Saya jadi semangat ketika diminta bicara didepan para mahasiswa. Mungkin belum bisa move on dari dunia kemahasiswaan ya hehehe. Mungkin juga nasib saya dulu pas jadi mahasiswa tuh penuh himpitan. Sudah ‘miskin’, banyak hutang, tapi kebanyakan kegiatan juga. Sok aktivis lah hahaha.
Saya mencoba berkaca diri bahwa kehidupan jaman SMA dan setelah di dunia kuliah itu beda jauh. SMA saya pendiam dan tidak banyak teman. Ketika kuliah, saya harus hijrah dari Mojokerto ke Denpasar. Tidak punya kenalan dan sendirian. Maka buat apa malu? Jaman kuliah lebih berwarna!
Ketika masa kuliah, saya direkrut oleh senior jadi anggota Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM). Kemudian lanjut, saya dijadikan kambing hitam oleh teman-teman jurusan. Ditunjuk sama mereka untuk jadi Ketua Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian. Diprovokasi juga untuk maju sebagai kandidat ketua Senat Mahasiswa. Kalah hahaha. Namun ada hikmah nya kekalahan itu. Saya jadi maju di kancah nasional, menjadi wakil sekretaris jendral Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia!
Itu semua organisasi intra kampus. Diluar kampus, saya awalnya ikut-ikutan saja sama teman ke markas nya organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Eh kemudian jadi pula anggota nya. Ya, saya alumni nya PMII.
Waktu itu, isu nasional yang lagi hangat adalah reformasi. Mahasiswa pada demo dan berjuang untuk menurunkan Presiden RI ke 2, Bapak Soeharto. Sangat dinamis sekali pergerakan mahasiswa jaman itu. Saya beruntung menjadi mahasiswa elemen 98, yaitu angkatan tahun 1998 yang jadi momentum revolusi reformasi di Indonesia. Tsah!
Saya bersyukur dijorokin teman untuk tangani organisasi intra kampus. Bersyukur diajak mondar-mandir sama teman aktif di organisasi eksternal kampus. Pada ragam kegiatan itu mengharuskan saya harus berani bicara. Harus mampu sukseskan acara. Harus mampu mengelola orang, manajerial. Harus mampu mengelola konflik agar berujung pada solusi.
Kemampuan-kemampuan itu ternyata adalah bekal untuk masa depan. Bekal saya untuk mengelola bisnis juga. Bekal juga saya bernegosiasi dengan pelanggan. Bekal saya juga untuk bicara beri motivasi dan inspirasi didepan generasi bangsa. Ya termasuk para mahasiswa ini.
Cerita kehidupan mahasiswa masa lalu adalah bekal cerita saya kepada para mahasiswa masa kini. Sudah beragam institusi kampus yang mengundang saya untuk bicara tentang menumbuhkan jiwa kewirausahaan untuk para mahasiswanya.
Ada kalimat provokatif yang selalu saya dengungkan didepan para mahasiswa, agar pikiran mereka kreatif dan menjadi rajin berjuang. Yaitu, “Jika kalian ingin sukses, maka syaratnya adalah harus kejepit dulu. Saya jadi seperti sekarang karena efek dari The Power Of Kepepet! Kejepit oleh kemiskinan! Dulu jaman mahasiswa saya tidak punya motor, tidak punya komputer, tidak punya kulkas, tidak punya rice cooker, tidak punya kasur tidur! Lha tidur pakai apa? Pakai matras! Itu lho matras kecil yang sering dipakai bule-bule berjemur. Juga tidak dikirimi uang lagi oleh orang tua. Maka mau tak mau saya harus keluar dari himpitan kekurangan itu dengan mencipta kreativitas biar minimal bisa makan. Bisa kerja dan akhirnya hasilkan uang. Pakai jurus minta tolong. Bro tolong hutang dulu untuk makan, nanti gajian akan saya balikin. Bro tolong anterin kerja ya nanti pas gajian bensinnya saya ganti. Itu kreativitas!”
Selanjutnya saya teriak, “Mulai besok, balikin itu motor ke orang tua, balikin itu laptop ke orang tua, balikin kulkas ke orang tua, rice cooker, dan bahkan bilang ke orang tua untuk stop kirim uang!”
Hahahahaha … mereka tercekat dan geleng-geleng kepala.
Ya cerita masa mahasiswa adalah muatan inspirasi dan motivasi saya kepada mahasiswa masa kini. Kuliah jangan hanya belajar di kampus. Aktiflah berorganisasi! Akan jadi bekal leadership dan manajerial di masa datang.
Topik selanjutnya yang biasa saya sampaikan adalah cara membangun bisnis. Saya ceritakan cara saya berbisnis berdasarkan pengalaman sendiri dan penerapan dari ilmu senior bisnis lainnya. Bisnis dimulai dari mahasiswa bisa kok.
Ingin tahu cara nya? Undang saya hehehe.
Materi diatas saya sampaikan di depan mahasiswa Fakultas Pariwisata, Universitas Udayana, pada kegiatan Workshop Kewirausahaan “Business Insight” pada 17 Desember 2018. Ya berdansa lagi dengan adik-adik mahasiswa.
Alhamdulillah, terima kasih kepada Tuhan YME yang berikan kesempatan jadi manusia berguna. Terima kasih juga kepada Fakultas Pariwisata, Udayana yang percaya sama saya untuk jadi pembicara memotivasi mahasiswa nya.