Quantcast
Channel: Ayo Berkarya dan Berbagi
Viewing all 468 articles
Browse latest View live

Ajakan Menumbuhkan Budaya Malu Ya Akhirnya Malu-Malu’in

$
0
0

Kata-kata [negatif] itu mengirim pesan ke otak dan menutup sebagian pusat logika dan penalaran yang terletak di lobus frontal,” kata Newberg dan Waldman (Peneliti perubahan otak).

Lanjut lagi, persepsi diri yang negatif akan mendorong seseorang untuk bersikap penuh curiga dan ragu-ragu.

Secara sadar perkataan tersebut membuat mental manusia down dan patah semangat, secara tidak sadar perkataan itu pun berpengaruh pada otak, alam bawah sadar dan organ-organ di tubuh. Membuat manusia semakin tidak bisa, merasa lemah dan putus asa.

Bagaimana jika manusia merubah perkataan tersebut dengan positif ?

Penulis yang mendasari tulisannya dengan penelitian ini memaparkan, kata-kata positif seperti “cinta” dan “damai” bisa mengubah ekspresi gen, memperkuat area di lobus frontal, dan meningkatkan fungsi kognitif otak. Kata positif mendorong pusat motivasi di otak untuk melakukan tindakan.

Pada gambar papan yang biasanya ditempel di sekolah-sekolah, gimana kalau merubahnya menjadi:

Tumbuhkan Mental Ksatria
1. Selalu datang tepat waktu.
2. Sibukkan diri melakukan aktivitas positif.
3. Taat peraturan.
4. Selalu berbuat benar.
5. Tekun belajar kejar prestasi.
6. Selesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu.
7. Inisiatif jaga kebersihan lingkungan sekolah.
8. Menghormati guru dan staf sekolah.
9. Mengharumkan nama sekolah dan bangsa Indonesia.
10. Berkepribadian senyum, salam, sapa, sopan, dan santun.

Poin 8, 9, dan 10 ide tambahan saja. Bisa jadi para generasi bangsa jadi ksatria ?

Budaya Telat

Sering telat dan itu dah biasa? Ya itulah di Indonesia, para masyarakat +62. Undangan jam 08.00 eh datang nya 08.30. Masih saja PD datang jam 09.00. Merasakah bersalah? Tidak, itu sudah biasa! Apakah merasa malu? Ya enggak lah, dah biasa. Perlu minta maafkah karena telat? Lho yang telat kan juga buanyak, ngapain ada rasa salah?

Maka masihkah efektif kalimat “tumbuhkan budaya malu itu?”

Saya pernah hadiri undangan meeting pelanggan saya asal Jepang. Saya telat 5 menit! Didalam ruangan meeting sudah menunggu 2 warga negara Jepang. Tampak keduanya berdiri sambut saya dan tak lupa saya nyengir sambil minta maaf karena telat. Jawab pelanggan saya gini, “Hendura, di Jepang, terlambat 5 minutes, no bisnis,” ucap salah satu dari mereka dengan nada datar, dengan tatapan mata seperti di film-film kartun Jepang itu.

Wallahu A’lam Bisshowab


#StudiNielsen: 6 Perubahan Perilaku Konsumen (Consumer Behavior)

$
0
0

Terungkap melalui Pak Budi Isman (CEO Mikro Investindo Utama, Ex Direktur Coca Cola Indonesia & Sari Husada) dalam Biznis.id Webinar Class, Nielsen melakukan studi perubahan perilaku konsumen dalam perekonomian Indonesia selama wabah dan pasca pendemi Corona Covid-19 di Indonesia.

Work from home

Menurut Nielsen, ada 6 tahapan perubahan perilaku konsumen:

1. Proactive health-minded buying: Konsumen mulai tertarik untuk membeli produk kesehatan dan healthy life style.
2. Reactive health management: Konsumen prioritaskan membeli produk yang berhubungan dengan wabah COVID-19 (masker, sanitizer, vitamin, dll).
3. Pantry preparation: Pertumbuhan belanja produk tahan lama, produk sehat dan mengunjungi toko lebih banyak dan basket size lebih besar.
4. Quarantined living preparation: Peningkatan online shopping dan menurunnya offline store visit dan adanya kekurangan barang tertentu. Supply chain terganggu.
5. Restricted living: Harga barang-barang tertentu naik, sulit atau tidak sama sekali belanja offine dan online shopping mulai terganggu.
6. Living a new normal: Kenaikan kesadaran kesehatan walaupun kondisi sudah normal dan perubahan supply chain dan e-commerce business model.

Kategori bisnis (business category) yang akan berkembang:
1. Healthy Food and Beverage.
2. Nutrition.
3. Home entertainment and media.
4. Logistic and supply chain.
5. E-commerce and online retail.
6. Health prevention.
7. Online education.
8. Technology.
9. New trend fashion.

Dampak ke distribution channel?

Offline: Harus menyesuaikan dengan perilaku baru dan masuk ke omni channel. Omni Channel adalah model bisnis lintas channel yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pengalaman pelanggan mereka. Pelanggan bisa menggunakan lebih dari satu channel penjualan seperti toko fisik, e-Commerce/internet, mobile (m-Commerce), social Commerce.

Online: Disamping generasi muda, makin berkembang consumer yang lebih tua mulai menggunakannya.

D2C (Direct to Consumers): Para produsen harus mulai memikirkan untuk membangun kemampuan untuk jual direct ke konsumen.

Bagaimana tingkatkan sales?

Salah satu peserta webinar membagikan tips nya yaitu Pak Gufron, CEO HAUS! pada masa wabah COVID-19 justru mengalami kenaikan sales. Cara nya adalah alokasikan budget sales marketing ke online. Menggandeng salah satu aplikasi OJOL menawarkan paket-paket minuman dengan harga terjangkau. HAUS! adalah gerai minuman yang menyediakan segala jenis minuman kekinian yang sedang hits dengan harga yang affordable.

Tips diatas bisa berbeda hasil pada kategori bisnis yang lain. Hampir 2 jam webinar yang diinisiasi oleh Pak Budi Isman diikuti para CEO diantaranya oleh Pak Rexmarindo (Warunk Upnormal), Pak Gufron, Pak Baskoro, dll. Webinar ini gratis untuk pebisnis Indonesia. Silakan tonton start dari awal videonya disini: https://www.youtube.com/watch?v=xwdOAdki5ys

Semoga kita tetap sehat, selamat dan mampu berjuang dimasa pendemi ini. Terima kasih Pak Budi! Sungkem.

#Workfromhome #fightcovid19 #keepaction #dirumahaja

[Saatnya Buat Website] Promo Domain Indonesia & Hosting #HargaTurun #FightCovid19

$
0
0

Dampak virus Corona Covid-19 pada perekonomian membuat BOC sebagai penyedia domain name dan web hosting harus meringankan masyarakat Indonesia untuk buka kesempatan baru via ONLINE. Kami ringankan dengan promo turunkan harga domain name Indonesia dan 50% OFF web hosting.

# Untuk Apa Domain name dan Web hosting? Mereka adalah bahan baku untuk membuat website.

Promo Domain Name

# Kenapa Harus Website?
– Promosikan produk dan bisnis dalam 1 alamat, misal www.namabisnis.id
– Jangkauan promosi luas keseluruh Indonesia dan dunia!
– Produk dan bisnis tampil terorganisir dalam website
– Bisa dishare lewat WA, Line, Telegram, FB, FB Messanger, Twitter, Google Bisnisku, Pinterest dll
– Bisa muncul di Google Search jika konsumen cari lewat Google.
– Branding! Tempelin nama website ke kartu nama, flyer, banner digital, IG, FB, Twitter, dll.

# Blum Bisa Buat Website, Gimana Cara Buatnya?
** Anda bisa minta bantuan ke anak SMK (jurusan RPL) dan mahasiswa IT (jurusan Teknik Informatika) dengan fee yang negotiable terjangkau ala anak sekolahan.
** Atau Anda bisa belajar sendiri program website bernama WordPress. Ini tutorial instal website https://www.boc.web.id/cara-install-wordpress-di-cpanel/
** Atau kontak team web design BOC di WA 0811-394-1919 untuk dapat bujet promo

# Harga Domain Name Indonesia turun (Promo #LawanCovid19)

.id (249,000 -> promo 199,000)
.co.id (400,000 -> promo 300,000)
.web.id (119,000 -> promo 50,000)
.ac.id (119,000 -> promo 50,000)
.sch.id (119,000 -> promo 50,000)
.or.id (119,000 -> promo 50,000)
.my.id (119,000 -> promo 50,000)
.biz.id (119,000 -> promo 50,000)
.ponpes.id (119,000 -> promo 50,000)

Promo domain name Indonesia berlaku untuk pembelian domain baru. Yuk silakan order di halaman >> domain name << nya BOC.

Web Hosting juga kami promokan dengan turun 50% untuk pembelian baru di paket pro, corporate dan pahe.

Yuk fight dan order di
-> https://www.boc.co.id

Promo Hosting

Semoga kita tetap sehat, selamat dan mampu berjuang dimasa pendemi ini. Mari kita lawan covid19 dengan tetap beraktivitas ekonomi secara bijaksana. Terima kasih.

Obati Mata Ikan Alami Tanpa Operasi, Saya Sembuh!

$
0
0

Benjolan itu makin tumbuh dan terasa sakit di kaki. Apalagi kalau pakai sepatu. Saya penasaran penyakit apa itu. Ternyata kata dokter spesialis kulit dan kelamin, saya sakit MATA IKAN!

Mata Ikan di Kaki

Kisaran September 2019 ada yang aneh pada kaki kiri saya. Benjolan di sisi luar kaki sebelah kiri makin membesar. Seolah tumbuh dan saya kawatir itu tumor. Aktivitas lari dan pencak silat jadi terganggu gara-gara benjolan ini. Fyuh sakiiiit sekali.

Selanjutnya saya menyerah dengan datangi dokter spesialis kulit dan kelamin pada Oktober 2019. Dokter itu berikan obat yang harus saya habiskan selama 5 hari. Jika tidak kempes, maka tindakan akhir adalah operasi. Whaaaat? Saya paling takut sama operasi. Terakhir operasi itu pas khitan saja. Tuh motongin belalai tempur wkwkwk.

Beh benar nggak sembuh. Curhatlah saya ke sahabat di Pesantren Digital Indonesia. Pak Nizar namanya. Langsung saya dikasih minyak herbal sasak. Minyak kesehatan multi fungsi untuk segala jenis penyakit. Langsung saya terapkan resepnya.

Minyak Sasak

Cara obati mata ikan alami tanpa operasi adalah:

  1. Oleskan/labur Minyak Sasak 3x sehari pada bagian yang sakit.
  2. Minum 3 tetes minyak sasak tiap pagi dengan 1 gelas air hangat, dalam kondisi perut kosong.
  3. Meminum minyak sasak sebagai upaya penyembuhan dari dalam.
  4. Berdoa meminta kesembuhan kepada Tuhan YME.
  5. Mulai gunakan terapi minyak sasak pada November 2019.
  6. Pada bulan Januari 2020 benjolan sudah mengering dan tidak sakit kalau dipencet.
  7. Total kempes tanpa ada benjolan alias sembuh pada bulan April 2020.

Alhamdulillah tanpa operasi.

