Quantcast
Channel: Ayo Berkarya dan Berbagi
Viewing all 468 articles
Browse latest View live

Ban Gembos Sesaat Keluar dari Bank, Waspadalah!

$
0
0

Tidak ada tanda ataupun firasat spesial untukku. Mobil kuparkir didepan Bank BCA Renon. Bergegas masuk ke Bank itu dengan tas laptop. Biasa saja sih. Kegiatan itu kulakukan berkali-kali untuk tarik, masukkan uang dan urus dokumen perusahaan yang berkaitan dengan Bank. Dan syukur, selalu lancar. Bahkan tak lupa kasih uang dan senyuman super manis ke Pak tukang parkir, sebagai tanda terima kasih.

Namun, kamis pagi ini (14/4) terasa beda dan mampu buat sport jantung. 2 km setelah mobil meninggalkan Bank, mendadak ban kiri belakang gembos!.

Kronologisnya, mulai terasa bunyi aneh dalam mobil, seperti sesuatu yang tergesek di Jl Tjok Agung Tresna, tepatnya di pertigaan Jl. Letda Kajeng. Laju mobil dan tarikannya mulai melambat. Langsung pikiran negatifku muncul, sambil melihat tas laptop yang kuletakkan di jok kiri, didalamnya berisi uang yang memang tidak sedikit. Dalam hati aku teriak, Aku jadi target sasaran perampok!.

Cetral Lock langsung kuaktifkan, mobil kugeber lebih kencang, gak peduli dengan suara gesekan yang semakin keras dan kuyakini itu berasal dari gesekan ban, velg dengan aspal. Sambil pikir kantor polisi terdekat, ternyata tidaklah dekat karena terpikir pos polisi di lapangan renon selatan. Jauh!. Dalam pencarian tempat yang aman, aku melihat pom bensin kiri jalan Renon yang ada ATM milik Bank Mandiri. Segera kubelokkan kesana dan parkir di sudut yang dekat dengan antrian pembeli bensin. Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, aman. Dan benar, ban itu gembos total!.

Entah ini suatu kebetulan atau tidak, yang jelas soal tekanan ban, aku selalu rajin periksa dan pertahankan isi angin nya, agar tidak mudah ditembus kebocoran. Dan, peristiwa barusan sangat tipikal dengan modus perampokan nasabah bank, yaitu dengan cara menggembosi ban mobil. Korban segera menepikan mobilnya dan mulai beraktifitas mengganti ban. Disaat inilah perampok itu membuka pintu mobil, ambil tas atau bungkusan yang terletak di jok mobil. Sang korban baru menyadari setelah proses ganti ban selesai. Bahkan ada yang pergoki si perampok. Peristiwa perampokan seperti itulah yang sering kuketahui dari koran dan berita televisi.

Jadi, pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwaku pribadi dan yang sudah-sudah sebelumnya adalah :

  • Carilah tempat keramaian untuk menepikan mobil.
  • Jangan pedulikan keadaan ban selama mencari tempat ramai. Pedulikan nyawa dan uang.
  • Segera kunci seluruh pintu mobil jika mau mengganti ban dan minta bantuan orang untuk mengawasi sekeliling mobil.
  • Saran ekstrim, jika sudah hadir si perampok di jalan, tabrak dia atau tabrak mobil depannya, agar tercipta keramaian.
  • Ajak teman untuk ambil uang, atau minta kawalan polisi.
  • Jangan panik, sambil doa.
  • Ucap syukur kepada Tuhan YME
  • Sebarkan peristiwa itu ke teman-temanmu agar menebarkan kewaspadaan.

ban-bocor


Minum dari Selang Kuning atau Selang Biru

$
0
0

Beberapa cerita menarik seputar penggunaan BBM (Bahan Bakar Mobil/Motor) di Indonesia. Entah bermaksud menyindir (menghina) ataupun bermaksud untuk menyadarkan tentang konsumsi BBM bersubsidi dan non subsidi di masyarakat. Contohnya, pengguna motor pergoki pemilik mobil mewah mengkonsumsi premium. Celetukannya pun beragam. “Masa dia nggak tahu diri sih”, “Idih, si kaya yang pelit”, “Duh saya terkaget-kaget, mobil mewah kok minum es cendol”.

Kemungkinan, sang pemilik mobil meminum premium atau pertamax punya latar belakang beda-beda. Bisa juga menyesuaikan keadaan kompresi mesin atau bahkan ingin ngirit. Jaman sekarang, produsen mobil memberikan kompresi mesin yang berbeda-beda. Biasanya kompresi ini tertera di brosur spesifikasi kendaraan. Ada yang berkompresi 10:1, 10.5:1, 11:1, 9:1, dst.

pertamax-vs-premium

Nilai kompresi berbanding dengan penggunaan BBM dengan nilai oktan tertentu. Premium beroktan 88, pertamax nilai oktannya 92, pertamax plus 95. Semakin tinggi rasio kompresi, diharuskan mengkonsumsi BBM yang nilai oktannya tinggi pula. Kalau tetap memaksakan mobil dengan kompresi tinggi menggunakan oktan rendah, piston akan jebol. Biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar.

Jika ada mobil mewah yang punya kompresi rendah dan minum premium, maka itu normal saja. Tinggal siap kan urat malu saja jika harus minum premium.

Namun, yang harus diperhatikan disini adalah jargon BBM subsidi (premium) dan non subsidi (pertamax) yang digaungkan oleh pemerintah. Jika BBM itu harus disubsidi, artinya uang rakyat akan digunakan untuk membiayai belanja BBM. Nah, bagi masyarakat yang mampu dan suka minum premium, apakah tega dengan penghamburan uang rakyat tersebut ?.

Menurutku, jika kita menggunakan BBM non subsidi, maka yang terjadi adalah:
- Melecut mental kita agar selalu berpikiran kaya (positif, solusi, inisiatif) karena beli dengan harga mahal.
- Mawas diri utk lakukan hal yg penting dalam penggunaan mobil. Klo gak penting ya naik sepeda atau motor saja.
- Berniat membantu semua pihak dari jargon Subsidi dan non subsidi.
- Suara mesin mobil menjadi halus. Suara gemelitik hilang. Tarikan lebih kencang.
- Irit, karena efisiensi pertamax adalah 30% daripada premium. Pembakaran jadi lebih sempurna.

Tentu beda dengan Anda :), apa coba?.

