Ketika akan berangkat menuju kampus Fakultas Pariwisata Universitas Udayana, terlintas pertanyaan, apakah kalimat-kalimat kunci yang harus kusampaikan didepan para mahasiswa itu. Agar memotivasi diriku sendiri dan mereka.
BOC sebagai institusi swasta dipercaya oleh Bapak Made Sukana, M.Par, salah satu dosen di fakultas itu untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam mata kuliah Manajemen Pemasaran. Sudah 2 kali ini dalam 2 tahun, aku dan teamku bertandang kesana selama 1 semester. Tiap seminggu sekali kita ke kampus itu. Kadang aku yang hadir, kadang Noviar.
Para mahasiswa diajarkan cara membuat website, melengkapi isi yang orisinal dan desain tata letak yang menarik dan marketable. Mereka harus merasakan susah nya cari data, menemui sumber data, dan belajar mudah membuat website dengan program CMS (Content Management System) yang ada. Tidak hanya hal teknis tentang website dan cara marketing saja yang kami berikan, kadang mereka kami beri cerita nyata dan bumbu-bumbu motivasi untuk masa depan nya.
Mereka masih ‘hijau’, sama seperti jamanku kuliah dulu. Namun mereka kurasa beruntung sekali mendapatkan rangsangan wirausaha ini. Tidak seperti aku dulu, isinya kuliah text book, pratikum, demo, dan nongkrong. Piss yow. (Maaf Bapak dan Ibu .. hiks).
Akupun senang bercerita tentang masa lalu ku dan tentang beberapa hal ‘ajaib’ yang kurasakan ketika terjun berwirausaha bersama sabahat-sahabatku di BOC. Kami di BOC hanya bermodalkan ‘dengkul dan otak’ saja. Cara kreatif yang kita tempuh. Namun harus ada kalimat kunci yang bisa merangkum perjalanan kami itu, dan tersampaikan kepada para mahasiswa.
Pada akhirnya, aku memilih kalimat ini, “Dalam berwirausaha, akan hadapi ketidakpastian (kecuali PNS). Yang ada hanya bertindak untuk tetap bergerak, berstrategi, berprediksi, bersedekah dan bertawakal”.
Yang tahu pasti masa depan adalah Allah SWT. Benar nggak?. Trus apakah manusia tahu masa depan nya ?. Manusia hanya bisa beryakin diri bahwa masa depan nya baik, cerah, sukses dan mulia.
Sebagai wirausahawan, haruslah tetap bertindak (bekerja) dengan bergerak (maju), upayakan cara-cara jitu dalam sales marketing, technical support, bangun kekuatan internal, membangun jaringan dan lain sebagainya yang disebut dengan strategi.
Harus pula mempunyai ilmu untuk membaca arah pasar, arah keuangan, arah kekuatan team, harapan team dan pelanggan dimasa datang. Ini yang kunamakan kekuatan dalam membuat prediksi.
Bagaimana dengan bersedekah?. Aku pikir kita semua diajarkan bahwa rejeki yang kita dapat sebagian adalah hak para fakir miskin/kaum dhuafa. Ini harus kita penuhi agar kita mendapatkan restu dan rejeki balik dari Allah SWT. Ini yang kadang kuplesetkan menjadi ‘Berbisnis dengan Tuhan’. Hasilnya keren, bikin merinding. Coba deh.
Bertawakal adalah sholat/sembahyang, doa, bersyukur, berserah diri kepadaNya. Kita manusia mampu untuk berbuat seperti yang kujelaskan diatas. Hasilnya serahkan kepadaNya pula. Berlindunglah kepadaNya dari rasa kawatir dan rasa takut.
Begitu sih … yo silakan menambahkan …