Obati Mata Ikan Obati Mata Ikan Obati Mata Ikan Obati Mata Ikan

Selain obati mata ikan, minyak sasak ini multi fungsi. Bahkan ada testimonial mampu sembuhkan diabetes hingga kangker. Puluhan penyakit InshaAllah bisa sembuh. Beragam penyakit yang bisa diatasi oleh minyak sasak. Bahan bakunya rempah-rempah asli Indonesia. Lihat di website nya Minyak Sasak.

Manfaat lain yang saya rasakan selain sembuh dari sakit mata ikan, imunitas dan stamina meningkat. Saya rentan kena flu. Semenjak terapi Minyak Sasak, Alhamdulillah sehat. Kemudian bisa juga grengggg untuk stamina seksualitas. NgeJOSS juga lho!

Saya pikir harus share/sebarkan berita ini. Biaya operasi itu mahal sedangkan saya Alhamdulillah bisa sembuh, kempes mata ikan nya. Terima kasih Pak Nizar, terima kasih Minyak Sasak! Seizin Allah saya sembuh.

Tonton Video Kesaksian Saya 🙂

Cara Saya Terapi Minum Minyak Sasak

Pak Presiden, Ayo Gratiskan Internet ya… 5 Bulan aja deh

$
0
0

? Surat terbuka tuk Pak Presiden Joko Widodo. Pak gimana kalau masyarakat diberikan free 5 bulan internet access? Karena:

? Physical/Social Distancing lahirkan kebutuhan pokok yaitu internet.
? Indonesia punya 170 juta user internet yang dipakai untuk cari informasi, komunikasi dan wirausaha. Mereka potensi.
? Internet bisa bikin jualan 24 jam nonstop tanpa harus buka tutup warung. Medsos, website, social messanger adalah sarana dagang.
? Internet alat untuk belajar generasi bangsa. Mulai belajar ilmu pengetahuan hingga bisnis wirausaha.
? Internet bakal mampu mencetak tambahan entrepreneur bagi Indonesia karena kapasitas SDM bisa naik karena informasi tanpa batas.
? Generasi bangsa bisa bebas belajar sesuai dengan keinginannya/hobi nya. Topik belajar bukanlah ditentukan oleh negara/institusi tertentu.
? Internet adalah perangsang/stimulus generasi bangsa tambah kreatif. Lihatlah pertumbuhan startup jenis industri apapun yang memanfaatkan internet, tanihub, wahyoo, sayurbox, ruangguru, dll.
? Internet salah satu alat hiburan bagi masyarakat dimasa ‘pengasingan’ ini. Tengok zoom sebagai alat silaturahmi, tiktok sebagai alat ketawa wkwkwk. Masyarakat perlu happy pak.

Pernahkah lihat guru mendatangi murid nya karena orang tua murid tak mampu beli smartphone dan internet? Padahal mereka generasi bangsa penerus kita. Mereka taat dengan physical distancing aturan pemerintah. Kenapa tidak ada anggaran buat mereka?

Orang masih bisa hidup walau tanpa makan selama sebulan. Paling tubuhnya kurus merana.

Tapi klo orang tanpa internet, bisa jadi 2 hari kena serangan jantung karena mikir seterusnya akan makan apa.

Internet sudah menjadi hajat hidup orang banyak Pak Presiden. Mohon pertimbangannya untuk gratiskan internet bagi rakyat Indonesia. #lawancovid19 #fightcovid19

Indihome

Website Pindah “Kasta”

$
0
0

Sahabat saya bahagia sekali 4 tahun punya website berpindah nama dari gratisan menjadi nama bisnis sendiri. Dari nama blogspot gratisan menjadi dot com sendiri. Apa namanya? Terus baca ya.

Bro Uziex

Sebelumnya mohon maaf bila judul artikel nya mungkin terlalu boombastis namun tidak bermaksud ikut campur kepada golongan tertentu. Hanya kata-kata itu yang rasanya pas terlintas di kepala saya. Kata itu hanyalah representasikan kreativitas yang bisa saya produksi. Peace.

Kembali ke sabahat saya ya. Nama nya Pak Fauzi. Tapi ingin lebih dikenal dengan sebutan Bro Uziex sebagai nama panggung medsos nya wkwkwk.

Dia punya bisnis konveksi di Bali. Optimistis setelah berpindah nama dari blogspot (pradanakinveksibali.blogspot.com) ke website nama bisnis www.pradanakonveksi.com. Kenapa coba? Pak Bro Uziex gini bilangnya:

Makin banyak teman dan belajar ternyata web gratisan itu gak kredible dimata pelanggan Corporate. Kalo saya ikut bidding pasti ditaruh paling bawah.

Ya, bidding atau proposal bisnis nya pasti ditaruh dibawah gara-gara nama website nya gratisan. Semua orang bisa belajar dan bikin website di blogspot. Sudah gratis dan sayangnya banyak disalahgunakan untuk melakukan scamming, phishing, dan segala bentuk penipuan lain. Saya beberapa merekam seperti dipakai untuk penipuan berhadiah, bisnis abal-abal, lowongan pekerjaan, dll.

Cara Pak Bro Uziex pindah ‘kasta’ dari nama blogspot ke nama bisnis adalah:

  1. Beli domain name dan web hosting. Dua hal ini sebagai rumah untuk website.
  2. Mengikuti tutorial cara mengganti blogspot menjadi com.
  3. Menunggu masa propagasi (pengenalan) agar blogspot berpindah ke dot com, selama 24-48 jam.
  4. Pak Bro Uziex bahagia dengan bikin status di FB nya setelah tahu blogspot nya sudah pindah jadi dot com wkwkwk.

Untuk poin 1, Pak Bro mempunyai alasan kuat bela-belain beli domain dan hosting padahal situasi bisnis sedang krisis akibat pendemi Corona Covid-19. Saya pribadi kagum caranya dia aksi #lawancovid19. Nik simak aja kalimat nya Pak Bro di status FB nya:

“Sudah 4 tahun Konveksi saya menggunakan Website gratisan dari blogspot www.pradanakinveksibali.blogspot.com sebuah website yg saya buat sendiri setelah menghabiskan 1 emplek Panadol. Saya yg bukan lulusan SMK jurusan RPL atau Mahasiswa IT bisa bikin web sudah senang rasanya.
Makin banyak teman dan belajar ternyata web gratisan itu gk kredible dimata pelanggan Corporate. Kalo saya ikut bidding pasti ditaruh paling bawah.

Beruntung guru saya di TDA Bali Mas Hendra Bos BOC sedang ada Promo beli Hosting dan Domain 50% lo gess.

Saat Konveksi sepi order gini kok beli hosting? Mau promo siapa yg mau beli, hotel villa pada tutup, kantor pada WFH gk ada yg buat seragam. Eeit saya gk mau pikirin itu, saya teringat petuah guru saya di TDA juga Pak Alim Mahdi, ibarat kita sedang di lampu merah jangan matikan mesin, nanti kalo covid ini berahir bertanda lampu hijau, segera gas pol motormu. Yess saya sedang menghidupkan mesin motor di lampu merah sekarng.
Jadi mengapa saya beli Hosting dan Domain saat ini? Yg pertama saya ingin website saya kredibel, kedua tdk ingin berhenti berikhtiar, ke tiga dapat promo potongan 50% ??. Ke empat saya lebih pede lagi promo website konveksi saya www.pradanakonveksi.com
Nah mumpung lagi promo segera beli domainnya.. Atau sekalian bikin website nya biar Power Full ditangan ahlinya BOC Indonesia.”

Ini saya capture dari FB nya, biar nggak dianggap hoax wkwkwk

Bro Uziex

Saya yakin para wirausahawan ada yang masih punya blogspot. Semoga mendapatkan hidayah untuk segera pindah gunakan nama bisnis dot com hehehe.

Para blogger pun menyadari bahwa nama gratisan blogspot pun dipandang sebelah mata oleh Google. Ada teman blogger saya mengalami drop pengunjung semasa masih pakai nama blogspot. Akhirnya dia tidak tahan dan berpindah ‘kasta’ dari blogspot menjadi nama pribadi di www.casmudiberbagi.com

Lantas apakah Pak Bro Uziex sudah berpuas diri setelah punya dot com sendiri? Hey perjuangan belum berakhir. Siapin beberapa emplek panadol lagi ya wkwkwk untuk apa?

  1. Setelah punya dot com sendiri, emailnya pun jangan lagi gratisan. Harus pake email nama bisnis dong, semisal nganu@pradanakonveksi.com. Disini tutorial cara buat email. Disana juga dijelaskan cara pakai nya.
  2. Carilah theme blogspot untuk company profile atau toko online. Agar nanti tampangnya beda dengan theme default yang blogspot banget. Cari di Google ya.
  3. Google senang dengan website yang sering diupdate. Produksilah berita atau artikel di website itu. Berita tentang cerita orderan dari PT anu, artikel tentang jenis kain dan manfaatnya, promo, dll. Topiknya edukasi, awareness, promosi, dll.
  4. Share artikel-artikel itu ke FB Fanspage, Twitter agar tingkatkan signal social di mata Google. Jangan lupa juga share di FB pribadi biar jaringan teman kita melihatnya. Ingatlah bahwa salah satu perantara rejeki Tuhan di dunia adalah Teman.
  5. Sebarkan website Anda ke website-website lain agar tercipta backlinks. Contohnya kasih komentar aja dibawah tulisan saya ini. Itu sudah backlinks. Apa itu backlinks? Nih baca pengertian backlinks.
  6. Hmmm apalagi ya? Oh iya, cantumkan nama website dan email bisnis nya di kartu nama, brosur, e-flyer, dll. Jangan lagi pake blogspot!

Itu dulu deh, sudah mendekati sahur, lapar saya. Klo ada tambahan lagi komen dibawah ya. Terima kasih dan semoga bermanfaat. Semangat! #lawancovid19

Semoga kita semua sehat, sukses dan bahagia! Aamiin YRA.

 

Adakah “Bisnis Pengesahan” Cring-Cring di PSHT?

$
0
0

Gelisah bertahun-tahun tentang pertanyaan besar adakah “aroma bisnis Pengesahan” di PSHT akhirnya tertambat pada ayat 29 Surat An-Nisa yang saya baca malam tadi sehabis tarawih yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Pemicu pertanyaan “Adakah bisnis pengesahan” itu?

Adalah Mas Murdjoko yang dulu menjabat ketua harian PSHT Pusat dkk tidak mau mempertanggungjawabkan uang organisasi PSHT sebesar Rp. 8.474.300.000 (8,4 milyar lebih) kepada Yayasan PSHT. Uang itu ditarik-tarik saja tanpa ada pembukuan yang jelas. Baca hasil audit nya disini: https://www.shterate.com/download/audit-keuangan-psht.pdf

Kemudian, tanpa bermaksud ungkit-ungkit yang sudah meninggal yaitu alm Mas Tarmadji, menurut cerita yang pernah saya dengar, melakukan penyobekan laporan keuangan organisasi PSHT di salah satu acara perapatan besar PSHT. Kenapa? Karena di laporan itu ada nama-nama warga senior PSHT yang menggunakan uang organisasi dan belum balik.

Kemudian, sering saya dengar kasak kusuk hasil dana pengesahan PSHT yang dibagi-bagi untuk kas cabang, kas pusat, dan amplopan bagi warga yang mengesahkan. Tidak sedikit. Bahkan jadi pertengkaran didalamnya. Fyuh.