Berikut adalah nilai kompresi dari beberapa merk mobil. Dimanakah posisi Anda?.
Daihatsu Sirion 1.3 (10.0 : 1), Pertamax
Honda Jazz VTEC 1.5 (10.1 : 1), Pertamax Plus
Proton Savvy 1.2 (9.8 : 1), Pertamax
Suzuki SX4 1.5 (10.5 : 1), Pertamax Plus
Suzuki Swift 1.5 (9.5 : 1), Pertamax
Toyota Yaris 1.5 (10.5 : 1), Pertamax Plus
Nissan Livina Hatch 1.5 (10.5 : 1) Pertamax Plus
Cherolet Estate 1.6 (9.5 : 1), Pertamax
Daihatsu Xenia VVT-i (11.0 : 1) Pertamax Plus
Nissan Grand Livina 1.5 (10.5 : 1) Pertamax Plus
Suzuki APV 1.5 (9.0 : 1) Premium
Kijang Innova 2.0 (9.8 : 1) Pertamax
Avanza 1.5 (11.0 : 1) Pertamax Plus
Honda Stream 1.7 (9.5 : 1), Pertamax

Dari beragam sumber.

Sabar, Ikhlas dan Syukur

$
0
0

Alloh SWT berfirman :
Jikalau kamu semua memberikan balasan, maka balaslah serupa kesalahan yg diperbuat kepadamu, tetapi jikalau kamu bersabar, sesungguhnya itulah yg terbaik bagi orang-orang yang berhati sabar (An Nahl 128)

Dalam ayat lain difirmankan :
Bersabarlah terhadap apa yg mereka katakan itu dan menghindarlah dari mereka dgn cara yg sebaik-baiknya (Al Muzzammil 10)

Kadang-kadang diantara kita mempunyai perasaan marah, sakit hati, dan kadang dendam apabila merasa dihina, dilecehkan, dimarahi oleh orang lain.

Namun Allah SWT lebih memberikan kemuliaan kepada orang yang sabar. Orang-orang yang sabar akan berada di dekat-Nya, berada dalam barisan yg terdepan dalam memasuki surga.

Tingkat-tingkatanan kebaikan respon seseorang terhadap cobaan atau ujian hidup:
1. Sabar. Menerima semua ujian dengan sabar. Setingkat lebih baik adalah:
2. Ikhlas. Tidak hanya sabar, tapi juga ikhlas menerima ujian. Yang tertinggi adalah:
3. Syukur. Tidak hanya sabar dan ikhlas, tapi menyukuri kebaikan dan kasih sayang Allah atas segala cobaan yang dhadapinya. Dia haqqul yakin bahwa apapun yang diberikan Allah kepadanya adalah yang terbaik baginya dan semuanya.

Sabar dan Syukur merupakan Kecerdasan Pribadi, sedangkan Taqwa, Tawakal, dan Ikhlas adalah kecerdasan Spiritual. Sedang yang jarang diberikan adalah Kecerdasan Sosial, yakni Berpikir positip, Persaudaraan dan Amanah.

I like it! ~ Dari percakapan milis PSHT, Mas Sakti Tamat dan Mbak Tiva Permata.

Gili Nanggu nan Eksotis, Nusa Tenggara Barat

$
0
0

Pulau Lombok, banyak dikelilingi oleh pulau-pulau kecil yang eksotis. Beberapa pulau-pulau kecil yang terkenal disana adalah Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Ketiga pulau itu sudah mendunia. Terkenal sebagai pulau alternatif selain Bali bagi para bule-bule. Selain itu, banyak puluhan gili-gili di Lombok sana. Gili tuh berarti pulau. Itu bahasa Lombok.

Beruntung punya teman seperjuangan, yang akhirnya jadi pelanggan hosting dan kedekatannya sudah seperti keluarga sendiri, yaitu Mas Herman, Juragan PT. Indonesia Tropic Holiday yang bermukim di Senggigi, Lombok. Jadinya, sering pula plesir kesana. Pernah rasakan berlayar ke Gili Trawangan, Senaru di kaki Gunung Rinjani, Air Terjun Sendang Gile, Pantai Tanjung Aan, Kute, rasakan Sate Rembiga, Sate Bulayak, Mataram, dll. Alhamdulillah.

Kemarin sabtu, 23 April 2011 ada 3 agenda untuk berkunjung (lagi) ke Lombok. Yang pertama, memenuhi undangan Mas Herman untuk pembukaan usaha barunya, yaitu Tropic Mart. Sebuah mini mart yang dilengkapi dengan cafe. Selamat ya Mas!, Good Luck!. Kedua, menemui Ketua Badan Promosi Pariwisata Nusa Tenggara Barat. Tutorial web. Yang ketiga adalah si Didi Purwadi, marketing BOC lakukan presentasi ke calon pelanggan disana.

Disela-sela acara itu, seluruh warga Bali Orange plesiran sejenak ke pulau Gili Nanggu. Pulau kecil berada di sisi selatan pulau Lombok. Harus kami tempuh 1,5jam dengan perjalanan darat. Selanjutnya ber 13 selama 15 menit pake perahu motor menyeberang ke Pulau Gili Nanggu. Sewa perahunya kena Rp. 350.000 pulang pergi.

Luas Gili Nanggu mungkin sekitar 4 kali lapangan bola. Pantainya bersih berpasir putih. Enak dibuat renang melihat ikan-ikan dan terumbu karang. Jika ingin menginap disana, ternyata ada semacam cottage sebanyak 7 biji. Tarifnya Rp. 250.000/malam. Lumayan klo dipake utk hornimoon dan escape dari bisingnya kota. Ya, semoga saja bisa kesana lagi untuk rasakan tinggal di pulau kecil nan terpencil itu. Amin.

gili-nanggu-map

gili-nanggu

gili-nanggu-2

Video Jalan Kaki Bagian 1, Subaya, Kintamani - Denpasar

$
0
0

Sebuah video dokumentasi jalan kaki 12an jam dari Subaya - Denpasar, namun berakhir tepar di Payangan. Sebuah upaya memenuhi janji atas pernikahannya Mas Sidhar dan Mbok Kadek. Karena terhenti di Payangan, perjalanan ini kuanggap sebagai bagian pertama dari janjiku kepada Mas Sidhar. Bagian kedua menyusul ya Mas. Cerita bagian pertama ini sudah kudokumentasikan di tulisanku yang lalu.

Terima kasih ke Didi Purwadi yang rela bercapek-capek ria membuat kompilasi video ini. You’re smart n briliant!. Thanks pula untuk sahabat-sahabat Bali Outbound Community.

Nih dia video nya. (Bisa pula dilihat langsung di Youtube, klik sini)

Berpikir Positif Ala Thomas Alva Edison

$
0
0

Thomas Alva Edison, seorang penemu terbesar di dunia yang menemukan sekitar 3000 penemuan dan 1.093 diantaranya telah dipatenkan.

Edison dilahirkan pada tanggal 11 Februari 1847 di Milan, Ohio, Amerika Serikat dari pasangan suami-Istri Samuel Ogden seorang tukang kayu dan Nancy Elliot seorang guru. Keduanya merupakan keturunan Belanda.

thomasalfaedison1

Pada usia 7 tahun, edison kecil pindah ke kota Port Huron , Michigan dan bersekolah di Port Huron . Namun tidak lama, 3 bulan kemudian ia dikeluarkan dari Sekolah karena menurut gurunya “Dia terlalu bodoh” sehingga tidak mampu menerima pelajaran apa pun, dia pun sering dipanggil idiot oleh gurunya.

