Quantcast
Channel: Ayo Berkarya dan Berbagi
Viewing all articles
Browse latest Browse all 468

Masih Mau Mental Tempe?

$
0
0

Pada masa revolusi kata ‘tempe’ memang kerap diidentikan dengan hal-hal negatif seperti cengeng, mudah menyerah atau lembek. Maka sindiran seperti ‘mental tempe’, ‘pasukan tempe’ atau ‘pemuda kelas tempe’ dipakai untuk meledek mereka yang dianggap lemah. (Merdeka.Com)

Kita, generasi muda Indonesia, sedang bergelora berkarya pada posisinya masing-masing. Ada yang masih berkuliah, jadi profesional, seniman, volunter, aktivis, birokrat dan praktisi bisnis. Ada yang ketinggalan?

Adakah yang kesulitan menempatkan posisi? Masih menggantungkan hidup pada orang lain? Saudara atau orang tua mungkin?

Ijinkanlah saya menukil firmanNya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)

Allah SWT tidak merubah keadaan suatu kaum yang berada dalam kenikmatan dan kesejahteraan, sehingga mereka merubahnya sendiri. Juga tidak merubah suatu kaum yang hina dan rendah, kecuali mereka merubah keadaan mereka sendiri. Yaitu dengan menjalankan sebab-sebab yang dapat mengantarnya kepada kemulian dan kejayaan.

So, diam dalam ratapan, diam dalam keluhan, diam dalam hujatan, diam dalam nyinyiran, diam saling menjatuhkan di media sosial, bisakah ubah keadaan suatu kaum?

Bagaimana jika di media sosial itu ramai dalam kegembiraan, ramai dalam bersolusi, ramai dalam positivisme, ramai dalam membersamai kebaikan, ramai saling mendukung, apakah bisa ubah keadaan suatu kaum?

Selamat Berkarya & Berbagi
#Selfreminder


Viewing all articles
Browse latest Browse all 468