Bayangkan saja, biaya pengesahan warga baru PSHT itu beda-beda disetiap cabang yang berjumlah dua ratusan cabang itu. Mulai dari Rp. 1.000.000 per orang hingga 2.500.000. Setiap cabang ada yang mengesahkan 100 hingga 2.000 calon warga.

Ambil saja 2.000 orang kalikan Rp. 2 juta saja. Sudah dapat duit cring-cring Rp. 4.000.000.000 (4 milyar!) Itu baru 1 cabang PSHT lho!

Perputaran duit pada event pengesahan yang diadakan setahun sekali di bulan suro sungguh menggiurkan. Bulan Suro adalah bulan prihatin. Bulan Muharram nya Islam. Namun di PSHT sepertinya apakah jadi bulan panen raya? Jadi bulan foya-foya? Siap-siap beli Fortuner?

Saya pun sering mendampingi Bapak saya tingkat 2 yang bertugas mengesahkan warga-warga baru di seputaran Jawa Timur. Bapak pun cerita dapat amplopan. Dapat sangu duit dari cabang yang mengundangnya. Dapat ingkung (ayam jago yang dimasak utuh) juga. Alhamdulillah sih jadi rejekinya kami sekeluarga.

Bagaimana Pertanggungjawaban Keuangan di PSHT?

Hmm mungkin ada yang tidak ada pertanggungjawabannya dan mungkin juga ada. Ada juga kok yang saya denger ada ketua cabang PSHT yang menasbihkan diri jadi ketua seumur hidup. Bahkan mendaftarkan organisasi-organisasi cabang nya ke Kementrian Hukum dan HAM. Agar apa sih? Ya mungkin biar kekuasaannya langgeng. Cring-cring nya pun awet nggak kedengeran anggotanya. Mungkin saja lho ya.

Mas Taufiq, selaku ketua umum PSHT Pusat periode 2016 – 2021 ingin menciptakan PSHT sebagai organisasi yang akuntabel. Semuanya bisa dipertanggungjawabkan. Termasuk keuangan.

Uang yang ada di PSHT itu akadnya bukan perdagangan. Bukan untuk bisnis lho. Makanya PSHT harus bersih dari oknum-oknum korup, bersih dari kaum feodalis yang anggap tabu soal duit.

Ah semoga yang saya denger-denger itu salah ya. Hanyalah mencoretkan kegundahan saya aja. Selama yang saya tahu di pengurus rayon, ranting, komisariat, cabang dan pusat PSHT, nggak ada gaji atau honor untuk ngurusin PSHT. Ngurusin atlit pun, ikutan pertandingan murni pengabdian. InshaAllah. Kadang urunan duit pribadi kok untuk urusin PSHT.

Gitu kok ada yang enak pake 8,4 milyar uang organisasi PSHT.

Wallahu Alam Bishawab
Salam Persaudaraan, PSHT Jaya!

Kreatif Atau Mati? Menjalani Pendemi Corona Covid-19

$
0
0

Tulisan ini mencoba ikatkan aktivitas saya, keluarga, bisnis, teman, dan pernak-pernik peristiwa menantang (kiasan dari kata gelab/menyeramkan/menyedikan) yang pernah menimpa dalam peradaban manusia. Ya, saat saya tulis ini penduduk bumi sedang dilanda virus penyakit bernama Corona Covid-19. Virus mematikan yang pertama muncul di Wuhan, China. Kini tengah berlangsung “jaman pageblug” entah versi keberapa.

Saya ingin tulisan ini bisa terbaca lagi di masa datang sebagai renungan, betapa manusia itu ringkih di mata Allah SWT. Segala glamour dunia tidak berdaya terhadap makhluk super kecil ini. Perekomian jatuh tersungkur. Termasuk saya tertatih-tatih berusaha tegak kan perusahaan BOC Indonesia untuk tetap tegak berdiri.

BOC Lawan Covid-19

Bisnis sekelas KFC menutup ribuan gerai nya. Hotel, restoran merumahkan karyawannya. Banyak sektor bisnis terkena dampak dari virus ini. Kenapa bisa? Kebijakan pemerintah suruh warga nya #dirumahsaja dan media gembar-gembor dampak berbahaya nya virus ini dengan update jumlah manusia yang sakit, sembuh dan jumlah yang meninggal.

Lingkungan tempat tinggal manusia pun sunyi, sepi. Lebih-lebih kawasan pariwisata di Bali yang pernah saya rekam kondisi jalanannya. Dalam situasi normal, jalanan ini super ramai!

Well apa saja peristiwa yang saya alami? Begitupula istri alami, anak-anak saya, bisnis saya, komunitas, teman-teman saya, dll. Saya coba ikatkan dalam tulisan ini sebagai nostalgia ataupun bahan perenungan.

Disuruh Pemerintah #WorkFromHome dan #DirumahSaja

Pemerintah menyerukan lakukan kerja dari rumah dan diam diri di rumah sebagai langkah pencegahan penyebaran virus covid-19. Saya pun mulai beri kebijakan #WorkFromHome kepada team BOC sejak 24 Maret 2020. Tadinya cuma 14 hari. Eh belum selesai juga pendemi ini. Nambah lagi masa nya. Berkali-kali hingga tak terasa sampai 30 Mei 2020. Mungkin juga besok akan nambah lagi. Lha wong saat ini angka manusia yang terjangkit dan kematiannya tinggi.

Pengumuman BOC workfromhome

Saya sendiri tidak punya meja kursi khusus untuk kerja di rumah. Main laptop bisa disembarang tempat. Akibatnya ya berpindah-pindah tempat untuk tongkrongan laptop. Yang penting dekat dengan Wi-fi. Telpon kantor untung nya GSM jadinya bisa saya bawa ke rumah. Kami sebagai team koordinasinya via chat di WA, email, dan tawk. Kemudian pelanggan bisa kontak kami via phone, email, chat di tawk. Kadang harus ke kantor jika ada pelanggan yang meminta stempel cap basah.

Workfromhome boc work from home boc

Ada satu hal yang saya sesali yaitu tidak bisa menghadiri akad nikah team BOC Indonesia, Richo Sadewa. Hanya bisa berkirim doa dan kue sebagai tanda ikut berbahagia. Ya Allah mohon ampunanmu. Maafkan saya Richo. Juga sudah minta maaf sih. Cuma menyesal saja rasa hati ini.

Kue Richo

Saya merekam ada pihak-pihak yang menentang kebijakan ini. Work From Home atau disingkat WFH cocok untuk orang kerja kantoran. Pedagang, buruh, petani, Ojol, dan pekerja informal sungguh tidak bisa terapkan WFH ini. Terlihat pula diskriminasi pengusiran pedagang musiman yang ada di pinggir jalan. Mereka kan orang-orang yang kena PHK dan berusaha untuk sambung hidup. Indomaret dan Alfamart dibiarkan buka namun rakyat kecil diusir. Duh. Kasihan.

Ada pula para aktivis yang mengkaitkan pendemi covid-19 ini dengan kepentingan elit global. Salah satunya yang diserang adalah WHO dan Bill Gates. Ahli komputer pencipta Microsoft begitu rajin bicara tentang pendemi dan berujung bicara tentang vaksin ciptaannya. Padahal Bill Gates bukan dari latar belakang kedokteran. Ternyata dia juga pendonor paling besar WHO. Para aktivis menuduh elit Global memanfaatkan pendemi bahkan ada kemungkinan menciptakan pendemi ini untuk tujuan bisnis semata. Apa? Jualan vaksin!

Perekonomian Mulai Lesu

Kekawatiran tertular virus dan meninggal adalah latar belakang berhentinya aktivitas bisnis dan perekonomian. Pernah ada kabar satu pabrik milik Sampoerna di Surabaya tutup gara-gara ada yang meninggal karena virus covid-19 dan ada yang tertular.

Istri saya yang bisnis catering Bali di Catering Kita, mengalami cancellation hingga puluhan juta akibat dibatalkannya kunjungan ke Bali akibat pendemi ini. Tentunya konsumen nya ketakutan dan mengikuti kebijakan nya pemerintah.

Akhirnya yang dilakukan untuk tetap bertahan hidup adalah dengan jualan ayam. Jualan paket masakan. Setiap istri masak, saya potret. Kemudian gabungkan dengan database masakan-masakan nya istri saya di Catering Kita. Lalu, saya buatkan portal online untuk paket-paket masakan di https://warung.in.

Jualan Ayam
Lauk A Lauk B

Kemudian menjelang lebaran, kurang 2 minggu, istri saya minta dibuatkan brosur digital mau jualan paket lebaran. Saya posting juga di website nya Catering Kita. Eh nongol di Google search untuk keywords: Paket Catering Lebaran di Bali 2020. Alhamdulillah ada yang order.

Paket lebaran di Bali

Paket lebaran besek Paket besek b

Beberapa hari sebelum lebaran, istri dikontak oleh stasiun televisi CNN Indonesia yang ingin meliput Catering Kita. Nanti akan muncul di berita dengan tajuk makanan online laris manis jelang lebaran. Istri OK dan pas syuting disuruh bilang laku 42 an paket. Padahal laku nya 22 aja. Fyuh ada-ada aja si CNN. Hmmm kayaknya begini cara konspirasi media mainstream dalam memuluskan agenda tertentu ya. Manipulasi berita. Ah yang penting sudah jujur disini walaupun blum bisa menolak pas disana (waktu syuting) wkwkwk.

Ini lho beritanya:

Bagaimana BOC Indonesia? Perusahaan saya? Fyuh semenjak akhir maret mulai terasa sepi nya. Saya harus efisiensi memangkas beberapa dedicated server. Mayoritas pelanggan saya adalah bergantung pada pariwisata. Alhamdulillah anak buah masih utuh. Ketika menulis inipun lagi berjuang sekuat-kuatnya. Kami benar-benar mengencangkan ikat pinggang.

Empati Untuk Berbagi

Begitu banyak PHK di Bali. Mengingat katanya hampir 80% perekonomian Bali ditopang oleh pariwisata. Tidak ada tamu yang datang. Ternyata keadaan susah ini semuanya melanda di Indonesia. Bahkan dunia.

Bersyukur nya ada beberapa dermawan yang berkenan menyisihkan hartanya untuk dibagikan kepada yang membutuhkan. Saya bersama teman-teman Pesantren Digital Indonesia berusaha membantu menyalurkan bantuan tersebut. Ada masker, sembako, bahkan nasi ayam goreng, dll.

Berbagi dengan Pesantren Digital Indonesia

Kegiatan berbagi ini banyak dilakukan oleh warga negara di Indonesia. Begitu masif nya yang jatuh kekurangan sehingga kegiatan berbagi ini banyak bertumbuhan. Semoga Allah memberikan berkah bagi para donatur.

Belajar di rumah

Anak-anak saya Dhea, Adel dan Altaf pada sekolah dan belajar dari rumah. Guru nya aktif mengajar via online. Media nya whatsapp, website dan video conference. Cukup membuat istri saya kerepotan juga karena harus ada kolaborasi antara orang tua dan anak. Kegiatan belajar di rumah pun harus divideokan dan disetor ke guru-gurunya hehehe. Jadi harus ada yang ngefotoin dan ngevideoin. Olahraga pun harus disyuting dan wajib melaporkan ke guru. Gimana dengan SPP? Sekolah nya Altaf Pelita Bangsa SPP nya bayar utuh. Sekolah nya Adel JB School didiskon 15% kayaknya. Dhea yang kuliah, entah. Juni ini waktunya bayar.