Sang ibu, Nancy Elliot memutuskan untuk berhenti sebagai guru dan kemudian berkonsentrasi mengajari Edison baca tulis dan hitung menghitung.

“My mother was the making of me. She was so true, so sure of me;  and I felt I had something to live for, someone I must not disappoint.”

Begitulah perkataan Edison kecil yang menunjukkan motivasi dalam diri Edison yang cukup kuat dalam belajar. Setelah dia bisa membaca, Edison jadi gemar membaca, ia membaca apa saja yang dapat dijumpainya ia membaca ensiklopedia, Sejarah Inggris, Kamus IPA karangan Ure, Principia karangan Newton dan juga Ilmu Kimia karangan Richard G. Parker. Kegemarannya yang menonjol adalah membaca, berpikir dan bereksperimen.

Pada umur 12 Tahun Edison menjadi penjual koran, permen, kacang dan kue di kereta api, sama seperti penjual asongan yang sering kita temui di kereta api ekonomi di Indonesia . Keuntungan dari berdagang itu sebagiannya dia berikan kepada orang tuanya dan sebagiannya dia simpan sebagai modal. Nah… Di dalam kereta api, ia menerbitkan koran Weekly Herald sambil mengadakan eksperimen di salah satu gerbong kereta api, setelah sebelumnya meinta ijin perusahaan kereta api “Grand Trunk Railway”.

Pada suatu malam Edison tidak sengaja menumpahkan sebuah cairan kimia sehingga menyebabkan sebuah gerbong hampir terbakar. Karena kasus ini Edison ditampar kondektur hingga pendengarannya rusak, kemudian dia dilarang bekerja di kereta api.

Namun Edison tidak menganggap pendengarannya yang rusak sebagai cacat, namun justru dia menganggapnya secara positif sebagai sebuah keuntungan sehingga ia memiliki lebih banyak waktu untuk berfikir daripada mendengarkan omongan–omongan kosong.

Pada usia 15 tahun Edison remaja menyelamatkan nyawa anak kepala stasiun yang hampir tergilas gerbong kereta api. Karena merasa berhutang jasa, sang kepala stasiun tersebut akhirnya mengajarkan cara pengiriman telegram, Edison hanya memerlukan waktu 3 bulan untuk menguasai pelajaran gratis tersebut. Sesudah itu, ia mendapat pekerjaan sebagai operator telegraf.

Penemuan pertama yang dia patenkan adalah electric vote recorder, namun karena tidak laku, Edison akhirnya beralih ke penemuan yang lebih komersial. Edison kemudian membuat suatu alat yang kemudian ia beri nama stock ticker atau mesin telegraf. Peralatan itu dijualnya dan laku 40.000 dollar Amerika serikat (Sekitar 390 juta rupiah). Edison hampir pingsan melihat uang sebanyak itu. Uang ini dipakai Edison untuk mendirikan pabrik di Newark dan merekrut 300 orang pekerja sekaligus, disini ia mengembangkan telegraf sehingga mampu mengirimkan 4 berita sekaligus.

Pada umur 29 tahun, Edison mendirikan laboratorium riset untuk industri di Menlo Park , New Jersey . dan dalam 13 bulan ia menemukan 400 macam penemuan yang kemudian mengubah pola hidup sebagian besar orang-orang di dunia.

Tahun 1877 ia berkonsentrasi pada lampu pijar. Edison sadar bahwa betapa pentingnya sumber cahaya ini bagi manusia. Dia menghabiskan 40.000 dollar dalam kurun waktu dua tahun untuk eksperimen lampu pijar. Yang menjadi masalah adalah menemukan bahan yg bisa berpijar ketika dialiri arus listrik namun tidak terbakar. Total ada sekitar 6000 bahan yang dicobanya.

Melalui usaha keras Edison , akhirnya pada tanggal 21 Oktober 1879 lahirlah lampu pijar listrik pertama yang mampu menyala selama 40 jam. Tahun 1882, untuk pertama kalinya dalam sejarah lampu-lampu listrik di pasang di jalan-jalan dan di rumah rumah

Sungguh patut direnungkan ketika saat keberhasilan dicapainya, dia sempat ditanya: Apa kunci kesuksesannya. Thomas Alva Edison menjawab:

“Saya sukses, karena saya telah kehabisan apa yang disebut dengan kegagalan”

Bahkan saat dia ditanya apakah dia tidak bosan dengan kegagalannya, Thomas Alva Edison menjawab:

“Dengan kegagalan tersebut, Saya malah mengetahui ribuan cara agar lampu tidak menyala”

This Amazing!! Edison memandang sebuah kegagalan sebagai sebuah hal yang sangat positif. Kegagalan bukan kekalahan tapi sebagai sebuah keuntungan. Cara memandang yang positif ini membuat Edison mampu meyakinkan orang lain untuk tetap mendanai proyeknya meskipun gagal berulang–ulang kali.

Mungkin prinsip Edison inilah yang patut kita terapkan dalam kehidupan kita sehari. Bahwa sebenarnya kita tidak pernah mengalami kerugian dan sesungguhnya kerugian itu bermula dari sikap dan cara pandang kita sendiri yang negatif.

Edison telah banyak menghasilkan berbagai penemuan yang sangat berharga bagi perkembangan umat manusia. Telegraf cetak, pulpen elektrik, proses penambangan magnetik, torpedo listrik, karet sintetis, baterai alkaline, pengaduk semen, mikrofon, transmiter telepon karbon dan proyektor gambar bergerak adalah beberapa dari penemuan Edison .

Melewati tahun 1920-an kondisi kesehatannya kian memburuk dan Edison meninggal dunia tanggal 18 Oktober 1931 pada usia 84 tahun.

“Jenius adalah 1 persen ide cemerlang dan 99 persen kerja keras” ~ Thomas Alva Edison.

thomasalfaedison2

Dari Sumber Lepas, Milis.

Mahasiswa Showbiz

$
0
0
Lama kelamaan jengah juga dengan tingkah mahasiswa di era 2011 ini. Mereka nampang di televisi seperti contoh di acara Bukan Empat Mata, OVJ, Hitam Putih. Entah dengan stasiun televisi lainnya. Pernah lihat mereka (para mahasiswa) jadi suporter di acara parodi Republik BBM. Mahasiswa/i itu duduk berbaris, tepung tangan bersama, ketawa bersama, gerakkan lambaian-lambaian tertentu, mungkin [...]

Berbagi Kasih di Kebun Raya Bedugul

$
0
0
Bersama anak-anak yatim piatu. Itu terusan judul diatas. Lagi ? Iya. Kali ini pengempu acara adalah Visi Mandiri School (VMS) dan Entrepreneur University (EU). Kita, Bali Outbound Community (BOC) diminta membantu mereka untuk realisasikan salah satu program berbudi luhur bagi murid tingkat playgroup dan TK dengan mengundang anak-anak yatim piatu dalam kegiatan itu. Pada kegiatan [...]

