluarkan. Jadi merasa nggak enak, namun akan kecewakan beliau jika tidak dihabiskan. Dilematis yang menggiurkan hehehe. Ada teh botol, kuwe, makan dan durian .. byuuuh. Terima kasih ya Ibu. Tuhan Maha Esa yang membalas.

Yang tidak kusangka adalah kakek Wahyu menawarkan diri (agak memaksa) untuk bersihkan kulitku dari daki. Ternyata ini luluran! #Ciyee (it’s a first time in my life!). Tahu daki? Bolot. Halah .. kotoran yang item-item itu lho. Sang kakek cerita punya ramuan ajib untuk buat kulit mulus bin kinclong. Alamak nggak tahan sama rayuannya beliau. Jadi daaah! Copot baju, ganti kolor dan serahkan tubuhku ke beliau huehuehue. Dan .. akhir nya mulus tenan euy! Luluran selama hampir 1 jam!. Terima kasih ya Kek! Tuhan Maha Esa yang membalas.

Kembali ke soal koin. Koin (recehan) program Coin A Chance (Collect those coins, Send A Kid to School!) yang mendapatkan partisipasi dari teman-temanku dan Bali Facebook Community sudah kuserahkan kepada pasangan Made Suardana dan Made Losni (buruh serabutan) dari Br. Beng, Desa Tunjuk, Tabanan.

Mereka keluarga yang kekurangan biayai sekolah untuk putra putri nya bernama Agus Sedana Pratama (kelas 1 SMP Negeri 4 Tabanan) dan Ayu Trisna Pratiwi (SD 3 Tunjuk, Tabanan). Semoga amal kebaikan kita semua dibalas oleh Tuhan YME. Amin. Yuk kumpulkan koin mu untuk yang membutuhkan!

Sumpah Itu

$
0
0

Sebuah kalimat DEMI ALLAH menyeruak dari bibir nya. KarenaMu lah aku tunduk dan meyakini bahwa Engkau Maha Pemaaf, Maha Penyabar, Maha Penyayang dan Maha Kuasa atas hidup kami, dan aku harus lanjutkan perjalanan ini. Berkarya dan Berbagi, kumpulkan bekal untuk perjalanan berikutnya, menemuiMu.

Aku ingin berada di surga mu Ya Allah, karena disana nanti tidak ada peperangan, tidak ada pengkhianatan, tidak ada kesedihan, tidak ada kesengsaraan. Surgamu adalah segala kebahagiaan dan dipenuhi oleh bidadari-bidadari cantik. *mrinding-disco* Yay!

Video BOC di Pesta Wirausaha TDA 2013

$
0
0

Dengan ilmu video editing ala kadarnya, masih pemula, amatir, kencur, kanggoang dah bisa publish juga video ini. Hasil dari shoot pendek-pendek di arena Pesta Wirausaha TDA 2013 kemarin untuk BOC.CO.ID.

19.000 pebisnis dari seluruh Indonesia hadir pada Pesta Wirausaha TDA 2013 yang berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta. BOC buka stan di arena tersebut. Luar Biasa! Dahsyad!

ResellerClub Getting Worse – Su*k

$
0
0

This is my first time writing about you hey ResellerClub. Im frustating of waiting for your answer. I have creating a support ticket at 28 February 2013 01:14:30 PM and there is no response from  you. Event just for say hello or say be patient or bla bla something other su*k things.

Your credit card system was 2 times errors. Im feeling OK if the error does not make a negatif impact for me. The second error suddenly charging my credit card. I saw it on my bank control panel. It’s a real time proccess dude! Bravo my Bank!, BCA!.

Now, how you gonna convince me that your credit card system is back to normal? How ?. Im afraid, my heart injured, you ignore me. Im you client for over 5 years. Million USD spent my money for you dude!. Where is your respect! where is your caring ?.

 

 

Kesultanan Sulu

$
0
0

Semoga sejarah kembali kau dapatkan. Tetap berjuang! Sudah, itu saja.

Image sourced from Google images.

Viewing all 468 articles
Browse latest View live


Latest Images