Meeting dan Berjumpa online dengan Video Conference

Pendemi Covid-19 melahirkan tindakan physical distancing atau jaga jarak. Meski disuruh jaga jarak tetap saja gaung #dirumahsaja jadi favorit. Maka kegiatan yang bersifat kumpul bersama ditiadakan. Pemerintah tegas dengan menurunkan aparatnya untuk melarang setiap kegiatan kumpul-kumpul. Agar bisa berkumpul maka harus online pakai aplikasi video conference. Aplikasi yang laris manis adalah Zoom Meeting. Ada pula Google Meet.

Saya dan teman-teman Pesantren Digital Indonesia yang biasanya tiap rabu kumpul untuk Tilawah Al-Qur’an akhirnya kumpulnya online via Zoom Meeting. Kami gantian baca Al-Qur’an satu persatu. Kemudian dilanjutkan dengan obrolan santai.

Baca AlQuran

Pernah diminta oleh komunitas wirausaha TDA Bali untuk sharing tentang internet marketing di tengah pendemi. Akhirnya juga seminar nya online gunakan Zoom meeting. Saya bisa presentasi gunakan powerpoint dan terlihat di layar semua peserta. Baik itu pake laptop atau komputer atau smartphone.

Sharing TDA
Zoom TDA Bali zoom utk tda

Pernah juga presentasi yang diinisiasi oleh Gapura Digital dan Persatuan Pelajar Indonesia di China menggunakan Google Meet. Klo presentasi ini ada yang jadi moderator untuk atur slide presentasi nya. Ya orang dari Gapura Digital.

webinar

Komunitas pun juga rame-rame menggunakan fasilitas Zoom meeting untuk berkumpul secara online. Pernah dari Pro Indonesia mengadakan reuni akbar nasional. Juga gunakan Zoom yang dihadiri ratusan orang online! Ada pula DSM (Dompet Sosial Madani) juga berkumpul bersama secara online konsultasi dengan saya tentang optimasi kumpulkan infaq dan zakat secara online. Tak ketinggalan pula ada alumni IMTPI (Ikatan Mahasiswa Teknologi Pertanian Indonesia), PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), dll.

Komunitas DSM

Ibadah di rumah dan Dekat dengan Keluarga

Pemerintah dan MUI (Majelis Ulama Indonesia) juga menghimbau (atau melarang ya? hmm lupa) untuk tidak melakukan sholat jama’ah di Musholla/Masjid. Hal ini berlaku juga untuk sholat Jum’at dan Idul Fitri.

Akhirnya ada nilai positif yang berhasil kami bangun di rumah. Sholat jamaah bersama anak-anak dan istri. Kemudian bisa ajarin anak adzan dan mengaji Al-Qur’an juga. Alhamdulillah. Harus bersyukur nih walaupun diluaran sana Allah kirimkan bala tentara Covid-19 yang merajalela mengukir takdir manusia. Fyuh.

Altaf Ngaji

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H / 2020

Tibalah akhirnya saya harus jadi imam sholat Idul Fitri berjamaah di rumah. Pukul 7 pagi pada 24 Mei 2020 bertempat di rumah, diikuti oleh ibu mertua, istri, ketiga anak dan satu ponakan. Kami lantunkan takbir kepada Allah SWT.

Materi khutbah Idul Fitri yang saya sampaikan adalah tentang Replika Kemenangan. Bahwa Idul Fitri ini akan menjadi seperti kemenangan hakiki di akhirat nanti. Bulan Ramadan adalah ibaratnya pertarungan dunia. Sebanyak-banyak nya manusia mengumpulkan pahala dan berkah di dunia. Jangan silau dan bermegah-megahan di dunia. Akhirat harus menjadi prioritas utama dalam hidup ini.

Haizzz ternyata bisa nok jadi imam dan berkhutbah. Tak lupa saya pimpin untuk doa diakhir khutbah. Yay! Allahu Akbar!

Selamat Hari Raya Idul Fitri ya. Mohon maaf atas segala salah dan khilaf saya kepada pembaca hendra.ws. Semoga kita semua mendapatkan dari Allah SWT kesehatan, kesuksesan dan kebahagiaan. Aamiin YRA. Terima kasih telah membaca blog saya.

Saya pribadi merasa bahagia apabila Indonesia sudah ramai lagi. Masyarakatnya pada keluar semua kembali beraktivitas dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Saatnya kita berdampingan hidup bersama virus itu ya. InshaAllah virus itu berada dalam dekapan Allah SWT. Tetap berjuang dan berhati-hati ya. Yuk kembali normal.


Kerja Bintang 5, Ijazahku Nggak Kepake Bro!

$
0
0

“Selama karir kerja di hotel, yang sudah lintas benua di berbagai hotel bintang lima multinasional, dengan pengalaman 15 tahun di hotel industry, selama itu, tidak ada 1 perusahaanpun yg minta secarik ijazah itu.” Tutur Iqbal teman kuliah saya.

Iqbal

Iqbal menambahi, “Ternyata nggak kepake. Yang kepake ya malah PENGALAMAN organisasi dan pengalaman “sekolah kehidupan”. Sekali lagi, tak 1 pun yang peduli dengan ijazahku.”

Hendra: “Awal-awal sebagai tarikan kan perlu pak bro.”

Iqbal: “TIDAK. Tidak pernah. Di luar negeri orang melihat track record dan 3 month probation period.”

Hendra: “Masa sih? awal-awal ketika kerja kan perlu menyertakan ijazah pas kasih lamaran tuh?”

Iqbal: “Aku awali kerja itu sebelum lulus. Kerja di hotel dulu kan sebelum lulus. Pertama kali kerja ya di Bali Tourism Board (BTB). DI BTB kan aku dilamar. Gak ngelamar hehehe.”

Hendra: “Heh kok bisa?”

Iqbal: “Aku kan pemenang lomba karya tulis populer tentang pariwisata Bali pasca bom Bali. Yang diselenggarakan oleh BTB dan Yayasan Paras Paros. Dari tingkat mahasiswa aku pemenangnya. Dan si Heru Gutomo juara 2.

Masuk koran kan. Dan pas penerimaan hadiah dan piagam, langsung ditawarin kerja. Ya udah masuk aja. Jadi gak pake ijasah.”

Hendra: “Ini mrinding! Ukir prestasi pada masa mahasiswa.”

Iqbal: “2 tahun di BTB banyak kenal dengan owner hotel dan para General Manager (GM) hotel berbintang.”

Hendra: “Rawk! Trus your first step ke hotel gimana ceritanya?”

Iqbal: “Tapi Pak Putu Antara waktu itu owner GWK dan Mamaleon group melihat pontensiku. Dijebloskannya aku ke Darin Storkson. Orang bule Amerika yang sudah 7 tahun di Bali. Dilatihlah aku bahasa Inggris dan ilmu Tourism marketing dan Public Relations. Pake bahas inggris loh ngajarinnya. Hehehe.

Genap setahun dibawah Mr. Darin. Aku dijambret ke Mamaleon grup. Sempat kerja di GWK juga. Lalu dijebloskan ke manajeman hotelnya juga di jimbaran sono (Keraton Jimbaran Hotel).”

Hendra: “Sebagai apa di Keraton?”

Iqbal: “Sales lah. Kan aku bocah marketing. Langsung ditarik lagi ke Mamaleon holding. Ngurusi proyek Romancing Bali dengan semua Bupati se-Bali.

Waktu itu proyek perdana bikin 1000 kecak dance di Tanah Lot. Untuk mendatangkan dan menggenjot pariwisata Tabanan.

Lalu aku kepikir untuk Go internasional. Iseng-iseng ngelamar hotel di Bahrain.”

Hendra: “Nah ini kan pake ijazah?”

Iqbal: “Nggak pake setor ijazah sama sekali! Langsung interview dengan GM nya. Khalid Anib orang perancis berdarah maroko.”

Hendra: “Tapi apa sempet bilang, saya lulusan s1 tourism di udayana bla bla bla?”

Iqbal: “Cuma modal:
– doa
– percaya diri
– bahasa inggris
– grooming standar hotel
– dan CV.”

Hendra: “Oke, CV tetap menyebutkan S1 udayana kan? walau tanpa serahkan digital paper nya.”

Iqbal: “Kayaknya gak sempet. Tapi mungkin lihat di CV ku. Education: Udayana University.”

Hendra: “Klo CV ku, aku menyebutkan udayana dan fakultasku sebagai tempat kuliah nya. Cuma sifatnya keterangan doang. Di CV mu jelas menyebutkan pengalaman kerja kan?”

Iqbal: “Nah. Itu dia. Di CV pengalaman kerja (track record) harus. Ditulis DETAIL. Rinci dengan segenap prestasi-prestasi yang ada hehehe…”

Hendra: “Boleh minta CV mu bro? Siapa tahu jadi inspirasi bagi adik-adik generasi bangsa”

Iqbal: “Boleh. Jaman dulu masih pake CV. Jaman sekarang sudah ganti pake profil LinkedIn. Coba aja lihat profil LinkedIn ku.”

Hendra: “Aku dah lihat LinkedIn mu. Btw, aku penasaran. Kenapa sih kerja di Indonesia itu waktunya pendek-pendek? Contoh di Crowne Plaza Semarang cuma 3 bulan kerja. Habis itu di perusahaan selanjutnya cuma 4 bulan.”

Iqbal: “Khusus di semarang istriku gak mau jauh-jauh. Dia jakarta. Aku semarang. Makanya diminta balik. Kalo mau LDR mending sekalian yg lintas benua aja sekalian. Hehhe…”

==========

Silakan download CV nya Iqbal. Semoga bisa jadi inspirasi.

Iqbal teman saya, akhirnya memutuskan untuk berwirausaha (entrepreneur) mendirikan restoran steak, burger, dan aneka olahan ayam. Sudah bosen kerja katanya hehehe. Silakan lihat website bisnis nya di BarapiGrill.

Jadi, silakan ambil kesimpulan sendiri ya tentang ijazah. Pentingkah atau sangat penting? Bagi saya pribadi penting! Namun sayang nya nggak kepake juga. Kisah saya sama seperti kisah Iqbal. Saya mulai kerja pada saat masih kuliah. Kemudian mempunyai bisnis sendiri pada saat kuliah pula. Hingga sekarang dah. Akibatkan tidak mengenal ijazah sama sekali hehehe.

Ijazah mungkin penting untuk awal-awal cari kerja meniti dunia profesionalisme ya. Selanjutnya, mungkin akan menemukan nasib seperti cerita Iqbal. Pindah kerja hanya andalkan CV dan prestasi kerja di tempat sebelumnya. Ijazah nya pun tak sempat diperlihatkan.

BarapiGrill

Barburger

Team Barapi

Profil Palsu di FB Atas Namakan Saya

$
0
0

Peristiwa pemalsuan profil saya terjadi di Facebook (FB). Pemilik akun palsu ini tadinya bernama Andria Lesmana. Saya dan dia tergabung dalam satu grup FB bernama Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Dia selalu menuliskan komentar di status-status yang saya buat namun tidak saya balas sama sekali. Alasan saya adalah dia mempergunakan foto dan konten komentar yang tidak relevan sekali dengan isi status. Jadi tidak ada guna nya saya balas.

