Bertepatan dengan Car Free Day Denpasar, Minggu 20 Maret 2011, kawan-kawan kolaborasi World Silent Day (WSD) adakan aksi pentas seni dan adakan penggalangan tanda tangan dukungan untuk program tersebut agar Go International, diakui dunia.
Salah satu goal utama WSD adalah menggalang tanda tangan dari 10 juta orang agar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan secara resmi bahwa tanggal 21 Maret adalah Hari Hening Sedunia. Maka, sejak 4 tahun yang lalu sampai waktu yang tak terbatas, para volunter WSD bekerja keras untuk kumpulkan tanda tangan tersebut.
Kita berkumpul di sisi selatan monumen Bajra Sandi Renon, kemudian mendapatkan briefing kegiatan, selanjutnya aksi dibagi 2 yaitu aksi seni dan aksi penggalangan tanda tangan dukungan WSD.
Berbekal alas tulis tempat kertas formulir, brosur dan stiker WSD, kita menyebar ke semua sisi-sisi tempat orang-orang berkumpul. Kita hampiri satu persatu sambil menjelaskan WSD dan diakhiri dengan tanda tangan dari masyarakat. Kuyakin, beragam trik yang dilakukan oleh para volunter tadi agar mendapatkan tanda tangan tersebut.
Aku sendiri secara tidak sengaja menghadapi kumpulan para mahasiswa-mahasiswi IKIP PGRI Bali di lapangan Renon itu. Entah apa yang mereka perbuat, yang penting goalku adalah tanda tangan dari mereka. Tidak lupa permisi, segera kusapa mereka dengan informasi WSD dan memintanya untuk tanda tangan. Salah satu mahasiswa sanggupi untuk tanda tangan, namun dia minta kesediaanku dulu untuk donor darah di acara nya mereka. Wow.
Sekelebat langsung berpikir mempertimbangkan. Teringat tentang begadangku semalam, ingat 3 kali donor darahku sebelumnya yang kulakukan tanpa sarapan dan kurasa akan baik-baik saja. Selanjutnya oke, kuterima tawaran para senat mahasiswa itu dengan 1 persyaratan, yaitu mereka semua yang berjumlah puluhan itu harus tanda tangan WSD. Dan mereka menyanggupinya. Yess!! Segera kuserahkan semua formulir kosong itu dan giliranku dituntun oleh salah satu mahasiswa untuk mendaftar sebagai peserta donor darah. Wah, ini barter yang ciamik, pikirku. Hehehe.
Hampir sejam waktu kuhabiskan untuk menunggu dan berdonor darah. Namun, tidak kusiasiakan waktu menunggu itu untuk bergerilya menggalang tanda tangan lagi. Hohoho, lumayan dapat banyak dari situ.
Jam 10 pagi telah datang, ditandai dengan mobil motor yang mulai banyak lalu lalang di jalan raya yang tadinya ditutup. Dan kami para volunter WSD berkumpul kembali di sisi selatan Monumen Bajra Sandi. Lumayan, kegiatan aksi kali ini mampu kumpulkan lebih dari 600an tanda tangan dari masyarakat.
Perjalanan masih panjang dan sebaiknya kita nikmati proses nya. Disitulah letak keindahan itu berada. Proses menuju pengakuan dunia, atas aksi World Silent Day. Tetap semangat buat para aktivis WSD! Semangad!