Lomba Peringati Hari Lingkungan Hidup : Mari Mencintai Bali dengan Sederhana

$
0
0
Mari mencintai Bali dengan sederhana. Caranya, buat postingan bebas (bisa foto, puisi, pantun, esai, dll dalam bahasa Bali, Indonesia atau Inggris) di blog/microblog kamu. Tema: #SaveBali Kamu bisa ikut, sekarang juga dengan cara: Buatlah postingan bebas mengenai potret kerusakan lingkungan di Bali saat ini atau kegiatan pencegahannya. Bisa memposting ulang tulisan/materi lama yang relavan dengan tema Posting di blog [...]

Lumpia Pincuk Sanur

$
0
0

Sanur, sebuah desa di wilayah Kecamatan Denpasar Timur. Terkenal di seantero dunia sebagai daerah kunjungan wisata. Dari segi alam, yang ditawarkan sanur adalah pantainya. Wisatawan memilih Sanur salah satunya karena matahari terbit bisa dinikmati disana.

Tidak hanya nuansa matahari terbit, Sanur juga telah menjadi desa budaya. Terbukti tiap tahun terselenggara Sanur Village Festival dan gaung nya sudah mendunia.

Jika kita bicara pantai Sanur, para pengunjung tidak hanya dari wisatawan manca negara, namun ramai juga oleh pengunjung domestik dari luar Bali. Warga Denpasar sendiri juga sering menggunakan waktu sore untuk berenang, bermain pasir dan bermain kano.

Diantara banyaknya pengunjung disana, terdapat pula pedagang-pedagang makanan kecil. Baik yang telah mempunyai tempat jualan permanen, ada pula yang bersliweran langsung menjajakan ke pengunjung di pantai itu.

Salah satu pedagang makanan kecil yang bersliweran adalah pedagang lumpia. Sebenarnya sejak dahulu, tahun 1996 sudah kujumpai keberadaannya, namun kupikir mereka juga menambah nuansa berwisata menjadi menarik. Sambil menikmati suasana pantai, nyamil lumpia yang tersaji di kertas minyak yang dipincuk.

Tidak hanya lumpia saja, ada juga tempe, tahu. Jajanan itu digunting kecil-kecil, diberi pula guntingan cabe hijau dan terakhir dilabur pakai bumbu petis berwarna cokelat kental, berasa manis. Untuk ambil potongan jajanan itu, pakai tusukan bambu.

Tidak hanya dagang lumpia disana, ada pula jagung manis bakar. Mau rasa coklat, keju, pedas manis. Jadi, mereka, terlepas dari kesan semrawut atau tak tertata, tapi kehadirannya mempunyai nilai tambah tuk berwisata. Apa masuk kategori wisata kuliner juga ? Maybe.

lumpia-sanur1

lumpia-sanur2

lumpia-sanur3

Mang Engking Bali, Wisata Kuliner Area Kuta

$
0
0

Alunan musik khas Sunda dan gubung-gubung yang mengitari kolam ikan, itulah suasana Gubug Mang Engking Bali. Ucapnya gubug, namun setelah merasakan sendiri bukanlah seperti ditengah sawah, namun tempat yang nyaman buat wisata kuliner, makan, lesehan, selonjoran dilengkapi tikar dan bantal yang empuk. Alunan musik pedesaan ala Sunda bakal bikin mata sendu sehabis bersantap ria.

mangengkingbali

Syukuran triwulan ke 2 di tahun 2011 ini, Bali Orange Communications (BOC) memilih tempat makan Meng Engking yang berada di Jl. Nakula 88, Denpasar. Tepatnya berada di tengah-tengah antara Kuta dan Denpasar. Pernah berkunjung ketika pertama kali Mang Engking buka, kesan yang kudapat adalah makanannya kurang lezat, masih agak hambar.

mangengkingbali2

Namun kesan itu sirna ketika diundang teman berkunjung untuk ke 2 kalinya di bulan Mei 2011. Wow, rasa lezatnya makin meningkat. Maka dalam hati, aku akan ajak teamku kesini dah. Maka, ini untuk ke 3 kalinya aku ke Mang Engking bersama BOC. Lumayan untuk mengibur diri dengan makanan lezat dan merefresh hati serta hilangkan penatnya pikiran.

Sajian utama Mang Engking berkutat di aneka masakan Ikan Gurame, Udang, Cumi, Ayam, Bebek, Sayuran dan Sambal. Menu yang kelihatan tampil beda pada pesanan kita adalah Sop Udang Kelapa Muda. Jadi, sop berkuah air kelapa didalamnya berisi daging kelapa muda, jamur, udang dan cabe rawit. Disajikan utuh dalam buah kelapa hijau. Asik kan?. Trus, ada lagi pisang bakar dan goreng keju, yaitu pisang setengah matang yang dibakar disajikan bersama larutan kental gula aren, dibubuhi parutan keju diatasnya. So sweet dude!.

Setelah makan, kita bisa pesan pakanan ikan dan menaburkannya di kolam. Sekejab ratusan ikan-ikan itu berkumpul merebut makanan. Gubug itu sendiri mempunyai 2 dudukan. Yang atas untuk makan dan lesehan, dudukan satunya lagi agak kebawah mendekati bibir kolam. Disinilah kita bisa menebar pakan ikan. Namun sayang, air kolam nya berwarna hijau, seperti banyak lumutnya. Mungkin karena itu kolam buatan kali ya, jadi sirkulasinya agak susah.

Meski kita berwisata, namun team BOC tetap siaga dengan pelayanan yang berkaitan dengan web hosting domain name kepada pelanggan. Telpon kantor kita forward ke HP, laptop dan modem kita gunakan untuk tetap online. Jadi, urusan wisata dan urusan kantor seperti tidak ada bedanya. Ciamik :)

Terima kasih Tuhan atas rizkiMu. Dengan kebersamaan ini, tetap persatukanlah kami dalam suka dan duka serta mudahkanlah untuk menjemput rizkiMu selanjutnya. Amin.

“Bius” megaproyek Bali International Park melanda Bali

$
0
0

Seorang kawan tiba-tiba mention di akun twitter ku. Gendovara alias I Wayan Gendo Suardana bilang: @hendrawsaputro, sila klik http://bit.ly/q7dz8E dan pasang badgenya #tolakBIP. Waw, apalagi ini?. Rasa “keterasinganku” bangkit supaya lebih tahu tentang tempat tinggalku, Bali. Wow, ternyata!, ada yang mau merusak harmoni manusia dan alam. Patut untuk didukung kawan. Ini tulisan sang Gendo! #tolakBIP!.

bali-international-park

Oleh: I Wayan Gendo Suardana**

Membaca tulisan opini di harian Fajar Bali (20 Juli 2011) halaman 5-6 yang berjudul “MICE dan BIP”, penulis tertarik untuk menanggapi opini tersebut. terlebih penulis adalah bagian dari kelompok LSM penolak BIP yang diberikan sarat pesan dan harapan terutama pada akhir tulisan opini tersebut.