Tiba-tiba dalam grup ada posting status dari seseorang yang bernama profil Hendra Wahyudi Saputra. Menebarkan identitas saya dan konten-konten provokatif yang bertemakan memutarbalikkan fakta. Saya Hendra W Saputro fakta nya anggota organisasi PSHT yang mengakui kepengurusan hasil Perapatan Luhur 2016. Berusaha edukasi memberantas upaya perampokan aset organisasi oleh oknum PSHT yang terbukti makar dari PSHT dan mendirikan organisasi PPSHTPM.

Berikut adalah gambar upaya dia membuat konten provokatif dan memutar balikkan fakta. Kemudian langkah yang saya tempuh adalah tertuang dibawah gambar:

#Tukang Peli-ntir!

Awalnya saya biarkan tapi ternyata jadi ngeri ketika saya sudah dijapri via WA para dulur-dulur mempertanyakan screenshot penggalan percakapan yang saya anggap unyu itu.

Ternyata jadi nggak lucu. Bakal jadi sumbu pendek ini. Apalagi (maaf) kualitas berfikir grass root punjer yg asal percaya kabar burung.

Saya langsung take down dan report https://www.facebook.com/andria.lesmana.980 ke FB dengan langkah poin 1 – 7.

Kenapa harus ambil langkah ini?

1. Media sosial adalah teknologi yang sejatinya dijalankan oleh diri sendiri.
2. Profil diri di kehidupan sehari-hari sejatinya sama di dunia online (medsos).
3. Salah satu ciri KSATRIA adalah berani berbuat maka berani bertanggungjawab.

PSHT mengajarkan sifat KSATRIA. Baca Wasiat SH Terate yang terucap sebagai sumpah pada malam wisudawan warga PSHT.

Anda KSATRIA? Tunjukkan profil asli Anda!

Ternyata begini PUNJERISME. Tukang plintir.

Pada akhirnya pihak FB take down akun palsu tersebut, terlihat dibawah ini:

#MakanGratis, Upaya Kecil Memutar Roda Perekonomian

$
0
0

Kami berusaha sebagai umat ciptaan Allah SWT, Tuhan YME menjalankan perintahNya yaitu bersedekah dikala lapang dan dikala sempit. Islam dan semua agama punya perintah tersebut.

Makan Gratis Denpasar Bali

Kemudian kondisi dunia mengalami perlambatan ekonomi. Bahkan ada yang bilang krisis/resesi ekonomi akibat pandemi Corona Covid-19. PHK dan pengangguran merajalela karena bisnis banyak yang tutup. Usaha mikro dan kecil masyarakat juga merasakan dampak pandemi, perdagangan nya tertatih-tatih.

Masyarakat menahan duit nya atas kondisi yang tak menentu. Akibatnya perputaran duit dan ekonomi menjadi tertahan. Ada pendapat dari salah satu guru entrepreneur Indonesia mengatakan, “Salah satu cara memutar roda ekonomi di masa sulit adalah mengadakan kegiatan sosial.

Ya kami memilih adakan kegiatan sosial Makan Gratis dengan visi: Memakmurkan sesama dan menggerakkan ekonomi umat.

Misi Makan Gratis adalah:
1. Menjalankan perintah Tuhan YME: Bersedekah dikala lapang dan dikala sempit.
2. Transfer kemakmuran sesama manusia.
3. Menciptakan nilai transaksi untuk memutar roda ekonomi.
4. Mencipta inspirasi untuk membangun kemakmuran bersama.
5. Berjuang melawan pandemi Covid19 #lawancovid19

Penjabaran dari misi Makan Gratis

Menjalankan perintah Tuhan YME: Bersedekah dikala lapang dan dikala sempit. Hal ini inshaAllah semua manusia beragama sudah faham. Jadi tidak perlu penjabaran lagi. Namun, ada satu hal yang dicari oleh penikmat sedekah ketika hidup di dunia, yaitu keluarnya hormon endorphin dari tubuhnya ketika melihat kebahagiaan terpancar dari orang lain. Hormon ini adalah senyawa kebahagiaan. Tanpa perlu dirangsang oleh narkoba, hormon ini bisa keluar dengan sedekah. Wallahu A’lam.

Makan Gratis Denpasar Bali

Transfer kemakmuran sesama manusia. Bukan hanya transfer uang namun transfer pengalaman (experience). Makan gratis memang akan membutuhkan dana dan hal itu diperoleh dari para donatur. Menu makanan “Ayam Goreng Mertua” dan minuman “Jamu Mertua (Kunyit asem dan Beras kencur)” tentunya akan dinikmati oleh semua kalangan. Jadi, merasakan makanan dan minuman tersebut adalah sebuah pengalaman.

Menciptakan nilai transaksi untuk memutar roda ekonomi. Makan Gratis dimulai dari kegiatan belanja. Penjual ayam akan merasakan transaksi. Begitupula peternak dan pegawainya akan mendapatkan uang dari transaksi jual beli. Penjual sayur mayur, bumbu, kecap, cabe, bensin, service motor, tukang spanduk, tukang kayu, dll akan merasakan transaksi atas kegiatan sosial Makan Gratis tersebut.

Mencipta inspirasi untuk membangun kemakmuran bersama. Makan Gratis adalah sebuah upaya kecil dalam sistem perekonomian. Bilamana kegiatan sosial ini terduplikasi dan mampu memutar dana besar, tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian sebuah negara. Semoga.

Pandemi akibat penyakit Corona Covid19 menjadi biang resesi dunia yang tak biasa. Resesi ini punya potensi melemahkan mentalitas masyarakat. Kami harus menang dan menolak kalah. Kegiatan Makan Gratis akan melatih mentalitas pejuang. Mentalitas selalu bersyukur akan karuniaNya. InshaAllah.

Bismillah … Semoga kami bisa konsisten (istiqomah) dengan program Makan Gratis ini. Semoga pula kegiatan ini terduplikasi ke seluruh Indonesia. Aamiin YRA.

Dokumentasi Makan Gratis

Makan Gratis kami mulai 24 Juli 2020. Alhamdulillah kemudian sesi ke 2 berlangsung 31 Juli 2020. Berusaha konsisten tiap hari Jum’at pukul 12.00 WITA di Jl. Suli no. 25 Denpasar – Bali. Berikut dokumentasinya. Untuk selanjutnya, dokumentasi ada di Fanspage Ayam Goreng Mertua. Mau ikutan? Bisa kontak narahubung 0811-3955-503 (Mak Shin).

Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali Makan Gratis Denpasar Bali

#makangratis #makangratisdenpasar #makangratisbali #makangratisindonesia #memakmurkansesama #lawancovid19

Kebenaran dan Pembenaran

$
0
0

Kebenaran tanpa perjuangan akan kalah dengan kejahatan yang terus menerus menebar pembenaran” ~ Hendra W Saputro

Banyak yang salah jalan tapi merasa tenang karena banyak orang yang sama-sama salah. Beranilah untuk menjadi benar walau sendirian.

Contoh: Korupsi berjamaah. Pengkhianatan berkedok penyelamatan aliran/ajaran/ideologi.

Saya merasa quote paling atas adalah hasil temuan sendiri. Saya coba cari di Google belum ada. Ya, kalimat ini: “Kebenaran tanpa perjuangan akan kalah dengan kejahatan yang terus menerus menebar pembenaran

Latar belakang peristiwa nya apa?

PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate), organisasi pencak silat historis Indonesia yang berdiri sejak tahun 1922 dan pendirinya ditetapkan sebagai pahlawan perintis kemerdekaan Republik Indonesia, sedang diuji ketangguhannya terpecah jadi 2 kubu. Masing-masing kubu punya ketua umum.

Syarat adanya organisasi adalah adanya aturan yang disepakati bersama. Biasanya bernama AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga). AD/ART PSHT lahir hasil dari musyawarah besar yang dihadiri oleh perwakilan cabang-cabang.

Tercatat, AD/ART terbaru hasil musyawarah besar (yang akhirnya dinamakan Perapatan Luhur – PARLUH) adalah hasil PARLUH 2016. Hasil dari pemutakhiran AD/ART 2008.

Tugas, syarat, dan kewenangan masing-masing perangkat/susunan pengurus organisasi sudah diatur di AD/ART. Termasuk cara penyelesaian masalah juga sudah diatur. Ada pengurus organisasi yang bernama Majelis Luhur (terdiri dari 9 orang tua yang bijaksana dan punya 1 ketua) bertugas dan punya hak selesaikan masalah. Majelis Luhur yang berhak memutuskan/memilih ketua umum pusat PSHT. Tidak diperbolehkan voting!

Pemilihan ketua umum terjadi setiap 5 tahun sekali. Itu bunyi pasal dalam AD/ART hasil PARLUH 2016.

Eh ada pada tahun 2017 ada beberapa anggota Majelis Luhur memecat ketua Majelis Luhur. Kemudian menunjuk ketua baru berdasar voting. Tahun itulah oknum PSHT itu mengadakan PARLUH 2017 yang acara itu awalnya hanya untuk rapat kerja nasional PSHT. Dasarnya telah terjadi kegaduhan di PSHT akibat ketidakcakapan ketua umum selesaikan masalah.

Secara logika, AD/ART 2016 tidak mengenal PARLUH istimewa apalagi 1 tahun. AD/ART itu memberikan petunjuk bahwa segala masalah biarlah sang Majelis Luhur yang memberikan jalan keluar. Eh anggota nya malah memecat ketua nya. Padahal pasal tata cara pemecatan ketua oleh anggota itu tidak ada di AD/ART.

Oknum dan perapatan tahun 2017 jelas menciderai kebenaran AD/ART 2016. Sebuah tindak kejahatan telah lahir dan alasan-alasan nya jadi argumentasi pembenaran aksi kelompoknya. Ya begitulah.

Saya, sebelum memutuskan ikut berjuang, berusaha mempelajari arti dan makna yang terkandung di AD/ART 2016. Prinsip nya adalah bila orang itu beragama harus mendasarkan aturan hidup pada kitab suci. Bila orang itu berorganisasi ya harus mendasarkan aturan nya pada AD/ART.

Bila tidak sepakat dengan AD/ART 2016 ya tuntutlah ke pengadilan. Sebuah sistem keadilan yang diciptakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ternyata pada akhirnya oknum yang berbuat jahat itu memperadilkan pengurus dan AD/ART 2016. Mereka kalah di peradilan tingat 1 dan tinggi. Kabar terakhir mereka masih menempuh kasasi.

Ya Allah, berikanlah kemudahan dalam menjalani ujianMu. Yakin ada maksud baik dalam ujianMu ini. Aamiin YRA.

 

 

 

MASJID MAKMUR Lantas UmatNya Gimana?

$
0
0

Kotbah Jum’at tadi (21 Agustus 2020) bilang, “Salah satu tanda umat beriman adalah menjaga zakat dan sedekah” Tak salah jika cashflow paling meningkat di masa pandemi ini adalah Masjid.

Tadi saya ketemu dengan sahabat sesuai sholat Jum’at dan melontarkan pertanyaan, “Masbro, apakah Masjid jadi institusi yang memakmurkan umatNya selama masa pandemi ini?”

Sahabat tersenyum sambil cerita, “Ada si Fulan, rumahnya dekat dengan masjid, keadaannya serba kekurangan pada saat pandemi. Istrinya sakit, dia kena PHK dan usaha nya pun nggak menentu. Berhutang sama saya Rp. 100.000 untuk beli sembako.”

