3 pemuda dari salah satu Sekolah Tinggi IT di Bali datang ke BOC Indonesia mohon untuk magang/praktek kerja. Saya bilang penuh sampai April 2015 namun masih berpikir untuk tempatkan mereka di shift malam. Mulailah bertanya hal basic, “Kalian sudah diberi mata kuliah tentang PHP dan MySQL?” dan serempak mereka jawab “Belum Pak, semester depan baru diajarkan”.
Pak bro dosen, ketiga pemuda itu saya beri pemahaman bahwa filosofi magang adalah mempraktikkan yang telah diberikan oleh sekolah ke dunia industri. Bukankah itu tujuan nya bersekolah? Dunia industri punya budaya, etos, SOP dan rumusan unik lainnya yang akan jadi nilai tambahan keilmuan bagi pemuda sekolah tadi.
Saya merasakan beberapa anak didik dari sekolah/sekolah tinggi/universitas belum siap mempraktikkan ilmu nya ke dunia kerja. Uniknya, mindset mereka tentang magang adalah menimba ilmu dari dunia industri. Mohon maaf pak bro dosen, kita di dunia industri isinya adalah kerja, kerja dan kerja. Kehadiran pemuda/i magang adalah implementasi tanggung jawab sosial (CSR) sebuah perusahaan yang hasilkan hubungan simbiosis mutualisme. Dunia industri terbantu dari sisi tenaga dan magang terbantu dari sisi ilmu, pengalaman dan kewajiban akademis.
Kemudian dari sisi waktu magang, sangatlah kurang jika cuma 1 – 3 bulan. Yang cocok bagi dunia industri adalah 6 bulan sampai 1 tahun dan hal itu dilaksanakan pada semester akhir, bukannya di pertengahan. Mengapa? Kadangkala dunia industri cocok dengan etos kerja si pemagang dan sebagai output adalah dia siap bekerja di dunia industri itu. Yang terjadi malah menguap, “Saya harus menempuh 2 semester lagi Pak. Saya belum TA lho Pak. Saya belum nikah lho pak #halah”.
Itu siy pemikiran saya. Mohon maaf bila kurang berkenan di sisi dunia akademis. Saya tetap senang dengan program magang ini dan menyambut baik. Omongan ini bisa dikatakan salah satu kristalisasi pengalaman bersama pemagang yang outputnya hebat-hebat setelah bersama BOC Indonesia dari masa ke masa, terdokumentasi di kategori Magang di BOC Indonesia.