Overcapacity akomodasi di Bali Selatan

Gelombang pembangunan akomodasi pariwisata di Bali terlihat pesat pasca studi masterplan pariwisata Bali oleh SCETO. Kebijakan yang diterapkan berdasarkan studi tersebut memang terbukti mampu meningkatkan kedatangan pariwisata secara signigfikan dari tahun ke tahun. Konsekuensinya daerah kawasan segitiga emas tersebut mulai dipadati dengan investasi. Terjadi penumpukan pembangunan fasilitas pariwisata di daerah tersebut. Dimulai dengan pembangunan resort pada tahun 1974 di Nusa Dua dibawah manajemen Bali Tourism Development Corporation (BTDC), selanjutnya pembangunan fasilitas pariwisata di daerah segitiga emas tersebut begitu pesat terutama menyasar daerah pesisir. Hal ini menyebabkan ketimpangan pembangunan di bali selatan dengan Bali Utara.

Ketimpangan pembangunan inipun sedari awal disadari oleh Gubernur I.B. Mantra yang menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Bali No. 15 Tahun 1988 tentang 15 Kawasan Wisata, guna mengatasi hal tersebut sekaligus mengurangi penumpukan di daerah Bali Selatan. Bahkan oleh Penggantinya (Gubernur I.B. Oka) menambah kawasan wisata menjadi 21 kawasan. Dengan demikian kawasan wisata di Bali menjadi 1, 437 km2 -hampir seperempat luas Pulau Bali-memicu penguasaan tanah-tanah milik orang Bali oleh investor asing maupun domestik.

Kejenuhan atas pembangunan di Bali Selatanpun terus menjadi perhatian banyak pihak. Bahkan pada tahun 2010 Kemendbudpar berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan bahwa wilayah Bali selatan sudah mengalami over capacity sebanyak 9.800 kamar. Di beberapa media massa Jro Wacik malah menyarankan agar dilakukan moratorium terhadap pembangunan akomodasi dikawasan Bali Selatan. Senada dengan itu, Gubernur Bali (I Made Mangku Pastika) juga memberikan sinyal yang sama mengenai kebutuhan akan adanya moratorium pembangunan di daerah Bali Selatan. Entah kenapa tiba-tiba kesadaran akan jenuh pembangunan di Bali Selatan dan kesadaran mengenai beban lingkungan hidup menjadi sirna bersamaan dengan datangnya megaproyek BIP (Bali International Park)

“Bius” megaproyek BIP melanda Bali

Berbagai pengamatan dan kajian atas pembangunan akomodasi pariwisata mulai meredup bahkan terkesan “dijilat” kembali dengan berbalik mendukung pembangunan BIP tanpa reserve. Angka overcapacity sebanyak 9.800 kamar tidak lagi menjadi angka yang signifikan untuk diperhatikan, ketimpangan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara menguap entah kenapa.

Selebihnya, silahkan membaca detailnya di website resmi WALHI BALI.
Log kasus BIP

Kangen

$
0
0

Kau tak akan mengerti
Bagaimana kesepianku
Menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

Kau tak akan mengerti
Segala lukaku
Karena luka telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.

Apabila aku dalam kangen dan sepi
Itulah berarti
Aku tungku tanpa api.

(WS Rendra)

The Golden Goodbye

$
0
0

Terkadang, Anda membutuhkan
The Golden Goodbye.

Tuhan menciptakan Anda
sebagai jiwa yang dikasihi-Nya,
yang tidak direncanakan untuk dinistai
oleh orang lain atas nama cinta.

Jika dia mencintai Anda,
dia tidak akan mampu menyakiti Anda,
atau merendahkan Anda,
dan tidak akan mengkhianati Anda
dan mengatakan bahwa Anda
adalah sebab dari pengkhianatannya.

Perpisahan dari orang seperti itu
adalah perpisahan emas.

The Golden Goodbye.

Anda berhak untuk berbahagia.

Tegaslah.

Mario Teguh

Proposal Pembangunan Gedung Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung, Bali

$
0
0

Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung telah melaksanakan penyantunan anak yatim/piatu, fakir miskin dan anak yang kurang mampu sejak tahun 1980, berdirinya di prakarsai oleh beberapa tokoh umat Islam salah satunya adalah Almarhum KH, S. Habib Adnan yang pada saat itu menjabat sebagai ketua MUI Prov. Bali dan sampai saat ini masih berlangsung dan dengan jumlah anak asuh yang semakin meningkat.

Alhamdulillah telah mempunyai asrama yang luasnya 300M2 ( tiga are ) dengan kapasitas tampung 24 orang anak putra dan putri sedangkan jumlah penghuni asrama panti asuhan fajar dua 33 orang anak, berarti adanya kelebihan penghuni 9 orang anak dan yang kini sudah menginjak remaja ( akil balig ) yang bagaimanapun juga rawan terjadi hubungan di luar batas dan melangggar ketentuan – ketentuan syari’at Islam oleh sebab itu sangat di perlukan pemisahan lokasi antara anak putra dan putri dalam rangka mengantisipasi hal-hal tersebut di atas.

Alhamdulillah, ada seorang donatur sekaligus pengurus yayasan fajar dua ( Bapak Agus Satoto ) telah mewakafkan sebidang tanah seluas 500M2 ( 5 Are ) di sebelah gedung asrama panti asuhan fajar dua sekarang, persoalannya adalah pembangunan gedung asrama putri panti asuhan yang sekaligus sebagai tempat aktifitas seluruh kegiatan penyantunan yang sangat mendesak, Hal ini yang melatar belakangi kegiatan diatas.

Dasar
1.    Surat Keputusan Pengurus Yayasan Fajar Dua tentang Panitia Pembangunan Gedung Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung No : 09/YFD/I/2009. Tanggal : 10 Muharram 1430H / 31 Agustus 2009 M.
2.    Keputusan Rapat Panitia Pembangunan Gedung Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung tanggal 21 Juli 2011 bertempat di Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung.