Si Fulan tersebut selalu sholat Jum’at di dekat rumah nya. Si Fulan pun sudah terlalu sering mendengarkan pengumuman laporan kas Masjid dari pengurusnya. “Pemasukan dari Jum’at lalu sebesar … dikurangi pengeluaran beli semen, beli lampu bla bla maka total kas Masjid saat ini sebesar seratus juta dst …”

“Lha kenapa si Fulan tadi tidak hutang di Masjid itu Mas?” tanya saya.

Takmir nya bilang, “Lha tidak ada peruntukan untuk itu (beri santunan).”

Masjid yang saya tempati barusan kas nya seratus juta lebih. Seminggu yang lalu Jumatan di Masjid sanur sana dengan total kas lima ratus juta lebih. Kata mas bro saya, ada masjid dekat kampus negeri ternama di Denpasar punya kas sembilan ratus juta.

Saya pun menambahi, “Dulu saya ikut rapat Dewan Masjid Indonesia dan menanyakan peran kas masjid terhadap kemakmuran umat. Ada salah satu masjid di Bali sampai punya aset tanah di jalan sunset road sana.”

Fyuh … Bali kondisi ekonominya terpukul parah. Hampir 80% perekonomian ditopang dari aktivitas pariwisata yang kini mati suri. Namun suara nyaring jumlah kas masjid terdengar begitu indah.

Namun semu bagi saya.

Maafkan saya ya Allah atas tulisan ini. Hanya berusaha berpendapat.

Jaman pandemi, meski bermobil, ada umatMu belum tentu punya banyak uang. Meski punya iPhone, belum tentu mereka ada cash. Meski rumahnya megah, belum tentu mereka pegang uang.

UmatMu begitu agung mengimani perintahMu sehingga dampaknya beragam. Ada yang kas masjid meningkat, ada yang jadi relawan sosial, ada yang beri makan gratis, kue gratis, dll.

“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Jika umatMu sudah ikhlas sedekah diwaktu sempit ini, apakah adil sedekahnya terhenti hanya di rekening bank dan jadi bahan laporan saja?

Warga Tingkat II PSHT

$
0
0

Latihan tingkat II sebaiknya di usia muda. Sudah terjadi di era Mas Tarmadji Boedi Harsono. Mas Madji (panggilan akrabnya) adalah salah satu Ketua Umum PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) di era 80 – 90 an. Sekarang sudah almarhum.

Mas Madji lahir tahun 1946. Disahkan menjadi warga PSHT tingkat 1 pada tahun 1963 (usia 17 tahun). Kemudian disahkan tingkat II pada tahun 1970 (usia 24 tahun).

Usia 24 tahun adalah usia yang sangat muda untuk menapaki tingkat II. Menjadi seorang perwira di organisasi PSHT. Menjadi panutan bagi para warga tingkat I dan para siswa nya.

Kenapa sebaiknya di usia muda? Jawaban ini saya rangkum dari pendapat para senior tingkat II juga. Karena jurus-jurus nya bermain di bawah. Kekokohan kuda-kuda kaki sangat penting. Disamping kecepatan (speed) dan kelenturan tubuh juga sangat dibutuhkan.

Usia paroh baya atau tua, sangat sulit aplikasikan jurus itu. Bukan berarti tidak bisa namun hanya orang-orang tua yang atletis sering olah raga lah yang kemungkinan bisa aksi jurus-jurus tersebut. Apalagi yang kena asam urat, dipastikan nggak bisa bergerak.

Tingkat II Tidak Dicari

Pendidikan umum, banyak yang berniat mencari ilmu atau ijazah S1, S2, dan S3. Bagaimana di PSHT yang punya 3 tingkatan keilmuan, yaitu tingkat I, II, dan III? Khusus tingkat II dan III sebaiknya tidak mencarinya.

Tingkatan itu akan datang ketika PSHT membutuhkan. Tanda nya gimana? Para senior tingkat III atau tingkat II akan bilang, “Dik, Anda sudah waktunya naik tingkat.” Sama seperti peristiwa yang terjadi dulu ketika Mas Imam memberikan ‘titah’ ke Mas Madji.

Apakah tidak boleh mencari? Boleh-boleh saja asalkan mampu dan bertanggungjawab atas konsekwensi tingkat II dan tingkat III.

Apa saja konsekwensinya? Biarlah jadi rahasia para pemegang tingkat II dan III 🙂

Tingkat II Tidak Selalu disahkan di Madiun

AD/ART PSHT menjelaskan bahwa Majelis Luhur bertanggungjawab atas kebijakan pengajaran budi luhur di PSHT. Mereka lah yang menetapkan garis besar program dan pelaksanaan ajaran.

PSHT sejatinya milik yang mempelajarinya. Milik siswa dan warga-warga di seluruh dunia. Pusat organisasi PSHT menurut AD/ART adalah di Madiun namun ajaran nya bisa dilakukan di seluruh dunia.

Maka pengesahan warga tingkat I dan II bisa dilaksanakan di tempat pengajaran itu berlangsung. AD/ART tidak mengatur secara spesifik tempat pengesahan. Murni hal itu ada di kebijakan Majelis Luhur. Ini menandakan PSHT kekinian dan memahami kebutuhan warganya.

Bayangkan jika ada orang dari suku Eskimo di kutub utara sana mau pengesahan tingkat II, butuh biaya berapa untuk datang ke Madiun?

Selamat mengabdi wahai para perwira tingkat II PSHT di seluruh dunia.

“Selama matahari terbit dari timur, selama bumi masih dihuni manusia dan selama itu pula PSHT akan abadi jaya selama-lamanya.”

Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali) pada hari Rabu, 9 September 2020 bertempat di Bedugul, Bali, saya bersama 14 siswa lainnya disahkan jadi warga PSHT tingkat II.

Hampir 1 tahun belajar materi tingkat II ini. Dilatih oleh Kakung Senan, Mas Jarko, Mas Cipto, Mas Zaenuri, Mas Dody, Mas Edi dan Mas Sadar. Disahkan oleh Majelis Luhur tingkat III yaitu Mas Simun dan Mas Suryono.

Saya pribadi tak pernah punya cita-cita ini (menjadi tingkat II). Tak pernah berharap ini. Namun Dia selalu mendekatkan kepada ini. Meski ada usaha menolak karena blum lah pantas, namun arus dariNya begitu deras untuk tetap ke ini.

Ya sudah, dijalani saja. Saya belum tahu apakah ini baik atau tidak karena saya belum tahu mana diantaranya yang lebih baik dimata Allah SWT. Wahai Panjenengan Yang Maha Perkasa dan Kuasa atas hidup ini, mohon memberikan tuntunan dan kekuatan. Aamiin YRA.

Live Streaming SEO dari Google Indonesia

$
0
0

Saat saya menulis ini 16 September 2020. Masih pandemi Corona Covid-19. Bali masih tersengal-sengal perekonomiannya. Jakarta PSBB (Pembatasan Skala Besar). Saya lihat lapangan puputan Denpasar dan Renon di beri Police Line. Tidak boleh berkumpul-kumpul kembali.

Efek pandemi secara ekonomi saya rasakan dari akhir Maret 2020 hingga sekarang. 6 bulan! Ya Allah mohon berikan kami kekuatan menghadapi ketetapanMu ini. Aamiin YRA.

Gapura Digital Google Indonesia

Pertemuan seperti workshop dan seminar pun tidak bisa berkumpul secara fisik. Mulai ramai pertemuan secara virtual melalui internet. Gunakan teknologi video meeting/conference. Yang populer produknya Zoom dan Google Meet.

Saya sempat berkali-kali didaulat jadi pembicara untuk tema digital marketing secara virtual melalui alat itu dan satu lagi IG live oleh beberapa komunitas yang saya ikuti.

Gapura Digital Bali

Termasuk berbicara tentang teknologi Google di gerakan Gapura Digital Bali yang ada di Bali sejak tahun 2017 lalu. Pada tahun 2019 saya meminta untuk jadi fasilitator cadangan saja. Beri kesempatan yang muda-muda untuk tampil beri workshop teknologi Google.

Ya, saya mulai jarang mengajar di kelas Gapura Digital (GD) yang khusus untuk masyarakat Bali.

Google Indonesia sebagai inisiator gerakan ini rupanya mengganti strategi workshop nya. Dulu sebelum pandemi sering diadakan offline di ruang meeting Hotel Mirah Denpasar. Setelah pandemi disampaikan secara virtual melalui Google Meet. Masih tersampaikan untuk masyarakat Bali. Daerah lain pun juga sama. Ada Gapura Digital di Semarang, Surabaya, Malang, Jakarta, Makassar, dst hingga 14 kota di Indonesia.

Akhir-akhir ini kegiatan Gapura Digital secara virtual sudah tidak per daerah lagi namun nasional. Ya, metode penyampaian materi nya secara live stream ke seluruh Indonesia melalui channel Youtube Google Indonesia.

Sayang nya live stream itu tidak ter-record di channel itu. Langsung dihapus sama Google Indonesia.

Man … saya butuh dokumentasi untuk bisa tunjukkan ke anak-anak saya nantinya. Cekrek-cekrek ketika live stream dengan pemirsa merangkak hingga 1000 viewer. Konon katanya bisa nembus 3000 viewer.

Live Streaming Google Gapura Digital

Topik Search Engine Optimization (SEO)

Ya saya diminta untuk sampaikan modul SEO pada live streaming Gapura Digital pada Sabtu, 12 September 2020 pukul 10.00 – 12.30 WIB.

Ada 3 orang yang bicara pada live streaming itu. Satu moderator dan dua pembicara (fasilitator) Gapura Digital. Moderator dipegang oleh Arya Jaya dari Makassar. Pembicara sesi 1 oleh Ayrton Eduardo Aryaprabawa, fasilitator dari GD Malang. Saya melanjutkan sesi ke 2 sebagai fasilitator GD dari Bali. Yay!

Target peserta yang hadir adalah para UKM seluruh Indonesia. Maka ketika saya bicara SEO adalah beri fakta-fakta pengalaman dan trial error terhadap kegiatan tersebut. Kegiatan SEO adalah membuat website menjadi top 10 di Google Search Result (SERP).

Perjalanan saya dalam optimasi keywords Catering Bali dan turunannya selalu jadi contoh dalam mengisi materi SEO. Nggak mungkin saya mencontohkan keywords web hosting kepada UKM. Pastinya mereka bingung hehehe. Walaupun saya optimasi keywords tersebut terus menerus.

Saya suka bercerita tentang kasus tertentu ketika mengisi sesi workshop dan kadang ada celetukan humor diluar topik yang tujuannya untuk segarkan suasana.

Ya semoga saya bisa lebih baik lagi dalam memberikan materi Go Digital kepada masyarakat. Bisa keliling dunia mengajarkan Go Digital. Ya itu cita-cita saya. Semoga goal ya. Aamiin YRA.

Terima kasih Google Indonesia yang masih mempercayakan saya untuk bicara Go Digital. Semoga membawa manfaat bagi generasi bangsa Indonesia.

Ini cuplikan live streaming kemarin yang saya tujukan untuk dokumentasi pribadi. Bukan untuk disebarluaskan. Cuma 6 menit saja.