NAMA KEGIATAN :
PROYEK PEMBANGUNAN GEDUGN ASRAMA PUTRI PANTI ASUHAN FAJAR DUA KLUNGKUNG

WAKTU, TEMPAT, TARGET DAN SASARAN
A.    WAKTU : Pembangunan ini  telah di mulai pada tahun 2010 dan tahun 2011 di intensifkan sampai selesai.
B.    TEMPAT : JL.WR. Supratman Gg, 1 No:1 Semarapura, Klungkung
C.    TARGET :Terwujudnya bangunan gedung asrama putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung
D.    SASARAN : Pembangunan Gedung Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung

SUSUNAN PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA PUTRI PANTI ASUHAN FAJAR DUA KLUNGKUNG
PENASEHAT :
1. H. Roichan Muchlis
2. T. Umar Haeni ( Ketua MUI Kab. Klungkung )
3. Drs. H. Mulyono
4. H. Safwin Azra’i
5. H. Agus Satoto, SH M.HUM
6. H.M. Saifullah , BA

PENANGGUNG JAWAB :
Ketua : Drs. Amrullah Syahid
Wakil Ketua : Drs. Ahmad Yani
Sekretaris : Oentoeng
Wakil Sekretaris : Achmad Syarif, S.Pdi
Bendahara : Endang Nurhayati
Wakil Bendahara    : Drs. H. Alfian

Seksi Penggalian Dana :
Ali S. Nabhan
Sigit Simaryanto, SE
H. Edy Faisal, SH
Ahmad Nazif
H. Hadi Sazani S.Com
M. Muchtar, S. Pdi

Seksi Pembangunan
Ir. Awan Sukro Edhi
Ir. Fajar Khameswara . Setiadi
H. Fikri Usman
Ahwan
Yushadi A.Ma

BIAYA PEMBANGUNAN
A.    Biaya Per M2 : Rp.2.500.000,-
B.    Luas Bangunan :286,7 M2
C.    Banyaknya Lantai : 2 Lantai
Hitungan Biaya Pembangunan : 286,7 X Rp.2.500.000,- X2 = Rp. 1.433.500.000,-
Jadi Total dana yang di butuhkan : Rp. 1.433.500.000,-
Terbilang : ” SATU MILYAR EMPAT RATUS TIGA PULUH TIGA JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH ”

Sumber Dana  :
A.    Kas Panitia Pembangunan Rp. 133.718.500 Terbilang : ( Seratus Tiga Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Delapan Belas Ribu Lima Ratus Rupiah )
B.    Para Agniya, Donatur , Zakat , Infaq, Shodaqoh, Usaha – Usaha yang Halal dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak meningkat.

Rekening Panitia Pembangunan Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung.
Bank Syariah Mandiri : No. Rekening: 0850064590
Bank Central Asia : No. Rekening: 3950154950

HARAPAN
Mohon bantuannya kepada semua pihak dalam mewujudkan bangunan gedung Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung.

Demikian Proposal singkat Pembangunan Gedung Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung, Semoga Allah SWT memberikan Kekuatan , Kelebihan Rezeki, Kemudahan Serta Pertolongan dalam Mewujudkan ini Semua, Amin Ya Robbal Allamin.

Klungkung, 29 Sya’ban 1432
22 Juli 2011
Panitia Pembangunan Asrama Putri Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung.
Ketua – Drs . Amrullah Syahuf
Sekretaris – Oentoeng
Panti Asuhan Fajar Dua Klungkung – Bali
Sekretariat : Jl. Wr. Supratman Gg.1 No:1  Semarapura Telp. (0366) 25332 – 08283616546

Publikasi diteruskan oleh Komunitas Dhuha Corner


Apa Yang Ingin Anda Dengar Dari Pelanggan?

$
0
0

Pelanggan memiliki kemampuan untuk mencurahkan isi hatinya, apapun itu. Apalagi jika suara pelanggan itu datang atas undangan kita yang mempersilakan mereka menyampaikan pendapatnya. Maka kita perlu mempersiapkan diri untuk mendengar sesuatu yang boleh jadi, bukan yang ’ingin’ kita dengar.

Kenyataannya, semua orang adalah pelayan sekaligus pelanggan bagi orang lain. Misalnya, sebagai pedagang atau karyawan, Anda melayani klien atau orang yang membeli produk dan jasa Anda. Tetapi, saat membeli nasi uduk, Anda adalah pelanggan bagi penjualnya. Jadi siapapun Anda layaklah untuk mencoba mengingat kembali; pada saat melayani orang lain, apa sesungguhnya yang ingin Anda dengar dari mereka?

Kemarin, saya melakukan eksperimen kecil di sebuah hotel ternama. Sesuai jumlah bintangnya, hotel itu memberikan pelayanan yang prima melalui petugas-petugasnya yang ramah, penuh perhatian, dan siap membantu. Untuk setiap kebutuhan yang saya inginkan, mereka ’lulus’ dari ujian dengan nilai yang tinggi. Namun, saya belum menguji kemampuan mereka dalam menerima keluhan.”Bapak menginap dikamar nomor berapa?” begitu sapa ramah petugas perempuan. ”Apakah ada hal yang kurang menyenangkan?” begitu lanjutnya setelah mendengar jawaban saya. ”Ah, ya..” saya bilang. ”Saya kira, internet di hotel ini sangat lambat sekali ya?” Saya mengatakan itu sambil mencermati bagaimana petugas ini bereaksi. Dan, dapat! Saya bisa merasakan ketidaksiapannya untuk mendengar apa yang tidak ingin didengarnya. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar mempersiapkan diri mendengar suara pelanggan, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intellligence berikut ini:

1. Enak didengar, tidak selalu berarti benar. Bukan hanya profesi penjual atau pemberi jasa seperti Anda yang sering tidak siap menerima masukan negatif dari pelanggan. Orang yang berprofesi sebagai trainer atau pembicara publik pun sering tidak siap mendengarnya. Ya macam saya ini. Misalnya, setelah training selesai; biasanya ada kuisioner yang meminta peserta menilai dan berkomentar. Tidak semua trainer suka pada komentar negatif peserta seperti; “Membosankan”, “Ilmunya kuno”, “Bicaranya terlalu cepat”, “Cuma teori”, dan bermacam komentar jujur lainnya. Mengapa? Karena mental saya ingin mendapatkan masukan seperti “pembicaranya hebat!”, “Beda dari yang lain”, “Excellent!”, atau “Kapan ada training lagi?” Padahal, belum tentu setiap orang yang memberi tanda jempol itu benar-benar ingin memberi jempol. Belum tentu kata ‘BAGUS!’ itu berarti bagus. Bisa jadi maksudnya; ‘bagus kalau saya tidak bertemu dengan Anda lagi’. Saya pribadi, lebih membutuhkan input yang benar daripada yang sekedar enak untuk didengar.

2. Dalam rasa pahit terselip fungsi obat. Sejauh yang saya ketahui, sebagian besar obat rasanya pahit atau tidak enak. Kalaupun ada obat yang terasa manis, itu karena diberi sirup gula atau zat perasa. Sedangkan zat yang menyembuhkannya sendiri tetaplah rasanya pahit. Komentar jujur dari pelanggan juga sering terasa pahit. Apalagi jika itu menyangkut hal-hal yang harus kita perbaiki. Jika kita tidak bersedia menelan rasa pahit obat itu, maka tubuh kita mungkin akan tetap sakit. Jika hati tidak mau mendengar suara jujur pelanggan yang ‘nyelekit’ itu, maka boleh jadi kualitas produk dan pelayanan kita akan tetap buruk. Mengapa? Karena dalam rasa pahit setiap kata yang kita dengar, terselip fungsi obat yang ampuh dan menyembuhkan.

3. Marahnya pelanggan, cermin adanya kepedulian. Sahabat saya mempunyai kedudukan tinggi di sebuah perusahaan consumer goods. Salah satu klien besarnya marah atas perubahan produk dan kualitas pelayanannya. Upaya semua staffnya sudah tidak mempan lagi karena mereka ingin bicara dengan ‘boss kamu!’. Akhirnya teman saya ini datang menemui para petinggi yang komplain itu. Marah besar rupanya mereka. Wajar jika bawahannya tidak berdaya. Mengapa sih orang-orang sepenting itu mau membuang waktu untuk marah-marah? Bukankah mereka bisa dengan mudah pindah kepada penyedia produk atau jasa lainnya? Bukankah banyak alternatif supplier lainnya? Bukankah waktu mereka sedemikian berharganya? Inilah penemuan besar yang didapatkan oleh sahabat saya itu; mereka benar-benar peduli kepadanya. Maka ketika ada ketidakcocokan produk dan pelayanan yang diberikan, mereka bersedia meluangkan waktu berharganya untuk mengingatkan; “Hey, teman. Ada sesuatu yang tidak beres dengan cara kami melayaniku. Ini, ini, ini. Bisakah kamu memperbaikinya untuk kepentingan dirimu juga?” Begitu loh, maksudnya. Maka jika pelanggan marah, Anda bisa melihat cermin kepeduliaan didalamnya.

4. Feedback negatif itu perekat paling efektif. Diantara klien training saya yang tidak ‘repeat order’ kebanyakan adalah yang ‘tidak pernah’ memberikan feedback tentang  kekurangan saya dalam melakukan training itu. Sebaliknya, klien-klien saya yang terbuka memberi masukan biasanya melakukan order berikutnya. Tahukah Anda mengapa? Karena mereka yang terbuka mengkritik, membantu saya memahami apa yang sebenarnya mereka butuhkan secara akurat. Mereka juga membatu saya menyadari hal-hal atau cara saya yang tidak cocok. Dengan begitu saya bisa menyesuaikan diri hingga benar-benar pas dengan situasi spesifiknya. Misalnya, ada yang mengatakan begini;”Pak, orang-orang disini paling suka kalau dikasih bumbu berupa humor dewasa.” Sebagai sesama orang dewasa, saya tentu suka jugalah. Tapi, ada juga yang mengingatkan saya;”Pak Dadang, mohon maaf, humor 17 tahun keatasnya agak dikurangi sedikit ya Pak….” Bayangkan jika saya tidak mau mendengar kritik mereka. Mungkin akan lebih banyak lagi klien yang diam-diam memblacklist saya dari daftar trainer yang akan dikontraknya dalam training berikutnya. Ini menunjukkan bahwa kesediaan pelanggan untuk jujur dan terbuka menilai kita merupakan lem perekat yang paling efektif dalam hubungan kita dengan mereka.

5. Pelanggan tahu solusinya. Kita sering mengira bahwa produk dan jasa yang kita sediakan adalah yang terbaik dikelasnya, dan tentunya yang terbaik untuk pelanggan. Dulu, saya pun berpikir begitu. Padahal, ternyata tidak. Semua produk atau jasa kita dibuat berdasarkan ‘sudut pandang’ kita, bukan apa yang mereka benar-benar butuhkan. Itulah sebabnya, meski kita sudah merasa melakukan yang terbaik tapi kok masih ada juga pelanggan yang tidak puas. Sungguh, bukan sebuah aib untuk mengakui bahwa produk dan pelayanan kita belum sesuai dengan harapan pelanggan. Sebab memang tidak ada yang benar-benar tahu kebutuhan spesifik pelanggan selain pelanggan itu sendiri. Makanya, kalau Anda mencari solusi terbaik untuk pelanggan Anda, tidak ada cara lain selain mendengar lebih banyak dan lebih akurat suara mereka. Contohnya, saya pernah mengganti sekitar 70% slide training saya beberapa jam sebelum acara karena mendapat informasi terbaru dari klien saya tentang kondisi terkini yang dihadapainya. Repot? Tentu saja. Tapi kerepotan itu menghasilkan materi training yang benar-benar fit dengan kondisi aktual mereka. Pengalaman ini membantu saya untuk lebih memahami, bahwa solusi terbaik tersembunyi dibalik informasi yang mereka berikan. Maka kemampuan kita mendengarnya, sangat menentukan hasil akhirnya.

Tidak seorang pun yang bisa lari dari pelanggan. Perusahaan besar. Pebisnis handal. Pembicara hebat. Motivator ulung. Semuanya butuh pelanggan. Setinggi apapun jabatannya dan sekeren apapun sebutannya, mereka tetap saja adalah pelayan bagi pelanggannya. Kita, adalah pelayan bagi mereka. Sama halnya ketika mereka harus menjadi pelayan bagi kita. Saat kita merindukan seseorang yang bersedia mendengarkan kejujuran suara hati kita, pelanggan kita pun mengharapkan kesediaan kita untuk mendengarkan curahan perasaan yang mereka sampaikan dengan sejujurnya. Artinya kita, perlu memupuk kesediaan untuk mendengar sesuatu yang mungkin ‘tidak enak didengar’ oleh kebanyakan telinga.

Mari Berbagi Semangat!
Tulisan oleh Dadang Kadarusman –  23 September 2011
Trainer “Natural Intelligence Leadership Training”
Penulis buku ”Natural Intelligence Leadership” (jadwal terbit Oktober 2011)

Catatan Kaki:
Setiap orang adalah pelanggan sekaligus juga pelayan. Sama seperti kita yang ingin dilayani dengan baik, orang lain juga menginginkan pelayanan terbaik dari kita.

Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya.

Jika pertanyaan-pertanyaan Anda belum mendapatkan jawaban dari saya, silakan untuk mengeceknya di  Frequently Asked Question (FAQ) dalam website kami.

Follow DK on Twitter @dangkadarusman

Membuka Lapak di Forum Jual Beli Kaskus

$
0
0

Kaskus, siapa sih para netter yang tidak kenal dengan forum terbesar di Indonesia. Disana, para netter bisa berdiskusi dan bisa berjualan.

Menurut Chief Marketing Officer Kaskus, Danny Oei (rumornya dah resign dr Kaskus), Kaskus salah satunya menjadi media untuk menaikkan nilai diri. Orang boleh boleh merasa minder di dunia nyata, namun di Kaskus, dia lebih mempunyai nilai tinggi. Beberapa parameter misalnya keaktifan dalam jumlah posting dan mampu berbisnis disana.