Cover Story Radar Bali: Jual Solusi, Bukan Sebatas Aplikasi

$
0
0

Hari Sabtu 19 September 2020 wartawan Radar Bali datang ke kantor BOC cari saya tapi pas tidak ada. Team saya kasih kartu nama ke wartawan itu. Mulailah kontak saya via WhatsApp (WA), berkomunikasi kenalan dan bertanya-tanya tentang ojek online rasa lokal di Bali. Ini jawaban saya terhadap pertanyaan wartawan itu.

Tapi sebelum membaca tanya jawab itu, ternyata percakapan via WA ini dijadikan narasi pendukung untuk Cover Story Radar Bali terbitan 20 September 2020. Ini halaman depan cover story nya:

Radar Bali Ojek Online Lokal Bali

Radar Bali Ojek Online di Bali

Oke setelah baca halaman depan itu lanjut ke pemaparan saya yang masih berkaitan dengan startup ojek online di Bali.

Wartawan Radar Bali:
Terkait, maraknya ojek online karya putra daerah, contoh Kojek Bali Online (Karangasem-Klungkung), T-Jek (Tabanan), Gianyar Jek. Terkait kekuatan aplikasi di banding dengan ojek online internasional Gojek, Grab, dll. Jadi apakah start up mereka sudah memadai dibandingkan pemain lama macam Gojek dan Grab?

Jawab: Saya coba melacak keberadaan Kojek Bali, T-Jek, dan Gianyar Jek di Google Play tempat download aplikasi berbasis Android. Mereka masih kisaran 1000+ download. Kemudian lauching nya di kisaran tahun 2020.

Sebagai startup, mereka cukup berani untuk mendampingi aplikasi pemain nasional seperti Gojek dan Grab. Namun area operasional mereka masihlah lokal kedaerahan.

Kapasitas bisnis untuk startup cukup diwakili 3 hal yaitu kapasitas marketing, kapasitas manajemen keuangan, dan kapasitas inovasi. Jika mereka sudah menerapkan itu maka sudah bisa berjalan sebagai perusahaan pemula.

Namun untuk kapasitas bisnis pemain lama sudah tidak bisa dikatakan startup lagi. Mereka korporasi besar. Banyak kapasitas yang diurusi selain kapasitas startup semisal kapasitas HRD, Riset dan Development, Manajemen database pengguna, CSR, dan lain sebagainya. Kompleks. Startup itu masih jauh bandingannya dengan pemain lama.

Wartawan Radar Bali:
Apa kelemahan dan kelebihan aplikasi putra daerah?

Jawab: Saya coba lagi telusuri latar belakang aplikasi tersebut. Aplikasi putra daerah berangkat dari kegelisahan dan idealisme. Kegelisahan tentang harga yang kurang bersaing dengan pemain lama, fitur yang kurang lengkap, dan pemberdayaan tenaga kerja lokal yang kurang terserap oleh pemain lama. Mereka hadir untuk beri solusi atas kegelisahan tersebut. Idealisme nya masih berkutat tentang peran generasi muda yang harus mampu berwirausaha.

Wartawan Radar Bali:
Apa ada solusi dan strategi untuk menggaet pasar atau menjaring market mau pun vendor?

Jawab: Mereka baru saja launching dan perlu usaha ekstra keras untuk membuat market dan vendor tertarik menggunakan aplikasi tersebut. Apalagi sekarang pandemi dan ekonomi lagi minus. Srateginya adalah banyakin promo nya dan sering tampil di masyarakat lewat social media dan iklan offline. Meminta rekomendasi dari masyarakat setempat bisa jadi jalan untuk memikat.

Wartawan Radar Bali:
Berapa Biaya untuk bisa membangun start up macam ojek online tersebut?

Jawab: Banyak penyedia aplikasi tersebut di internet. Bisa beli dan disetting untuk daerahnya sendiri. Cukup murah untuk pengadaan aplikasinya. Yang mahal adalah biaya akuisisi konsumen. Kalau membangun startup nya sendiri dalam setahun bisa jadi butuh dana 50 hingga 100 juta untuk tahun pertama.

Wartawan Radar Bali:
Apa Harapan anda sendiri terkait banyaknya muncul ojek online putra daerah?

Jawab: Harapan saya adalah aplikasi tersebut benar-benar memberi solusi atas permasalahan yang terjadi di daerah nya. Bahasa inggrisnya, “Sell the problem you are trying to solve, not the product.” Jangan jual aplikasinya tapi jual lah solusinya.

Alhamdulillah, bisa buat cerita ke anak-anak dan semoga ada manfaatnya bagi masyarakat.

Hendra Radar Bali

Workshop Digital Marketing di Universitas Katolik Parahyangan Bandung

$
0
0

Yay bisa ke Bandung! Tapi sayang pandemi Covid-19 membuyarkan workshop offline dipindahkan ke online virtual (webinar) pake zoom meeting. Sebuah kampus beken di Bandung mengundang saya untuk bicara digital marketing untuk mahasiswa sana dan seluruh Indonesia. Dibawah ini infonya:

Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan menyelenggarakan Workshop Economy Creative dengan tema “Membangun Peran UMKM Muda dalam Menumbuhkan Ekonomi Kreatif Era Modern” yang diselenggarakan pada hari Sabtu 3 Oktober 2020 sebagai bagian dari upaya untuk membantu Generasi Z dalam mengembangkan usaha dan membantu UMKM untuk menuju ke standar modern.

Dengan mengundang pembicara:

1. Nuri Nuraeni: Kasi Pemberdayaan dan Pembangunan Usaha Mikro & Fasilitas UKM Dinas KUMKM Kota Bandung.
2. Bu Temi Sumarlin : Ketua Bidang Pemasaran, Media, dan Kerjasama Ketua Organisasi GeKrafs
3. Hendra W Saputro: Technopreneur, Digital Marketer Entrepreneurial Activist, Blogger, Founder & CEO BOC Indonesia, and Founder & CEO Dongkrak.

Panitia Nemu Saya Lewat Google

Acara mulai pukul 10.00 WITA dan rundown acara dibuka oleh MC, kemudian sambutan dari ketua himpunan mahasiswa, lanjut ke dosen dan ketua PRODI Ekonomi Pembangunan Universitas Katolik Parahyangan. MC melempar pandu acara ke moderator, dosen bernama Deba Luthfia.

Tepat pukul 12.00 WITA moderator mempersilahkan saya untuk presentasi. Saya perkenalan kepada hampir 150 partisipan dari mahasiswa seluruh Indonesia. Memberitahukan bahwa bisnis yang saya kelola hampir 95% mendapatkan pelanggan dari online internet. Begitupula membantu pelanggan dan teman-teman untuk eksis di dunia internet.

Sebelum saya masuk kedalam, saya bertanya kepada panitia, “Wahai panitia, Anda menemukan saya dan sekarang bicara disini itu dari mana? Kenapa memilih saya untuk jadi pembicara?

Moderator melempar ke panitia agar menjawab. Ada panitia bernama Agnes menjawab, “Saya menemukan Pak Hendra di Google siy. Cari-cari yang berkaitan dengan workshop digital marketing dan ketemu website DONGKRAK. Setelah melihat-lihat isinya saya ajukan ke kepanitiaan dan mereka sepakat memilih Pak Hendra.

Saya langsung tepuk tangan! … Alhamdulilah relevan dan valid!

Jawaban dari Agnes saya gunakan untuk memotivasi para peserta bahwa materi yang akan saya presentasikan berdasarkan pengalaman dan berpotensi membuat usaha muncul di kanal-kanal digital marketing.

Lantas materi-materi yang bersifat taktis (tactical) saya bawakan dengan topik:
– Insight Potensi Internet
– Online Market Research
– Optimasi Website
– Teknik Copywriting
– Sosial Media Marketing
– SEO, Search Engine Optimization
– Video marketing
– Optimasi Google Bisnisku
– Marketplace tips
– Email Marketing
– Preview Google dan Social Media Ads

Interaksi Dengan Partisipan

Seminar offline dan online punya tantangan tersendiri. Kalau offline enak mengajak bicara dan interaksi dengan peserta. Saya suka meminta partisipasi peserta untuk ikut menjawab dan menjelaskan pancingan pertanyaan. Tujuannya untuk memperdalam materi presentasi. Menajamkan pemahaman ke peserta lainnya.

Pada workshop online, saya mengajak moderator dan panitia yang saya kenal untuk interaksi. Maka Bu Deba, Agnes, dkk saya pancing untuk bicara dan interaksi. Kadang pertanyaan dari peserta, mereka lah yang menjawab sebagai studi kasus. Saya yang memperdalam dan beri kesimpulan.

Alhamdulillah interaksi terbangun dan mendapatkan testimonial positif dari peserta. Berikut kata Agnes (panitia) atas workshop yang berakhir pukul 15.00 WITA (3 jam!).

Trekking Danau Buyan dan Hutan Tamblingan – Bali

$
0
0

Setelah 13 tahun kemudian saya bisa mengulangi kembali trekking dari Danau Buyan membelah hutan Tamblingan, ketemu Danau Tamblingan dan kembali pulang ke Danau Buyan lagi. Berlangsung pada Minggu, 11 Oktober 2020 bersama istri tercinta Shinta Dyan K dan pasangan suami istri Om Decy dan Mbak Uci.

Hutan Tamblingan

Butuh waktu 6 jam pulang pergi dengan posisi awal (start) di parkiran Danau Buyan. Pukul 08.00 WITA berangkat dan kembali sampai di parkiran Danau Buyan pukul 14.00 WITA, menghasilkan 3 destinasi yang mrinding!

Peta Danau Buyan dan Danau Tamblingan

1. Ujung Barat Danau Buyan

Posisi berangkat bisa dikatakan berada di pertengahan Danau Buyan. Trekking masuk hutan yang pepohonannya rapi seperti di perkebunan. Mungkin usianya baru puluhan tahun tapi cukup rapat jaraknya. Kesan gelab syahdu cukup terasa disini.

Sempat keluar hutan sejenak untuk bertemu padang rumput luas. Dulu biasanya dipakai spot untuk event tertentu. 13 tahun silam pernah lewat situ banyak tenda-tenda besar ukuran barak tentara. Spot ini namanya Camping Ground Buyan II.

Masuk lagi hutan yang komposisi pohon nya masih sama berbaris rapi hasil settingan manusia hehehe. Mungkin ulah dinas kehutanan ya. Mulailah ketemu sama indukan ayam dan anak-anaknya. Cukup aneh kok ada di hutan. Ternyata disekitaran situ ada rumah penduduk. Cuma satu aja. MasyaAllah bisa juga hidup ya. Jauh banget dari keramaian.

Trekking Danau Buyan dan Hutan Tamblingan

Melewati rumah itu disertai lolongan anjing. Maklum lah si anjing ketemu orang asing. Si pemilik rumah berusaha mendiamkannya. Ada satu anjing yang rupanya jinak mengikuti kami untuk menikmati ujung barat Danau Buyan. Ada bebatuan disana yang instagramable. Eksotis lah! Bikin konten lah kita hehehe.

2. Danau Tamblingan Sisi Tengah

Perjalanan berlanjut masuk hutan yang berisi pohon-pohon super besar. Ya, seperti tempat yang tak terjamah manusia. Diameter pohon ada yang seukuran 4 hingga 10 orang yang berjajar. AllahuAkbar!

Pohon di Hutan Tamblingan

Cukup lama membelah hutan ini dan keluar di Pura Dalem Tamblingan. Kalau lihat di Google Maps, letak pura ini di sisi tengah danau. Kami turun dan menyusuri pinggiran danau.

Terdapat gubung-gubung dengan pondasi tinggi dari kayu di pinggiran danau. Sempat menebak sendiri fungsinya. Mungkin untuk upacara. Tebakan saya salah!

Untung ada pemancing disitu dan saya tanya fungsi gubug itu. Ternyata untuk memancing jikalau air danau pasang. Debit air tinggi bila musim penghujan datang. Wah saat ini sudah masuk musim penghujan.

Cukup jauh kami menyisiri pinggir danau tersebut. Saya mikir apakah pulang nya bakal balik lagi gunakan jalur Pura Dalem tadi? Saya ajak Om Decy pimpinan trekking untuk menjajal rute baru. Kebetulan hasil penyisiran menemukan celah jalan naik keatas.

Tapi kami istirahat dulu menikmati keberhasilan sampai di Danau Tamblingan. Setelah merenung, jeprat-jepret bikin konten, kami langsung naik keatas. Tak jauh dari tempat istirahat tadi ada celah untuk naik keatas.

3. Danau Tamblingan Sisi Timur

Allah Maha Keren! Ajakan saya tepat. Jalur baru tadi ternyata pernah kita lewati sebelumnya. Lumayan bisa memotong jarak dan waktu. Alhamdulillah.

Hutan Tamblingan

Om Decy menawarkan untuk naik bukit melihat kedua danau. Kami ambil arah yang berbeda dari jalur pulang. Eh ternyata bertemu Pura Ulun Danu Tamblingan!

Pura ini pernah saya kunjungi bersama teman-teman Bali Outbound 13 tahun silam. Saya bilang ke Om Decy bahwa dibawahnya ada jalan menuju danau lagi. Akhirnya kita turun dan menikmati sisi timur Danau Tamblingan. Lebih syahdu disitu.

Danau Tamblingan

Mungkin 30 menit kami disitu dan konsentrasi agak buyar karena salah satu dari kami merasakan rintik air dari atas. Ya, bakal hujan!

Benarlah hujan. Kami pulang diguyur air dari langit. Untung bawa jas hujan.

Trekking kali ini penuh tantangan! Saya bersyukur masih hidup. Waaaa. Bagi yang membaca tulisan ini dan trekking di musim-musim penghujan, hati-hati pacet dan ular! Mereka suka dengan yang lembab-lembab.

Diawal perjalanan memasuki hutan, saya sempat bilang ke rombongan kalau trekking disini kayaknya cocok untuk family termasuk anak-anak. Mohon maaf akhirnya saya cabut. Jika berbanyak, mungkin lebih dari 10 orang, berpotensi membangunkan ular. Bersepatu dan berkaus kaki pun tidak jaminan bebas pacet. Bisa masuk!

Trekking yang cocok untuk family dan anak-anak hanyalah sebatas Camping Ground Buyan II saja. Selebihnya harus punya persiapan dan bekal khusus.

Satu lagi, tantangannya adalah tersesat. Tidak ada penunjuk arah dalam hutan sana. Banyak persimpangan. Om Decy sebagai penunjuk jalan berbekal pengalaman pernah bersepeda disana. Kemudian dia bawa alat penunjuk arah (Garmin). Itupun masih tersesat hehehe. Ikhlaaaas hehehe.

Ya Allah terima kasih atas keselamatan yang Engkau berikan kepada kami.

Tonton aja video saya ya. Cukup mewakili tulisan saya kecuali pacet dan ular hehehe.

Hiking Mengejar Cinta di Bukit Campuhan Ubud

$
0
0

Ikutan yuk sama teman-temanku lari di Ubud?” Itu ajakan cinta saya, si istri 🙂 Setelah diskusi lebih dalam ternyata trek nya di Bukit Cinta, Campuhan Ubud – Bali. Yay! Saya belum pernah kesana. Jangan ketawa ya wkwkwk.

Bukit Cinta Campuhan Ubud

Berangkat dari Denpasar selepas subuh saya, istri dan Altaf (anak lelaki kami paling bontot) serta teman-teman istri di komunitas Pelari Hore. Ya, kumpulan orang-orang pecinta olah raga lari.

Hiking ini olah raga yang cukup terjangkau secara budget. Tinggal siapin kendaraan, bawa bekal minum dan makanan dari rumah, jadi deh olah raga.

Waktu itu hari Minggu, 18 Oktober 2020. Setiba di Campuhan – Ubud, kami parkir kendaraan di pelataran SMK Pariwisata Putra Bangsa. Lokasinya dibawah jembatan Campuhan. SMK itu ada kok di Google Maps. Salah satu parkir yang paling dekat ke Bukit Cinta, Campuhan – Ubud.

Bukit Cinta Campuhan Ubud

Kami langsung cuss ke arah bukit. Cukup mudah dikenali jalan nya. Setapak tapi sudah di beton dan akan ketemu jalanan berpaving yang membelah punggung Bukit Campuhan. Makanya klo di Google Maps, kawasan Bukit Cinta ini bernama Campuhan Ridge Walk.

Kalian kalau cari nama Bukit Cinta di Google Maps, akan diberikan display Bukit Campuhan oleh Google. Trus nama jalanan yang berada di punggung bukit itu adalah Jalan Bangkiang Sidem. Coba cek aja di Google Maps.

Mayoritas kami ternyata tidak lari. Jalan kaki alias hiking saja wkwkwk. Ealah. Namun 2 km sebelum finish, para srikandi Pelari Hore rupanya gatal untuk berlari. Wuzz berlarilah mereka. Saya terpaksa ngalah dengan permintaan Altaf, dia nggak kuat dan akhirnya naik Go-Jek wkwkwk. Sempat minta Om Fuad menemani Altaf tapi ternyata memilih untuk lanjutkan hiking.

Pelari Hore

Kembali ke awal perjalanan hiking. Kami menelusuri jalanan di Bukit Cinta Campuhan sampai ketemu perkampungan. Selain rumah penduduk, berjajar cafe, homestay, dan vila dengan diiringi pemandangan yang menakjubkan. Persawahan, padi yang menghijau dan menguning, hijaunya pepohonan di lembah dan perbukitan. MasyaAllah indah di mata dan di hati. (Lihat foto-fotonya dibawah)

Sampailah kami di pertigaan Jannata Resort and Spa kemudian belok ke kiri. Menyusuri jalanan aspal satu-satu nya disana. Kalau di Google Maps, jalan itu bernama Jl. RSI Markandya II hingga ke RSI Markandya I. Jalan teruuuus hingga ketemu pertigaan dan belok kiri menyusuri Jl. Raya Campuhan. Hingga ketemu kembali dengan jembatan Campuhan dan turun kebawah menuju pelataran SMK Pariwisata Putra Bangsa.

Peta ke Bukit Cinta Campuhan Ubud

Kurang lebih 7 km jarak total hiking ini. Kata teman istri yang punya alat ukur nya. Jam tangan Garmin kayaknya. Waw mrinding! Itu peta diatas bisa klik dan diperbesar. Bisa jadi panduan bagi yang belum pernah kesana.

Saya sempatkan diri kebawah menuju sungai yang debit air nya kecil. Berada dibawah jembatan Campuhan, ternyata masih bernuansa eksotis. Ada bebatuan dan ada semeton Bali sedang upacara di pinggir sungai. Ada Pura kecil di pinggir sungai itu.

Sungai di Bukit Cinta Campuhan Ubud

Keajaiban 3 butir batu kerikil

Saya sama Altaf jalan paling belakang. Anak saya nggak mood dari berangkat. Mecucu terus dan mengeluh. Tugas saya untuk semangati dia. Saya hibur dan beri edukasi bahwa hiking haruslah riang gembira dan berfikiran positif. Itu buat kuat tenaga kita. Yah namanya anak kecil (kelas 4 SD), mood itu datang dan pergi. Tibalah ujian itu datang. Ditengah perjalanan Altaf bilang:

Pi aku kebelet ngengek (Buang Air Besar)!” Duh …

Langsung saya bilang, “Tahan dek, bentar papi carikan 3 butir batu kerikil. Nah ini dapat, satu, dua, tiga. Nih pegang dan simpan di saku celana pendek mu. Itu akan hilangkan rasa kebelet ngengek mu.”

Altaf agak bengong sambil tanya ala Surabaya’an, “Hah iya ta?

Iya, papi dulu kalau kebelet ngengek langsung cari 3 batu kerikil dan simpan di saku celana. Jalan lagi dan mampet.” Jawab saya meyakinkan Altaf.

Yuk jalan lagi, nanti mampet!” ucap saya cepat. Dan kami jalan lagi sambil obrol dan nggak ingat lagi soal ngengek.

Hendra dan Altaf

Sesampai di tujuan Altaf saya tanya, “Masih kebelet ngengek dek?” Altaf bilang tidak dan juga merasa heran. Teman-teman istri pun tertawa dengar nya. Antara tak percaya dan merasa dejavu. Ya, cara ini sudah jadi rahasia umum untuk cegah rasa kebelet BAB di jalanan.

Sebenarnya ini cara diri mendapat sugesti dari batu kerikil tadi. Perintahkan syaraf-syaraf tubuh untuk menghentikan rasa mules.

Saya pribadi sih antara percaya dan tidak tapi faktanya berhasil lho. Dulu semasa kecil juga pakai cara itu dan berhasil. Altaf juga berhasil. Aneh tapi nyata wkwkwk.

Kejadian lucu pas waktu kami makan bersama di warung Nasi Kedewatan. Altaf sehabis makan kebelet ngengek bilang, “Pi aku kebelet ngengek, mana kerikilnya tadi?

Meledaklah tawa saya dan teman-teman! Kalau sudah ada toilet ya jangan ditahan. Kerikil itu dipakai jika kamu kebelet dan tidak ada toilet.

Dah sana dibelakang ada toilet. Keluarin sebanyak-banyaknya dah hahaha.” Perintah saya wkwkwk.

Alhamdulillah masih bisa berolahraga sambil berwisata selama pandemi corona covid-19 berlangsung. Salah satunya menjaga kewarasan juga siy 🙂

Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Bukit Cinta Campuhan Ubud Hiking di Bukit Cinta Campuhan Ubud Hiking di Bukit Cinta Campuhan Ubud Hiking di Bukit Cinta Campuhan Ubud Hiking di Bukit Cinta Campuhan Ubud Shinta dan Altaf Pelari Hore Pelari Hore Hendra dan Altaf Pelari Hore Pemandangan Bukit Cinta Campuhan Ubud Jembatan di Bukit Cinta Campuhan Ubud Sungai di Bukit Cinta Campuhan Ubud Sungai di Bukit Cinta Campuhan Ubud Hendra Shinta

Tandem Dengan Mastah Chrisma Wibowo di Gapura Digital Live Streaming

$
0
0
Kenapa nama Chrisma Wibowo begitu spesial di tulisan ini? Saya bertemu Mas Chris secara tatap muka tuh 3 kali! Dia adalah pembicara digital marketing nasional! Kami tergabung jadi fasilitator Gapura Digital, sebuah program Google Indonesia untuk memajukan masyarakat Indonesia agar melek dunia online (Go Online). Saya fasilitator wakil dari Bali sedangkan Mas Chrisma mewakili Jakarta. […]
Viewing all 468 articles
Browse latest View live