Beruntung 2 kali ketemu sama Mas Danny ini. Pertama ketika ada seminar yang diadakan anak-anak Ilkom Unud dan pada acara Bali Creative Festival. Dia mengisahkan banyak jutawan tercipta melalui Kaskus lewat media Forum Jual Belinya.

Nah, aku sendiri ingin juga menjajal berbisnis lewat Kaskus. Maka mulailah membuka lapak BOC di Kaskus. Disamping sebagai ajang uji coba, tapi niatannya memang berbisnis, melebarkan potensi bisnis melalui Kaskus. Disanapun kucoba untuk memberikan rangsangan orang untuk membeli. Kalau kebetulan melihat tulisan ini ataupun menjumpai lapak BOC disana, bakal dapat diskon. Mari melihat lapak BOC di Kaskus dan rasakan rejeki nya.

Satu lagi, Kaskus juga menyediakan forum untuk melakukan testimonial. Wah bagus, seperti menyatu antara jualan dan berinteraksi dengan pelanggan ataupun para netter lainnya. Oke, semoga menjadi manusia yang beruntung. Jualan hosting murah. Amin

Karyawan adalah Nafas dari Pengusaha

$
0
0

Sebuah pertanyaan yang menggelitik dipikiranku ketika mengikuti sesi seminar maupun workshop entrepreneur, adalah : “Mana yang lebih baik, menjadi karyawan atau pengusaha?”

Dari maknanya, maka ada hal yang baik dan hal yang lebih baik. Untuk ukuran manusia yang selalu tidak pernah puas, maka akan memilih “yang lebih baik”. Bagaimana jika kita ini yang seorang pengusaha mempunyai anak buah yang bersifat tidak pernah puas?. Dan dihadapkan pada pertanyaan tersebut.

Anak buah ini selama berpuluh-puluh tahun bersama kita membangun bisnis dari nol sampai menjadi besar, akankah rela melepas mereka dari lingkaran kita?.

Bahkan dalam seminar atau workshop, para pembicara yang juga pengusaha seringkali mendiskreditkan para karyawannya dengan istilah bisa bebas menentukan waktu, bebas menentukan kondisi finansial, bahkan bebas berwisata, bebas berkumpul dengan keluarga. Seolah-olah karyawan tidak bisa melakukan hal yang dilakukan pengusaha tersebut.

Dari sisi egaliter yaitu kesamaan manusia dihadapan Tuhan, pernyataan motivator itu seolah-olah memberikan jurang pemisah antara karyawan dan pengusaha. Apakah kondisi itu tengah terjadi saat ini ya?.

Menilik pengalaman pribadiku, menjadi pengusaha tidaklah mudah dengan hanya mengarahkan pikiran. Menjadi pengusaha adalah proses alamiah yang terjadi selama kita berkarya. Pandangan keagamaan mengatakan bahwa kita akan tetap menjadi pengusaha jika mampu mengayomi manusia lainnya. Tuhan akan tetap mempertahankan seorang manusia untuk menjadi pengusaha jika memang mampu memimpin dan mengayomi.

Lihatlah, banyak karyawan yang banting stir menjadi pengusaha. Jangan pikir lantas menjadi enak, karena mantan karyawan itu akan mati-matian menukarkan waktunya untuk membangun bisnis. Jika dia tidak mampu memimpin dan mengayomi bawahannya, maka dia akan bekerja sendiri. Istilah yang tren menyebut itu akhirnya menjadi Independent Business Owner, Wiraswasta, Self Employee, bahkan bakal di cap sebagai freelancer. Padahal, cap pengusaha adalah seseorang yang mempunyai karyawan atau team didalamnya.

Dalam pandangan pribadiku, seharusnya seorang pengusaha harus mentularkan mental dan tindakan dalam bisnis kepada karyawannya. Sebuah unit usaha bisa berdiri karena kerjasama yang apik antar manusia didalamnya. Jadi, mengenai kebebasan yang tersebut diatas, seharusnya menjadi hak bersama, antara pengusaha dan timnya.

Pandangan diatas adalah lebih kepada unsur kehati-hatian dalam berwirausaha dan memanusiakan karyawan. Aku pernah dikritik oleh teamku tentang istilah Eksyen dulu, mikir belakangan. Ya, dikiritik adalah kemauan untuk memahami karyawan. Maka metode selanjutnya adalah sedikit mikir, Eksyen sambil mikir, dan belakangan menjadi untung :).

Ya, inilah kegalauan hati, bisa kutulis. Setelah sekian lama blum bisa menulis hasil pemikiran sendiri.

Suasana Kelas Menulis Angkatan X – Sloka Institute

$
0
0

Hari minggu, 30 Oktober 2011 bertempat di kantor nan asri milik Sloka Institute, tengah berlangsung pelatihan dan sharing cara membuat blog dan memaksimalkan fungsi sosial media.

Saya memulai dengan pembuatan blog gratis milik WordPress kepada peserta. Berikut pula mereka menerapkan langsung cara menulis, membuat kategori, membuat link, mengganti themes, mengatur widget, dan sebagainya.

Setelah mampu menulis, maka langkah selanjutnya bagi peserta adalah mempublikasikan hal tersebut ke dunia luas. Salah satunya menggunakan sosial media online. Misal Facebook, Twitter, Youtube, dll.

Jadi, pada sesi saya, blogging dan sosial media hanyalah alat untuk mengikatkan ilmu/ide-ide kita. Hal utama yang perlu diasah adalah kemauan dan kemampuan menulis. Sedangkan menulis bukanlah bakat, namun kemauan dan kebiasaan.

Beda LLG dan RTGS – BCA Internet Banking

$
0
0

Selama ini, aku lebih banyak menggunakan internet banking milik BCA utk bayar ke sesama rekening BCA. Dan mau tak mau, hari ini terpaksa harus berurusan dengan rekening bank lain. Pada prinsipnya hampir sama, namun ada hal baru yang kutemui, yaitu harus milih layanan transfer.

Disana tertera mau pilih LLG atau RTGS. Dan mbah Google begitu hebat menampilkan informasi tentang beda LLG dan RTGS. Kupikir, sebagai dokumentasi informasi tidak ada salahnya jika kutulis ulang sesuai dengan bahasa dan pengalamanku.

Beda nya begini, LLG adalah Lalu Lintas Giro, yaitu layanan tranfer antar bank dengan menggunakan fasilitas kliring. Kalau kliring biasanya butuh waktu lama. Sedangkan RTGS adalah Real Time Gross Settlement, yaitu layanan tranfer antar bank secara real time, sehingga langsung masuk kedalam rekening penerima.

Akhirnya, karena butuh cepat, kupilih RTGS. Namun, BCA akan memberikan biaya tambahan/beban transaksi sebesar Rp. 20.000. Yah, kepotong deh.

Viewing all 468 articles
Browse latest View live